Rakha memasuki rumah yang Gibran bangun khusus untuknya,
"Aku selalu berharap kau akan betah dengan rumah yang ku buat" ujar Gibran sambil memasuki ruang tengah yang terlihat sangat luas,
"Kamu sangat hebat Gibran, ini lebih dari cukup untukku" Rakha tersenyum puas dengan apa yang Gibran siapkan untuknya,
"Aku mengutamakan kenyamanan mu kha, oh iya, kamarmu ada di lantai atas,"
Rakha hanya mengangguk dan menaiki tangga, hingg sampai di atas Rakha berteriak kepada Gibran yang berada di bawah
"Bisakah aku meminta kamar yang ada di bawah? Sepertinya aku malas selalu menaiki tangga klau ingin pergi ke kamar " teriak Rakha.
"Akan ku buatkan lift khusus untukmu" jawab Gibran dengan kekehan di akhir.
"Baiklah" gumam Rakha lalu memasuki kamarnya.
Sedangkan Gibran pergi menuju dapur membuat makanan untuk makan malam mereka.
________________________________________
Rakha turun dari kamarnya menuju ruang makan yang sudah banyak terhidang makanan membuatnya takjub,
"Aku sangat merindukan masakanmu gib" ujarnya sambil menepati salah satu kursi di meja makan itu.
Gibran tersenyum menanggapi Rakha,
"Sudah pasti, karena akulah koki terhebat" ujar Gibran membanggakan dirinya membuat Rakha terkekeh geli.
"Oh iya kha, mulai besok kamu sekolah di tempatku, aku sudah mempersiapkan semuanya"
"Baiklah"
"Dan ada satu hal lagi" ujar Gibran membuat rakha mengalihkan pandanganya
"Gadis itu ada di sana" ujar Gibran membuat Rakha tertegun.
Rakha tersenyum dan mengangguk,
"Terimakasih gib" jawab Rakha, entah kenapa rakha merasa agak berat hati, apa dia akan tega merenggut kehidupan gadis itu? Rakha menghembuskan nafasnya pelan,
"Kha.. aku tau, nalurimu berat untuk bisa merenggut kehidupan gadis itu, tapi, kamu juga membutuhkan pearl mu untuk hidupmu,?" ujar Gibran membuat Rakha mendengus,
"Berhenti membaca pikiranku Gibran "
"Aku ngga akan biarkan kamu semakin melemah Rakha, aku sudah berjanji pada ayah" final Gibran,
Rakha tau, Gibran adalah orang yang sangat keras kepala, jadi dia akan menuruti apa yang gibran inginkan untuk saat ini.
_________________________________________
Gibran dan Rakha memasuki halaman sekolah yang terlihat sudah agak ramai dengan para murid,
Bagaikan slow motion, langkah Gibran dan rakha mendapat banyak atensi dari para warga sekolah,
Grasak grusuk terdengar membuat Gibran pening kepala,
Dia tau Rakha begitu menawan, dengan balutan seragam dengan almamater yang melekat pada tubuhnya begitu sempurna.
"Woy gib!!!" Teriak seseorang membuatnya memejamkan mata, sumpah demi apapun dari sekian banyak suara, kenapa suara Irsyad begitu cempreng membuat telinganya berdengung.
Pukk
"Siapa gib?" Irsyad bertanya setelah menepuk bahu Gibran dan menunjuk Rakha dengan dagunya.
"Sodara gue" jawab Gibran sekenanya.
"Halo, gue Irsyad, teman Gibran yang paling bastard" ujarnya dengan alis yang di naik turunkan
"Rakha" singkat padat dan jelas,

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Pearl
WerewolfRakha, seorang keturunan dari siluman rubah ekor sembilan, yang tak sengaja menemukan gadis hampir sekarat di hutan.