Make me...

135 18 18
                                    

"Kali ini kita harus membobol di bawah tanah. Seperti bos katakan semalam."

"Sebagian dari kita harus mengekplorasi kota untuk mencari barang barang yang bos maksud. Dengan tujuan akan diimpor ke luar negeri."

"Bagaimana dengan rel tua terbengkalai di bawah tanah?"

"Mereka sedang menggali karena ada longsor. Dan memerlukan waktu, mungkin itu membutuhkan waktu yang lama."

"ADA PENYUSUP, CEPAT SIAPKAN SENJATA KALIAN!"

"..." (Crackling)

"..." (Crackling again)

Tidak ada suara, dan rekaman selesai begitu saja.

Claire dengan memegang gagang cangkir yang berisi kopinya. Memikirkan hal yang berulang ulang, dengan kata 'Rel'.

Dia terus menyesap kopi lagi dan lagi dengan mencoba mencari petunjuk, dan juga, dia mendengar rekaman itu berulang-ulang.

Berulang ulang kali.

"Rekamannya cukup?" Ucap Chris yang menepuk pundak kanan Claire.

Claire menggelengkan seraya menghela nafasnya dengan berat. Saat menatapi monitor didepannya.

"Seharusnya aku tidak menembak mereka duluan." Gumam Chris.

Claire mendengus, "Itu memang salahmu, kau memang ingin cepat bertindak, tidak menunggu proses."

Chris hanya menyeringai saat adiknya mengoceh.

"Kau butuh istirahat." Chris mencoba untuk menenangkan pikiran adiknya yang terus-menerus mencari jawaban.

"Aku tidak akan tenang sampai aku mendapatkan jawabannya! Beri aku waktu." Ucap Claire frustasi.

Chris mengangguk, tidak akan menyela permintaan adiknya. Dia menghormatinya. "Baiklah, bagaimana kalau aku akan belikan kau sesuatu?" Ucapnya dengan senyum tipis.

"Makanan cepat saji. Oh ya, belikan aku burger saja." Claire membalas senyum yang membuat senyum Chris melebar.

"Akan ku kabulkan, tapi jangan lupa apa yang kukatakan tadi."

Claire mengangguk, "Baik." Lirihnya.

Setelah Chris pergi, Claire menyenderkan punggungnya dengan kedua tangannya di belakang kepalanya. Mencoba untuk menenangkan dirinya.

Aku seharusnya tidak perlu untuk berpikir keras.

Setelah beberapa detik. Ia mendapatkan notifikasi pesan rahasia.

Saat Claire membuka pesan itu, ia mendapatkan foto itu, foto kalung liontin yang dimaksud oleh Donald itu?

Dibawah foto itu ada pesan yang bertuliskan;

Ini yang dimaksud Donald? -C.O.

Mata Claire tertuju ke kalung itu, mendekatkan wajahnya ke arah foto itu.

Matanya berbinar saat menyadari sesuatu.

"Hell yeah." Gumam Claire, setelah mendapatkan jawabannya.

---

"Jadi?"

Aku dengan jengkel mengulangi kata kata Leah. "Jadi?"

"You guys didn't kiss, did you?"

Aku mendengus saat menahan rasa malu dan mengucap lirih sembari menggelengkan kepalaku dengan tipis. "Truk membunyikan klakson. Gagal total."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love In Trouble  [Leon S Kennedy] AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang