4

2.2K 215 2
                                    

"kamu ngapain ke kelas minnie?"tanya jennie, dia membuat lim menghentikan langkah mereka

Lim menatap jennie sejenak, melepaskan genggamannya dari tangan jennie dan segera berlalu tanpa enggan membuka mulutnya

"Ck, ngeselin banget sih!, untung suami gw"kesal jennie, tak lupa dengan hentakan kakinya

Jennie menutup mulutnya setelah sadar apa yang dia ucapkan, dia bersyukur lorong kampus itu sedang sepi, dan kemungkinan besar tidak ada yang mendengarnya

Jennie berlari menyusul lim yang sudah berjalan agak jauh darinya, suaminya itu sudah seperti batu es di Antartika, sulit mencair

Sesampainya di kelas, lim duduk di kursinya, dan tak lama jennie juga masuk dan duduk di kursinya, teman temannya hanya melihat dan tidak repot menaruh kecurigaan di mereka berdua

Pengumuman pulang telah di siarkan, walau mereka bingung jam segini sudah dipulangkan, tapi mereka juga senang

Semua berhamburan keluar, tak lupa dengan lim dan yang lainnya, mereka berjalan santai sembari mengobrol hangat

"Mumpung pulang cepet, gimana kalo kita healing dulu, toh kita pake motor kam sekarang"usul jisoo, irene rose seulgi dan jennie setuju, terlihat bambam agak tidak setuju dengan mereka

"Kalian mah enak ada boncengannya, lah gw? Masa iya gw bonceng angin"ucap bambam, mereka tertawa mendengar bambam, bahkan lim sendiri meringis tipis

"Udahlah, biasanya juga gitu kan, lebay lo"saut seulgi yang di angguki irene dan jisoo

"Yakan biasanya gw sama lim, kali ini kan lim sama jennie udah"ucap bambam, rose mulai mengeluarkan dercakannya

"Udah deh, alay banget, mau atau enggak, tinggal bilang aja banyak ba bi bu lo"pekik rose yang sudah kesal dengan bambam, pasalnya mereka masih berdiri di lorong kampus sejak jisoo mengajak healing

"Yaudah"saut bambam

"Lim? Ikutan kan, diem bae lo"ucap seulgi, lim tidak menjawabnya melainkan hanya diam seribu bahasa

"Ayo dong lim, masa gak ikut sih, gak seru dong kalo gak lengkap"tambah irene, lagi lagi lim hanya menatapnya sekilas saja

"Punya mulut itu ngomong limario manoban!"ucap rose, kali ini rose dalam mode bad mood guys, maybe dia lapar

"Ya"singkatnya, sontak jawaban lim membuat jennie meringis, begitu juga dengan temannya yang lain

Mereka berjalan menuju tempat parkir dan mengambil motor mereka masing masing, lalu dengan segera meninggalkan area kampus bersama

ini masih siang bagi mereka, namun suhu di korea hari ini sangat dingin, jadi panasnya matahari tidak terasa bagi mereka

terlihat wajah bahagia dari para gadis yang berada di boncengan, sontak saja itu membuat para pria itu tersenyum melihat gadis mereka dari kaca spion

jennie dalam kesempatan ini berpegang erat dengan melingkarkan tangannya di perut sang suami, lim sebenarnya senang jika melihat jennie tersenyum seperti itu, entah mengapa dia juga bingung dengan dirinya

"lim"panggil jennie dengan lembut

"hmm?"

"aku boleh naro kepalaku di pundak kamu nggak?, kepalaku capek"ucapnya, lim mengangguk sebagai jawaban dan disitulah jennie mulai menyandarkan kepalanya di pundak limario

wangi tubuh lim menjadi favorit jennie beberapa bulan ini, suaminya ini selalu wangi, itu membuat jennie sangat betah dan selalu ingin berada di dekatnya

mereka berhenti di sebuah mall, karna salah satu dari mereka sempat menyarankan untuk menonton sebuah film di bioskop sebentar dari pada keliling tanpa arah

we are not friends!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang