37. Return to England

6.2K 383 54
                                        

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMENYA SAYANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA DI VOTE & KOMEN
YA SAYANG


ꕤꕤ

Hari ini adalah hari yang paling untuk Jeon dan Jesslyn. Hari dimana mereka berangkat ke Inggris. Sebuah tempat yang akan mereka buat kenangan begitu banyak bersama sebagai pasangan Jeon dan Jesslyn dengan suasana tenang dan damai sebagai suami istri nantinya.

Jeon sudah mempersiapkan segalanya, sampai-sampai dia tak bisa tidur hanya karena harus menyelesaikan segalanya sebelum keberangkatan mereka ke Inggris. Pujaan hatinya pasti sudah menunggu untuk pergi. Pernikahan yang dia dambakan akan segera terlaksana sebentar lagi.

Debaran itu semakin terasa saat hari ini mereka akan pergi meninggalkan segalanya yang ada di Korea. Orang tua Jesslyn akan datang empat hari sebelum pernikahan sebab ayah Jesslyn masih ada keperluan lain.

Jeon tersenyum memandangi wajah berseri Jesslyn terlihat semakin menggairahkan. Bibir tipis berwarna peach dengan baju simpel yang membalut tubuh sexynya membuat jantungnya berdebar setiap saat.

"Kenapa melihatku terus?" tanya Jesslyn merasa bingung.

Memang Jesslyn sudah tidak bertemu Jeon setidaknya satu bulan lamanya. Pria itu hanya berkunjung dan menatapnya beberapa jam kemudian pergi setelah puas memandanginya. Dia begitu sibuk dengan pekerjaannya, tapi masih menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke rumah orang tua Jesslyn hanya untuk melihat wajah wanitanya.

Jesslyn sempat menawarkan diri untuk membantu, tapi Jeon menolaknya sebab Jesslyn tengah hamil besar. Jika dia membantu pekerjaannya pasti akan melelahkan untuknya juga.

Jeon mengangkat alisnya mendengar pertanyaan Jesslyn, ekspresinya begitu lembut. “Hanya ingin melihat calon istriku yang cantik ini,” jawab Jeon seraya menampilkan senyum manisnya.

Jeon kembali menatap perut wanita itu dan betapa besarnya perut Jesslyn saat ini. Bagian itu selalu membuatnya kagum dan senang secara bersamaan.
Pesawat sudah mengudara sejak satu jam yang lalu. Kini keduanya duduk di kursi masing-masing dengan saling bertatapan.

"Ini seperti mimpi bukan?" Jeon meraih pergelangan tangan Jesslyn lalu mengelus punggung tangannya lembut.

"Apa maksudmu?"

"Kita akan menikah sebentar lagi, bukankah ini seperti mimpi. Aku masih tidak menyangka bisa sejauh ini bersama denganmu,” jelas Jeon begitu menghayati.

Ekspresi Jesslyn melembut seketika saat Jeon menyebutkan hari pernikahan mereka akan tiba. “Kau memang benar, aku juga tidak menyangka jika akan menikah denganmu."

"Ini seperti mimpi, Jesslyn. Bahkan aku bisa memiliki seorang anak secepat ini juga mimpi." Jeon berkata begitu hangat dan penuh kasih. Namun hal itu justru membuat ekspresi Jesslyn berubah seketika.

SINGLE MOOM'S? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang