My Family

340 35 8
                                    

Jay Park, itu lah namanya. Seorang pria cantik dan manis yang tahun ini berusia 37 tahun, walaupun umurnya sudah memasuki kepala tiga perawakan nya masih seperti pria awal 20 tahunan dengan wajah baby face nya.

Jay memiliki toko kue, walaupun tidak besar tapi dari toko itu bisa menghidupi nya. Toko kue nya juga menyatu dengan rumah nya, lantai satu letak toko kue nya dan lantai dua adalah rumah yang dia tinggali.

Keahlian nya membuat kue cukup di akui jempol oleh karena itu banyak orang menjadi pelanggan kue di tokonya, Jay sendiri belajar membuat kue di ajari oleh ibu panti nya. Ya dia berasal dari panti asuhan kecil di pinggir kota, dia tidak punya orang tua selain ibu panti nya. Oleh karena itu terkadang ia sebulan sekali pergi ke panti asuhan dimana ia di besarkan untuk mengunjungi ibu panti nya.

Toko kue Jay berseberangan langsung dengan sekolah menengah, terkadang ketika tidak ada pelanggan. Jay duduk di dalam toko kue sambil memandang anak-anak sekolah pulang, seperti sekarang toko sedang sepi Jay duduk termenung sambil menatap anak-anak sekolah yang berlalu lalang karena sudah jam pulang sekolah.

Jay merasakan sedih dan rindu melihat para remaja remaja itu, karena kalau di hitung mungkin anaknya sudah seumuran mereka. Ya, dia memiliki anak dan pernah menikah. karena latar belakang nya tidak jelas dan berasal dari panti asuhan, keluarga mantan suaminya tidak merestui hubungan mereka.

Tapi karena dulu dia dan mantan suaminya saling mencintai dan keras kepala, mereka berdua tetap menikah tanpa persetujuan orangtua suaminya. Walaupun cacian dan makian yang di layangkan oleh keluarga mantan suaminya tapi dia tetap bertahan karena mantan suaminya sangat mencintai nya.  dia berharap setelah dia mengandung cucu mereka, mereka akan melembutkan hati mereka untuk menerimanya sebagai menantu mereka.

Tapi impian itu tidak terwujud, setelah tiga hari dia melahirkan anaknya dia di culik. Dia di bawa ke luar kota dengan kondisinya masih sangat lemah karena waktu melahirkan dia kehilangan banyak darah dan kesulitan melahirkan akibat anaknya terlalu gemuk. Dia ingat dia di buang di tengah malam dan di jalan yang sepi.

Dia berjuang keras berjalan menuju ke pemukiman terdekat untuk meminta pertolongan. Di pikiran nya saat itu adalah jangan mati karena dia harus berjuang demi anak dan suaminya, Dia berjalan sampai hampir pagi dan baru menemukan beberapa rumah warga, dia mencoba untuk menghampiri salah satu rumah untuk meminta pertolongan. Akhirnya para warga itu menolong nya dan membawa nya ke rumah sakit hingga dia sedikit lebih pulih.

Kejadian itu sudah terjadi belasan tahun yang lalu tapi rasa sakitnya masih bisa ia rasakan seperti rasanya baru kemarin. Tapi Setelah belasan tahun berlalu dia mulai berdamai dengan masa lalunya, mungkin benar dia dan suaminya tidak berjodoh. Dia hanya berharap suaminya dapat menyayangi anak mereka dan kalau bisa dia bisa bertemu dengan anaknya walaupun dia hanya bisa melihat anaknya dari jauh.

******

Sore hari Jay menutup toko kuenya, karena kalau malam sepi pembeli jadi Jay tidak membuka tokonya. Dia membersihkan tokonya supaya besok dia tidak terlalu lama untuk membersihkan toko, Jay memasukkan sampah kedalam kantong sampah kemudian dia membawanya keluar ke tong sampah samping tokonya.

Dia mengerutkan keningnya melihat sosok remaja yang memakai seragam sekolah yang ada di sebrang tokonya sedang duduk di depan tokonya seperti pengemis yang sedang kelaparan. Jay membuang sampahnya kemudian dia menghampiri remaja itu.

"Hei nak, kamu tidak apa-apa?." Tanyanya sambil menggoyangkan tangan remaja itu.

Remaja itu membuka matanya kemudian dia memegang tangan Jay dengan erat.

"Paman! Tolong aku!." Ucap remaja itu dengan dramatis.

Jiwa keibuan Jay langsung meluap luap melihat remaja yang terlihat menyedihkan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKOLBU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang