New york, USA.
Pada jam 10:15 am. Aku mulai bekerja di salah satu kafe alamatnya agak jauh dari apartemenku. Aku mulai memasuki kafe itu lalu ada teman kerjaku yang menyapaku.
"Hello." Sapaku dengan tersenyum manis dan melambaikan tanganku kepada mereka, dan mereka menyapaku balik.
"Hey Name! How is it going?" Salah satu teman kerja dekatku yang bernama Leah menyapaku dengan tersenyum. Aku pun membalas senyumannya lalu mengambil serbet dan langsung membuatkan pesanan untuk pelanggan. "Like....usually. Kamu?"
Leah duduk di kursinya di sebelahku lalu dia menghela nafas dan tersenyum tipis lalu melihatku yang sedang membuatkan pesanan untuk pelanggan. "Baik dan buruk. Aku dapat keduanya."
Dia mengatakannya dengan nada yang terdengar tidak ceria, saat aku mengambil nampan dan menaruh cappucino diatasnya, Leah langsung berdiri dan mengantarkan pesanannya kepada pelanggan, setelah itu dia kembali duduk di kursi dan aku sedang selesai mencuci tanganku.
"Yang baik, aku dilamar oleh Dev, dan yang buruk......." Leah tersenyum lalu senyumnya memudar saat dia ingin mengatakan kabar buruk.
"What's wrong? Tell me." Aku duduk di kursi sebelah Leah lalu menatapnya dengan kerutan dahiku karena aku merasa khawatir dengannya, aku pun menunggu jawaban Leah.
Dia menghela nafas, lalu menatapku lalu dia memberikan senyum kecil kepadaku yang mana aku tahu dia sedang menyembunyikan ekspresi sedih itu dariku.
"Aku......aku ketahuan, Name. Orang tuaku mengetahui dimana tempat tinggal ku, dan mereka memintaku untuk kembali." Dia menghela nafas sedih, dan aku memegangi tangannya dengan rasa iba kemudian dia melanjutkan kata katanya. "Aku tidak mau aku menikah dengan pria lain Name. Kamu tahu aku sudah punya pria yang kucintai."
"I know, I know." Aku menyeka air mata Leah dengan tanganku lalu memeluknya. "It'll be fine. okay?" Gumamku, lalu melepaskan pelukan dan kembali berdiri untuk membuatkan pesanan untuk pelanggan sekali lagi.
"Thanks. Name." Gumam Leah dan dia mengelap air matanya lalu berdiri mengambil nampan yang berisi pesanan pelanggan itu.
෴
Aku berbincang bincang dengan temanku dan teman kerjaku yang bernama Den ikut bergabung dengan perbincangan kami. Kami pun tertawa saat Den mengeluarkan joke dewasanya.
Tak lama itu, ada sekumpulan para pria memasuki dalam kafe itu lalu mereka mendekati kami mereka berbaju hitam dan kekar. Senyum kami memudar saat menyadari mereka mendekati kami, dan salah satu dari mereka mulai membuka mulut.
"hey chick. kau tidak perlu duduk dan berdiri di kursi itu dan mendapat gajimu yang sangat kecil dari bosmu, kau pasti capek." Ejek pria itu dengan menyeringai genit. "Kurasa kau cocoknya bekerja dengan kami dan kau hanya perlu duduk di pangkuan kami kemudian kau mendapatkan gaji besar untuk itu, jadi kau tidak perlu capek disana." Kata pria itu dengan kekehannya yang berat dan mengejek.
Aku mengepalkan tanganku dan menahan amarahku karena pria itu baru saja mengejek kami. Saat aku berdiri, ingin mendekati mereka Den pun langsung menepuk bahuku untuk tidak mencari masalah terlebih dahulu.
Aku pun menutup mataku sejenak lalu menghela nafas dan hanya memelototi mereka dan aku tahu jika aku bertindak, aku akan dipecat oleh bosku. Tapi mereka malah tertawa menyadari bahwa aku kesal kepada mereka.
"Whoa, kau marah ya sweetie? Seharusnya kau jangan marah dulu, nanti cantikmu hilang." Kata pria itu sambil tertawa karir. Dan mereka pun ikutan tertawa karir, tapi tidak dengan kami.
"Son of a bitch." Umpatku dengan nada kesal tapi dengan bergumam. Dan memelototi mereka dan mereka malah tertawa mengejek lagi lalu salah satu dari mereka sedang menggoda Leah dan mencoba menyentuh Leah.
"Don't touch me, you jerking bastard!" Umpat Leah dan aku mendekati Leah dan memelototi pria itu.
"Jika kau menyentuhnya maka kau akan tahu akibatnya." Gumamku dengan nada menuntut-datar dan berdiri di depan Leah.
"Oh sweetheart, how cute. Emang bisa menghadapi kami?" Ejek pria itu sambil menyeringai geli. "Tapi kamu boleh juga jadi mainan kami." Godanya sambil menyentuh rambutku dengan main main.
Kesal. Aku pun langsung mencengkeram pergelangan tangan pria itu dan berbalik lalu aku langsung membanting pria itu. Membuat meja itu terbelah dua. Untung tidak ada pelanggan untuk sekarang.
"Name!" Leah meneriakkan namaku. Tiba-tiba pria itu mencoba melingkari leherku dengan pergelangan tangannya reflek, aku mencondongkan tubuh sedikit ke depan, mencengkeram pergelangan tangan dan sikunya, dan dengan menekuk lutut, aku menurunkan pusat gravitasiku secara kasar, pinggulku berada di bawah pusat gravitasinya, dan dengan menekuk tajam ke depan, aku membanting pria itu dengan mudahnya sehingga punggungnya mati rasa.
Saat aku mulai dikeroyok, tiba-tiba bosku baru saja datang. Wajah bosku terlihat marah saat dia menatapku, dan saat pria itu melihat bosku dia pun memanggil namanya. "Jack Harper. Long time no see." Pria itu membuka mulut lalu dia berjalan mendekati bosku. Dan anak buah yang lain melepaskan cengkeramanku dengan kasar.
"Donald." Bosku menjawab. Dan dia melihat kekacauan yang terjadi, dari meja terbelah dua, kaca yang pecah lalu melihat betapa berantakannya kafe ini. Tentu saja aku akan dipecat.
"Aku rasa aku sudah mendapatkan perlakuan buruk saat masuk ke dalam kafe ini. Karyawan cantik ini telah menghajar ku, aku tidak suka dengan perilaku ini." Kata Donald dengan menyeringai sambil melirikku lalu ke bos ku.
"Aku akan mengurusnya Donald, aku minta maaf dengan keseluruhan ini. Ini hanya kesalahpahaman belaka." Jelas Jack.
"Kesalahpahaman? Kesalahpahaman katamu? Dia itu karyawan mu seharusnya kau harus mengajarinya bagaimana cara sopan santun." Ucap Donald tidak terima.
"Sopan?! Hey kau yang tidak sopan sialan!" Aku memprotes dan memelototi Donald.
"Can you shut the fuck up?" Kata Jack dengan nada kesal lalu ekspresi berubah saat dia melihat Donald "Aku akan memberikan kompensasi kepada Name. Jadi maafkan aku atas perlakuannya." Tanpa kata, Donald beserta rombongannya langsung keluar. Dan Jack langsung memelototiku, sementara teman kerjaku hanya terdiam dan menatapku dengan ekspresi khawatir.
"Ikut denganku." Gumam Jack dengan nada kesal. Aku mendengus lalu mengikutinya dan belakang dan memasuki kantornya, bersiap mendengar siraman rohani dari bosku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Trouble [Leon S Kennedy] AU
FanfictionAU (alternate universe) Cerita ini tidak ada unsurnya dengan re series lainnya jadi cerita ini tak ada yang namanya zombie, RC, monster dll. Jadi, cerita ini dari universe ku sendiri, dan hanya berfokus dengan kriminalisme. On going! DISCLAIMER!!! I...