24. Penyesalan (1)

165 12 9
                                    

HAPPY READING GUYS

AKU KEMBALI LAGI WKWK😂
GIMANA KABAR KALIAN? BAIK? KALIAN NGGA BOSEN KAN SAMA INI CERITA?

JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN JEJAK KALIAN PREND AGAR DAPAT PAHALA

CUSSS LANGSUNG BACA AJA GUYS

***

Seorang gadis tengah duduk dikursi roda, gadis itu tengah memandang hiruk pikuk kota Semarang dari roftoop Rumah sakit, angin saling bersahutan, langit mendung tak menampakkan bintang dan bulan, semuanya ditutupi oleh awan hitam. Tetapi, gadis itu enggan untuk beranjak dari tempat itu, entah apa yang membuat gadis itu tetap berdiam disitu.

Fikiran Lintang tengah kacau, didalam isi kepalanya sangat berisik setelah ia mendengar kabar kematian orang yang menyatakan rasa cintanya kemarin lalu, sekarang orang itu telah pergi meninggalkan Lintang, orang yang kemarin-kemarin selalu ada untuk Lintang tetapi saat ini ia sudah menghilang diambil tuhan.

Lintang berharap orang itu hidup kembali dan berada disampingnya sekarang. Mimpi! Itulah yang tengah dialami oleh Lintang. Mana ada orang yang sudah meninggal hidup kembali? Kecuali kalo mati suri, bukan? Mati suri itu sebuah keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT. Karena orang meninggal bisa hidup lagi.

Sebenarnya Lintang shock ketika mendengar kabar kematian Sky. Itu sangat tiba-tiba dan yang membuat ia lebih shock adalah Sky pendonor sum-sum tulang-Nya.

"seharusnya lo ngga usah gitu, Ky," gumam Lintang menatap langit  mendung.

"Lintang, saya cari kemana-mana ternyata kamu disini," ujar Dokter Reza yang tiba-tiba muncul dari pintu roftoop dan segera menghampiri Lintang.

"Sedang apa kamu disini? Pasien harus istirahat, belajar menjadi Pasien yang tertib!"

"melamun, Dok." Itu jawaban Lintang, melamun.

"Kamu memikirkan siapa?" Tanya Dokter Reza, ia menghela nafas panjang lalu ikut menatap langit mendung itu.

"Memikirkan seseorang yang kemarin-kemarin bersama saya."

"Siapa? Sinta? ."

"Bukan."

"Lalu." Dokter Reza mengernyitkan dahinya menatap Lintang dengan ekspresi bingung.

"Sky." Satu kata yang diucapkan Lintang langsung membuat Dokter Reza terdiam membisu. Fikirannya bercabang kemana-mana, belum siap jika ia harus memberi tahukan semuanya kepada Lintang.

"Lintang suka sama Sky? Kenapa ngga dari dulu aja? Sekarang dia sudah pergi untuk selamanya," monolog Dokter Reza.

"Memang ya! Waktu dan kesempatan itu sangat berharga."

"Ayo kita masuk kedalam tidak baik jika sudah malam tapi diluar saja," ajak Dokter Reza kepada Lintang. Lintang langsung mengangguk dengan wajah yang datar tanpa ekspresi apapun. Dokter Reza mendorong kursi roda yang diduduki Lintang, selama Lintang dirawat Dokter Reza yang mengurusinya ia tidak sedikitpun lupa kepada Lintang. Tetapi jika keadaan mendesak atau ia tengah melakulan operasi kepada pasien lain ia terkadang meninggalkan Lintang sendirian.

Luka Lintang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang