27

1.8K 180 5
                                    

"betah banget beberapa hari ini di ruang tamu, karna ada yang nemenin ya?" lim batal membuka kenop pintu kamarnya saat mendengar ucapan jennie

"maksudnya?"

"tidak, lupakan saja, bidadarimu pasti sudah menunggu di bawah"lim mengerutkan keningnya, apa apaan ini? apa istrinya baru saja menuduhnya berselingkuh namun secara halus?

lim kembali, menyaut jaket dan kunci motornya, namun dia menghentikan langkahnya untuk sekedar..

"aku mau ke rumah seulgi, kamu mau nitip sesuatu? biar aku beliin pulang nanti"ucapnya, jennie menyudutkan bibirnya

"gak usah, gak pengen apa apa"sautnya tanpa menoleh sedikitpun

"emm okey, kalo tiba tiba pengen apa apa langsung telfon aja"setelahnya, lim langsung keluar dari kamarnya, percuma saja dia menunggu jawaban dari jennie, wanita ini tidak akan menjawabnya

....

dirumah seulgi, Irene ternyata masih saja diam, begitu juga dengan seulgi, bahkan setelahnya bambam ternyata jug datang

ini sudah hari ke lima mereka saling bungkam, bahkan yeri yang biasanya cerewet kini tidak pernah berbicara pada bambam

"istri lo masih diem aja?"tanya bambam, seulgi menghela nafasnya dan mengangguk pelan

"yeri juga gitu, gak mau gw bantuin, masa iya gw harus minta maaf sih?" bambam mengacak acak rambutnya, dia bahkan juga mendiami yeri tapi dia sendiri yang stres

"jennie juga gitu, kayanya emang kita harus ngalah deh, minta maaf aja deh kita nanti"seulgi dan bambam setuju, tapi mereka ragu.. para istri ini pasti akan merasa sangat menang

"btw, tumben kalian dateng kesini gak bilang bilang?"seulgi bertanya, biasanya mereka akan membuat janji sebelum bertemu

"gw dirumah ampas gi, gak tau harus ngapain gw bingung"limario juga mengangguk, sama.. dia juga seperti bambam

"jennie-"

drutt drutt

ponsel limario bergetar naggingwife🐻 is calling, limario mengernyit, baru dia ingin mengatakan nama jennie, wanita ini sudah menelfonnya

"siapa lim?"tanya seulgi

"istri gw"ucapnya, lim berdiri dan sedikit menjauh untuk mengangkatnya

"anyeo-"

"kamu Dimana, tolongin aku.. ini sakit.." lirihan jennie membuat lim sangat panik

"kamu baik baik aja? ada apa? kamu dimana?"paniknya, bambam dan seulgi ikut panik dan ikut bangkit.. bahkan irene turut masuk saat mendengar limario

"dikamar, perutku sakit.. tidak ada orang dirumah, aku bertengkar dengan diana lagi"

"sebentar tunggu sebentar lima menit lagi aku sampai"

"cepet lim, hiks.. sakit banget"

lim mematikan telfonnya, bergegas pergi dari rumah seulgi untuk kembali ke rumahnya, kecepatan motornya seperti seorang pembalap yang mengejar garis finish

"bam kenapa? jennie kenapa?"tanya irene, bambam menggelengkan kepalanya karna memang dia tidak tau apa apa

"nunggu kabar dari lim ntar kita kerumahnya"usul seulgi, irene mengangguk dengan raut wajahnya yang sangat khawatir

.

brak

lim membuka dengan kasar pintu utama mansion untuk masuk ke dalam rumahnya dan langsung berlari menaiki tangga untuk menuju kamarnya

we are not friends!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang