04. Homecoming

38 4 0
                                    

Tak terasa hari kepulangan Haris tiba. Helena tampak sibuk mengemasi pakaian dan barang suaminya. Sementara Haris sibuk memperhatikan istrinya yang berjalan kesana kemari untuk mengecek barang bawaan mereka.

"Biarkan Pedro yang mengemasinya, istriku. Kamu duduklah di sampingku," pinta Haris menepuk-nepuk sofa mengisyaratkan agar Helena segera mendekat.

Helena tetap melakukannya tanpa memedulikan Haris. Hal itu membuat rasa kesalnya kembali datang karena, diabaikan oleh istrinya.

"Sayang," rengek Haris manja sambil memeluk tubuh Helena dari belakang.

Helena merenung dalam pikirannya. Setitik rasa iba muncul pada benaknya saat menyadari bahwa Haris belum memungkinkan untuk beraktivitas seperti biasa.

'Apa aku harus menunda?' batinnya.

Bi Runi mendengar kabar kepulangan Haris dan Helena tentu senang bukan main, apalagi mengetahui jika mereka akan tinggal bersama lagi.

Seluruh pelayan telah dikerahkan oleh Bi Runi untuk menyambut Helena dan Haris. Begitupun Damon dan Riana yang sudah lebih dulu sampai di kediaman cucu mereka.

"Akhirnya kalian sampai," seru Riana menyambut Haris dan Helena.

"Kapan Nenek dan Kakek sampai?" Helena bertanya sambil menyerahkan koper milik Haris pada pelayan.

"Baru saja. Kalian sudah sarapan? Mari sarapan bersama, Nenek sudah membuatkan makanan kesukaan kalian berdua." Damon mengajak mereka semua untuk bergabung di meja makan, termasuk Pedro.

Kehangatan terasa di rumah itu. Tampak jauh berbeda dari jamuan makan malam tiga tahun silam, dimana Helena yang baru saja memasuki status dari Nyonya Bamantara. Dulu terasa canggung dan asing, sekarang terasa hangat dan menyenangkan diwaktu bersamaan.

"Kakek ingin kamu istirahat lebih lama, Ar. Habiskan waktumu selama seminggu kedepan bersama istrimu. Biar urusan pekerjaan nanti Kakek dan Pedro yang mengatasinya."

Haris tersenyum lebar, "Baiklah. Aku akan bersama istriku selalu. Bagaimana kalau kita pergi berlibur bersama?" Dengan manjanya dia menggenggam tangan istrinya.

"Tidak. Istirahat saja dirumah," sahut Helena mencoba sambil mencoba melepaskan genggaman tangan Haris.

Damon dan Riana hanya mampu tersenyum melihatnya. Senantiasa mereka mengharapkan agar hubungan rumah tangga cucu mereka selalu membawa kebahagiaan.

"Benar yang dikatakan Lena, Ar. Jangan dulu berpergian sementara waktu, Kakek belum lega rasanya sebelum menangkap orang yang menyebabkan kecelakaan ini."

"Maksud Kakek kecelakaan Haris ini disengaja?" Tanya Helena terkejut.

Damon mengangguk mengiyakan, "Walau Pedro sudah menemukan identitasnya, rupanya polisi belum bisa menemukan pelaku. Kakek harap kalian di rumah bisa menjaga diri satu sama lain."

Haris mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Helena. Sekilas dia dapat melihat kalau istrinya turut dilanda cemas. "Istriku, aku akan selalu menjagamu. Apapun yang terjadi kita akan bersama."

Perkataan Haris barusan begitu terasa hangat dan tulus, namun juga menyakitkan dikala mengingat banyaknya luka yang sudah laki-laki itu goreskan pada hatinya.

Tanpa berniat membalas, Helena hanya mengangguk mengiyakan ucapan Haris kemudian lanjut memakan sarapannya.

Pada siang harinya setelah Damon dan Riana pergi. Helena berencana memindahkan barang-barang miliknya yang sudah dibawanya pergi dulu ke kamar tamu yang berada dilantai bawah. Sementara Haris berada di kamar yang pernah ditinggalinya dulu.

Love : After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang