𝟎𝟕

760 68 7
                                    

Malam harinya, Bulan sedang keluar ditemani oleh Biru, jadi tersisa Nichols, Lucas dan Felix dirumah.

"Kakakk." Panggil Felix menuruni anak tangga namun terhenti ketika netra nya melihat sosok Nichols di sofa

"Ngapain disitu kamu?." Tanya Nichols menatap Felix datar

"N-nggak pa, F-felix nyari kakak." Jawab nya gemetar membuat Nichols tersenyum singkat kemudian beranjak menghampiri Felix

"P-papa mau ngapain!." Panik Felix ketika Nichols berjalan menghampiri nya

"Kenapa? gaboleh ya saya hampirin kamu." Ucap Nichols semakin membuat Felix ketakutan

"PAPA!." Teriak Lucas langsung berlari menghampiri Felix dan memeluk nya

"Papa mau ngapain!."

"Papa ga ngapa ngapain loh Cas, kamu panik amat kayaknya." Ucap Nichols dengan nada menjengkelkan

"Kak takut..." Lirih Felix

"Ada kakak disini, tenang aja ya.." Ucap Lucas membawa Felix ke gendongan koala nya

"Papa mau apalagi sih?." Tanya Lucas serius

"Papa ga minta apa apa kok, cuman mau minta dia pergi dari sini." Ucap Nichols menunjuk ke Felix membuat Lucas menatap Nichols marah

"Papa bener bener keterlaluan." Ujar Lucas berlalu begitu saja

•••••••••••

"Dek?." Panggil Lucas ketika sampai di kamar Lucas

"Dek? hey." Ucap Lucas ketika melihat mata sang adik yang terpejam dengan darah yang keluar dari hidung nya

"Felix! astaga!." Paniknya langsung mengelap darah yang dihidung adiknya

"Kamu kenapa sih dek, bikin khawatir aja." Ucap Lucas dengan telaten membersihkan darah nya

"Maaf ya kak..." Lirih nya membuat Lucas melirik Felix

"Ngapain minta maaf? gausah ngerasa bersalah gitu dek."

"Iya kak, makasih ya..."

"Sttt, sekarang kamu istirahat disini. Kakak ambilin air hangat dulu." Ucap Lucas menidurkan Felix di kasur Lucas

"Jangan lama lama kakak, takut..." Ucapnya Lirih

"Iya iya, bentar ya." Lucas beranjak dari kamarnya menuju dapur dan meninggalkan Felix dikamarnya

••••••••••

*cklek

"Dek! ko nangis!." Kaget Biru ketika melihat sang adik yang menangis

"Hey, kenapa?." Tanya nya membawa Felix kepelukan nya

"Ru! Felix kenapa?!." Tanya Lucas langsung menghampiri mereka setelah menaruh gelas di nakas

"Gatau kak, Biru dateng dia udah nangis." Jawab Biru

"Suttt, udah jangan nangis. Kakak udah di sini." Ucap Lucas mengelus punggung Felix

"Nih minum dulu biar tenang." Lucas memberi segelas air hangat kepada Felix agar diminum dan diterima baik olehnya

"Udah tenang?." Tanya Biru dibalas anggukan oleh Felix

"Kamu kenapa? kok nangis sih tadi?." Tanya Biru menatap wajah Felix yang masih ada jejak air matanya

"G-gapapa..." Jawab nya lirih

"Kak..." Panggil nya membuat mereka berdua menatap Felix bingung

"Kepala Felix sakit.." Cicit nya membuat kedua nya panik

"Anjirlah! yang mana!." Panik Lucas

"Jangan nangis, mana yang sakit?." Tanya Biru ketika melihat sang adik kembali mengeluarkan air matanya

"P-papa.." Lirih nya menyebutkan nama 'papa' semakin membuat Kedua kakaknya bingung

"Gada papa di sini dek." Tegur Lucas

"Udah tidur ya, besok sekolah."

Tak lama setelah itu akhirnya mereka bertiga tertidur.

••••••••••••••••••••

Esoknya mereka bertiga sudah berada di sekolah dan di kelas masing masing.

Disaat Felix sedang tenang membaca buku, tiba tiba ia disiram oleh air. Siapa lagi kalau bukan Leo dan David.

"Kalian mau apasih! ganggu gua terus!." Sentak Felix membuat mereka tertawa

"Oh wow udah berani ngelawan sekarang ya." Ucap David mencolek pipi Felix singkat

"Apaan sih lo!." Ujar Felix berlari keluar kelas

"Woi! kabur bisanya ya lo!." Teriak Leo mengejar Felix

•••••••••

*brugh

Felix menabrak seseorang.

"M-maaf!."

"Felix? ngapain kamu lari lari?." Tanya orang itu. Ya, dia Ariee teman Lucas

"Kak Arie! kak tolong a-aku di kejar kejar yang suka ganggu aku lagi!." Ucapnya panik

"Tenang tenang, ada kakak disini." Ucap Ariee membawa Felix ke belakang tubuhnya ketika melihat 2 orang yang Felix maksud menghampiri nya

"Mau apa lo berdua?." Tanya Ariee dingin

"A-anu kak, mau minjem Felix nya sebentar!." Jawab Leo menatap tajam Felix

"Buat apa?."

"Mau kita ajak jajan!." Jawab David cepat

"Lo pikir gua percaya? pergi lo! bisanya ganggu adek gua aja! cepet PERGI!." Ucapnya di akhiri dengan teriakan sehingga mereka berlari pergi dari sana

"Aman Fel, udah gada." Ucap Ariee membawa Felix kehadapan nya lagi

"Makasih kak! kalo ga ketemu kakak aku pasti...."

"Iya sama sama, kalo nanti di ganggu lagi. Kamu lari ke tempat kita biasa nongkrong ya, yang deket kantin."

"Iya kak! sekali lagi makasih!."

"Sama sama, balik kelas gih." Ucap Ariee dibalas anggukan cepat oleh Felix membuat Ariee gemas

••••••••••••••••••••••

Pulangnya.

"Jemput adek gua dulu." Ucap Lucas berlalu dari kelas nya

"Ikut lah gua!." Ucap Rakha

"Ah udalah, ikut semua aja!." Ucap Ariee jengah

Di kelas Felix.

"Felix ada?." Tanya Lucas pada salah satu siswa

"Tidur kak, masuk aja." Jawab nya

Mereka berempat pun memasuki kelas Felix, dan melihat Felix yang tertidur.

"Gue ajaa yang beresin barang barang nya, lu bawa sana ke mobil." Ucap Kevin membereskan barang barang Felix

"Ok, thanks." Ujar Lucas menggendong Felix

••••••••••••••

"Kita ikut kerumah lu dong." Ucap Ariee

"Ga!." Tolak Biru

"Nape sih, sensi amat kayaknya kalo kita main ke rumah lu." Sahut Kevin

"Y."

"Udah ribut aja, yaudah gas aja kalo mah ayo. Udah ga usah ribut, kamu juga Ru."

"Yayaya."

Hai semua nya, kembali sama aku disini
mohon bantuan Vote nya ya biar aku semakin semangat ngetik cerita nya!
terimakasih (❁´◡'❁)

𝐅𝐞𝐥𝐢𝐱 | 𝐄𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang