40. My new home

6.7K 372 37
                                        

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMENYA SAYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG

ꕤꕤ

Jesslyn melirik ke arah suaminya. Dia benar-benar dibuat kebingungan akan sifat Jeon yang diam setelah mereka memutuskan pindah ke rumah mereka yang sejak awal sudah dipersiapkan oleh Jeon untuk sang istri. Namun entah apa Jesslyn salah berucap atau gimana hingga membuat Jeon mendiaminya selama tiga hari ini.

Jesslyn tidak bisa menahan gejolak hatinya yang mengganjal. Dirinya mulai tak senang akan sikap Jeon yang seperti ini. Bagaimana bisa setelah mereka menikah, pria itu justru mengacuhkannya.

"Aku tidur di kamar sebelah saja," ucap Jesslyn bernada marah.

Karena merasa dihiraukan oleh Jeon. Pada akhirnya Jesslyn memilih pergi dan tidak ingin melihat wajah suaminya di kamar yang sama dengannya. Buat apa satu kamar tapi saling diam seperti orang asing.

Jesslyn menutup pintu kamar itu begitu kasar. Jeon mendengar suara pintu nyaring itu lantas menutup matanya. Baru kali ini dia merasa Jesslyn benar-benar marah kepadanya.

Jeon menyingkirkan laptopnya dan juga berkas-berkas yang ada di tangannya. Semua ini sebenarnya hanya properti untuk menutupi sesuatu dari Jesslyn. Jeon ingin tahu seberapa kesal Jesslyn saat dia menghiraukan wanita itu untuk beberapa saat. Dan ternyata bisa seperti ini juga.

Dengan rasa marah, Jesslyn meraih sebuah botol kaca berisikan air mineral. Kemarahannya membuat kerongkongan Jesslyn menjadi kering. Alhasil dia pergi ke dapur sebelum ke kamar tamu.

"Apa seperti ini sikapmu saat sudah mendapatkan apa yang kau mau, Jeon," gumam Jesslyn, kemudian menenggak air itu langsung dari botolnya.

"Kenapa Nona Jesslyn belum tidur?" tanya bibi tiba-tiba datang ke dapur.

Bibi, dia adalah salah satu pembantu yang ada di rumah nenek. Jesslyn dan nenek Jesslyn sudah dekat dengannya, jadi nenek Jesslyn memindahkan salah satu orangnya agar bekerja di rumah cucunya.

"Masih belum mengantuk Bi. Lalu bibi kenapa masih ada di dapur? Apa bibi membutuhkan sesuatu?"

"Tidak, hanya melihat saja. Mungkin saja saya melupakan sesuatu di dapur."

Jesslyn tersenyum sesaat, dia kembali meminum air itu lagi. "Tidurlah bi, ini sudah malam."

Bibi mengangguk. "Saya permisi, selamat malam Nona Jesslyn."

"Selamat malam juga Bibi," jawab Jesslyn.

Jeon diam-diam melihat Jesslyn dari cela pintu kamarnya. Sangat jelas sekali terlihat jika Jesslyn masih marah walaupun berbicara dengan bibi.

Botol yang Jesslyn pegang tiba-tiba saja terjatuh dari tangannya tanpa dia sadari. Jeon yang melihat itu langsung berlari kencang ke arah Jesslyn sambil meneriakkan nama istrinya beberapa kali. Dia khawatir bukan main.

SINGLE MOOM'S? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang