𝟏𝟖. 𝐩𝐚𝐩𝐚?

650 49 0
                                    

Keesokannya Felix dan yang lain tengah bersiap untuk pulang.

"Seneng?." Tanya Lucas

"Iya! aku udah kangennnn banget sama rumah!."

"Hahaha, lucu banget!." Ujar Biru mencubit pipi Felix membuat sang empu menatap nya nyalang

"Sakit kak!."

"Maaf maaf, abis lucu banget."

Sesampainya dirumah, Bulan dan semua anak anak nya menjalankan rencananya, kini mereka semua berada di tempat oma.

"Ih sepi banget...., masa aku ditinggal!?."

"Duh laper..."

"Ngapain kamu." Suara berat itu mengagetkan Felix yang berdiri di ujung tangga

"Papa..." Ucapnya menghampiri sang papa

Nichols yang dihampiri sang anak menaikan sebelah alis nya.

"Papa.... laper..."

"Ya makan."

"M-mau suapin..."

"Hm, sana ambil."

"Oke!." Ucapnya antusias dan langsung menuju dapur

.
.
.

Bulan dan yang lain yang melihat interaksi mereka tersenyum

"Eh!?." Kaget mereka ketika Felix tersedak kemudian mereka merasa lega ketika Nichols menepuk nepuk punggung nya. Ah.... mereka semua seperti melihat bayi yang ditinggal dan dititipkan kepada sang ayah.

•••••••••••••••

"Mereka kemana sih!?." Kesal Nichols

"Papa kenapa aku ditinggal, mereka kemana??." Tanya nya dengan memegang tangan Nichols

"Mana saya tau!."

"Pa-pa..?."

"Apalagi sih!."

"Ngantuk..., mau puk puk." Pintar nya menggoyang lengan Nichols dan langsung ditepis olehnya

"Emmm, yaudah Elix bobo sendiri aja. Daaa papa!." Ucapnya meninggalkan sang papa

"Hahh! kemana sih mereka!." Kesalnya mengikuti langkah sang putra

.
.
.

"Papa kenapa sih!." Kesal Biru ketika melihat tangan Felix dihempaskan begitu saja

"Sudah, kalo kita liat kamera nya terus yang ada kita malah khawatir. Sekarang tenang aja, mama percaya kok sama papa."

"Huft, ya ma."

.
.
.

Nichols memasuki kamar bernuansa Biru tua itu dengan perlahan, seketika ia melihat Felix yang sudah tertidur. Nichols yang melihat sang putra yang tertidur teringat dengan sikapnya dengan sang putra yang dibilang tidak akur.

Nichols melihat wajah Felix dengan tatapan yang sulit di artikan, ia membatin 'apakah selama ini aku salah?' ia bahkan tidak ada di sisi putra nya ketika ia bertumbuh besar. Ia mulai merasa bersalah, ia harus memulainya dari awal, ia akan mulai menyanyangi Felix. Ya, ia harus menyayangi nya.

𝐅𝐞𝐥𝐢𝐱 | 𝐄𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang