enam.

208 34 9
                                    

"juju."

junghwan tersenyum lebar sambil terima kotak jualan yang akan di bawa nya hari ini, "kenapa bi?"

"besok besok berangkat nya minta anter sama yoshi, kan dia pacar mu tuh. masa kamu setiap hari berangkat bawa bawa jualan pakai angkutan umum?"

junghwan teguk ludah nya kasar, "y-ya, nanti juju bilang."

bibi tersenyum lebar, "sampein buat yoshi, makasih banyak udah mau sayang sama ponakan bibi."

"iya bibiii, nanti juju bilang."

dan tak ada lagi percakapan setelah nya karena junghwan sudah harus berangkat agar tidak terlambat sampai ke sekolah.

sejujurnya, setelah bibi hampiri yoshi kemarin, junghwan buru buru mendekat dan berucap tergesa, "bi, kak yoshi ada urusan lagi habis ini. kak yoshi udah kelas dua belas dan ada bimbel sore ini, jadi kak yoshi harus cepat pulang bi."

kemudian harus ada adegan dimana junghwan dalam diam injak kaki yoshi keras, "i-iya bi, harus balik cepet ini. maaf banget ya bii, kapan kapan kalau lagi luang saya mampir sekalian bawa bingkisan kesini."

junghwan menghela nafas, antara bingung harus bagaimana menghadapi sekolah hari ini dan bingung kenapa tiba tiba rasakan gejolak aneh seperti kupu kupu terbang di perutnya, saat ingat perlakuan yoshi kemarin sebelum benar benar pergi dari depan rumah nya, yaitu mengusak pucuk kepala nya pelan dengan senyum lebar.

dan, "aku pulang dulu ya sayang."

ugh... ini aku mual gak sih?

[[]]

"junghwan,"
"ya?"
"mau ke kantin bareng?"

junghwan terdiam, lalu menggeleng pelan, "kita makan disini aja jeongwoo, aku bawa bekal sendiri."

"eh? ini gw traktir," jeongwoo bawa tubuhnya menghadap kearah junghwan, "nanti istirahat selanjutnya kita makan di kantin, sekarang makan bekal lu dulu, gimana?"

junghwan gigit bibir bawah nya resah, "emang nya kamu gak takut ketemu sama geng nya kak yoshi?"

jeongwoo mengangguk paham, "kalau gak ada kak yoshi nya di kantin, gak masalah buat gw. karena kan rumornya kak yoshi biasa nya ada di kantin pas jam istirahat pertama doang."

"beneran?"

jeongwoo mengangguk lagi, "nanti gw juga di temenin sama haru, jadi gak masalah."

"tapi... kemarin itu aku di panggil sama kak jihoon pas istirahat kedua,"
"um... itu kayaknya kebetulan? soalnya ini juga haru ngajak duluan dan bilang kemungkinan besar kakak nya ada di kantin sekarang,"
"oh... berarti nanti istirahat selanjutnya kak yoshi gak ada kan ya...?"
"semoga."

junghwan menimang, berfikir dalam diam sampai kemudian mengangguk setuju, "oke deh kalau gitu"

[[]]

tentang jeongwoo yang berucap bahwa haruto yang akan menjaga nya, maka itu benar terjadi.

dengan fakta bagaimana sekarang junghwan berjalan di belakang dua orang yang tengah berjalan berdampingan itu.

tapi sejujurnya junghwan bingung, tentang bagaimana bisa sekarang haruto secara terang terangan pergi bersama jeongwoo? bukankah kemarin kemarin itu dia berucap bahwa gaya pacaran mereka adalah kucing kucing an?

jadi, apa yang terjadi sampai sampai haruto berani secara terang terangan tunjukkan eksistensi nya sebagai pacar jeongwoo di sekolah?

"kamu ajak junghwan duduk aja dulu, biar aku yang pesan makanannya," haruto usap sayang bahu pacar nya itu dan di balas anggukan oleh jeongwoo.

"ayo junghwan, kita cari tempat dulu."

junghwan mengangguk, pergi berjalan bersama jeongwoo untuk mencari tempat kosong yang akan mereka tempati.

bisa di rasakan bahwa sejauh ini aman sentosa. dari bagaimana haruto hadir dengan bawa tiga mangkok bakso di atas nampan lalu kembali berbalik untuk ambil tiga minuman mereka.

"makan aja duluan hwan, haruto nanti nyusul."

junghwan dalam diam tatap bakso nya, "um... ini total nya berapa?"

"gw yang bayar, lu makan aja,"
"tapi—"
"makan aja habisin, pokoknya gw yang bayar."

junghwan tatap jeongwoo kemudian tersenyum, "terimakasih jeongwoo."

dan berlanjut dengan keduanya yang santap makanan sambil tunggu kehadiran haruto kembali ke meja mereka.

"ini, ku pesenin es teh manis semua."

jeongwoo raih satu gelas dan berikan untuk junghwan, "gw sama haruto suka nya es teh, lu kita pesenin es teh gini gak apa kan?"

junghwan mengangguk kuat, "aku bisa makan semua, suka semua. makasih banyak," dan beri senyum kearah jeongwoo lalu haruto.

junghwan bawa sedotam menuju kearah mulut nya dan minum dari sana. sambil mata nya melirik menyapu isi kantin, jaga jaga akan kehadiran yoshi dan dua teman amat sangat dekat nya itu.

dan junghwan harus telan es teh nya resah saat lihat di salah satu stand jualan ada si teman dekat yoshi itu. junghwan belum kenal itu siapa, karena yang junghwan kenal baru yoshi dan jihoon saja.

"itu... temen deket nya kak yoshi kan yaa...?"

haruto dan jeongwoo refleks berhenti mengunyah dan kompak menoleh kearah mata junghwan menatap.

"oh, iya," jeongwoo dan haruto serentak menjawab dan serentak pula memutar kepalanya menatap kembali ke arah junghwan.

"kalian... gak takut?"

haruto angkat kedua bahu nya santai, "buat apa? junkyu gak ngaduan kok anak nya."

junghwan mengangguk saja.

oh... namanya junkyu....

[[]]

ketiga nya sudah selesai makan di kantin, berarti sudah saat nya ketiga nya kembali ke kelas masing masing.

seperti sebelumnya, junghwan lagi lagi berjalan di belakang kedua orang yang tengah berbincang mesra ini.

sampai akhirnya langkah junghwan terhenti, tubuh nya membeku saat rasakan dirinya baru saja terkena cipratan air dan...

jeongwoo yang basah kuyup.

mata junghwan melirik panik, berputar di antara jeongwoo, haruto lalu... yoshi dan beberapa anak geng nya.

"welcome drink buat pacar adek gw," yoshi tersenyum lebar, "tapi sorry, welcome drink nya pake air keran dan kayaknya itu kebanyakan."

lalu menoleh kearah junghwan dan unjuk deretan gigi nya, "sini dong juju," dan melambai, "masa udah pacaran sama gw tapi masih ngekor orang pacaran?"

gak, gak, gak, jangan.

"oh iya, bener. gw sama juju udah pacaran kalau kalian mau tahu."

bohong.

yoshi pembohong, orang gila.





[i'll be lovin' you right; enam]

i'll be lovin' you right [yoshwan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang