26. Kecelakaan

162 8 0
                                    

HAPPY READING

SEMOGA KALIAN SUKA SAMA BAB INI YA WKWK.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN

Typo tandai!

"Beberapa orang menyesal bukan karena kehilangan tapi terlambat."

-lintang

***

"Mereka semua nuduh Kak Lintang yang ngebuat kamu koma, mereka mencaci maki Kak Lintang, mereka ngga ada yang mau ngebela Kak Lintang, Kak Lintang disebut anak pembawa sial. Selama kamu koma di Singapore, Mama, Papah dan Kak Taufan ngga peduli sama Kak Lintang, mereka cuman fokus sama kamu Ray, tanpa tau gimana hidup seorang anak gadis mereka yang ada di Indonesia, Mama sama Papah ngeblok semua sosial media Kak Lintang," jelas Lintang, air matanya terus mengalir deras berjatuhan ke lantai.

"Sedangkan Kak Taufan, dia mana peduli sama Kak Lintang, setiap hari Kakak chat Kak Taufan tapi ngga ada satupun pesan Kak Lintang yang dibalas sama Kak Taufan, Kak Taufan sibuk dia ngga tau kehidupan adiknya."

"Satu tahun Kaka selalu di transfer uang dari Mama, tetapi 2 tahun belakangan ini Mama udah ngga transfer lagi, katanya Papah udah tau kalo Mama selalu transfer uang ke Kakak, Papah nyuruh Kak Lintang buat kerja sendiri disitu Kak Lintang langsung cari kerjaan meski berangkatnya jarang-jarang Kaka tetep dapet gaji yang layak."

"Papah nyuruh Lintang mandirikan? Sekarang Lintang udah mandiri Pah, makasih atas semuanya, Lintang sayang Papah, mama, kak Tuafan dan Ray."

"Ray ngga akan pernah tau rasanya kesepian dirumah besar tanpa seorang Art. Ray, hidup tanpa orang tua itu berat."

Ray terdiam ia mencerna segala penjelasan Lintang tadi, Ray mengerti sekarang sejak 3 tahun yang lalu ia selalu mendapat kasih sayang dari Orang tuanya. Ray tau hidup tanpa orang tua itu berat. Jadi selama ini Kakanya di Indonesia sendirian, tanpa ada seorang pun yang datang untuk bertanya kabar Kakak perempuannya ini.

"Maaf, gara -gara Ray koma Kakak jadi kaya gini," ucap Ray kepalanya menunduk.

"Ngga usah minta maaf, semuanya udah terlanjur juga, Kak Lintang udah ikhlas, Kak Lintang menerima dengan lapang dada," jawab Lintang tersenyum tipis.

"Kenapa Papah, mama, kak Taufan tega ninggalin Kak Lintang? Seharusnya kalian ngga usah kaya gitu, meskipun Ray koma, Ray tau Ray anak Mama sama Papah, tapi Mama sama Papah harus memikirkan anak perempuan Mama sama Papah juga, makasih Pah, Mah, Kak, atas perhatian kalian untuk Ray tetapi Ray merasa bersalah karena perhatian kalian yang terlalu berlebihan sampai-sampai lupa untuk perhatiin Kak Lintang."

"Ray kira kalian ngga kaya gini, tapi ternyata... kalian penjahat, Ray kecewa sama Mama, Papah dan Kak Taufan."

"Ray, maafin Mama, Mama nyesel udah ninggalin Kak Lintang, ini semua salah kamu Arjuna!" bentak Nita yang sudah emosi bercampur dengan sedih.

"Maaf, Papah nyesel, tolong maafin Papah, Lintang. Papah mohon, Papah..." lirih Arjuna memohon-mohon kepada anak gadisnya.

"Lintang udah maafin Papah sama Mama, tapi semua penderitaan yang kalian beri kepada Lintang, Lintang ngga akan pernah lupa sama itu semua."

"Maafin Kakak, Lintang, maaf Kakak selalu sibuk sama pekerjaan Kakak."

"Iya."

Lantas mereka pun saling berpelukan, di luar ruangan ada seorang pria yang tengah mengintip percakapan mereka. Pria itu tersenyum lebar tatakala melihat mereka saling berpelukan.

Luka Lintang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang