satu.

346 29 3
                                    

pagi ini junghwan berangkat kesekolah bersamaan dengan sekotak jualannya yang berisi beberapa risol dan beberapa dadar gulung, yang tentu nya akan ia simpan di warung milik kenalan bibi nya di kantin sekolah.

"titip ya bi,"
"iyaa, junghwan semangat sekolahnya yaa,"
"terimakasih bibi, junghwan duluan ya."

berputar lah junghwan dari kantin, berjalan menuju kelasnya.

iya, junghwan anak beasiswa. iya, junghwan kurang mampu yang buat akhirnya ia tinggal sendiri, syukurnya rumah yang junghwan tempati sekarang bersebelahan dengan rumah bibi nya. walaupun memang junghwan miliki sisa sisa warisan dari kedua orang tua nya, junghwan masih perlu berbalas budi kepada bibi dan keluarga nya dengan membantu menjualkan risol dan telur dadar milik bibi di setiap hari nya.

belum junghwan masuk kedalam kelasnya, junghwan bisa lihat beberapa anak kelasnya yang sudah datang berdiri di depan kelas dengan perasaan was was dan bisik bisik kecil.

junghwan penasaran, maka ia sempatkan bertanya kepada salah satu anak kelasnya disana, "kenapa?"

"ada kak yoshi sama dua temennya, nyamperin jeongwoo,"
"jeongwoo?"

anak kelas nya itu mengangguk kuat.

"jeongwoo kenapa?"

junghwan tentu saja khawatir. selama ini, yang mau berteman dengan junghwan dan banyak berbasa basi dengannya hanyalah jeongwoo. bahkan dulu saat junghwan kelas 10, junghwan tak miliki siapapun yang mau berteman dengan nya. tapi kemudian di kelas 11, jeongwoo lah yang hadir ulurkan tangan untuknya, mengajak berkenalan pun berteman dengan junghwan.

"katanya caper sama adeknya kak yoshi,"
"kak yoshi punya adek?"
"iya, haruto haruto anak ips itu loh."

junghwan kerutkan alisnya gak suka.

pertama, ini masih pagi dan sebentar lagi bel masuk. dan yang kedua, faktanya haruto yang selama ini selalu mengejar ngejar jeongwoo, bukan jeongwoo yang katanya caper dan segala rupa itu.

junghwan tepuk pelan bahu teman kelasnya itu, "makasih ya."

lalu tentu saja junghwan beranjak masuk yang buat itu mendadak menjadi perhatian orang orang disekitar.

"permisi kak."

ada empat orang disana, tiga orang (yang junghwan tebak sebagai kak yoshi dan dua teman nya) menoleh cepat kearah nya dan bisa junghwan lihat ada jeongwoo yang terduduk dengan kepala menunduk dengan isi tas nya yang berantakan dan beberapa yang kertas berserakan— bukan, kertas nya tidak berantakan, lebih tepatnya kertas itu di robek.

"siapa lu?"

junghwan mendekat pelan sambil menunjuk kursi disebelah jeongwoo, "kursi saya, saya mau duduk. ini juga bentar lagi bel masuk."

"widihh, berani bener ya lu?"
"kasih paham yosh."

maka turunlah salah satu dari mereka bertiga yang sedari tadi duduk diatas meja, bergerak hampiri dan tepuk tepuk pelan bahu junghwan.

kalau junghwan bisa menerka, maka ini yang namanya yoshi.

"mau sok jagoan? atau pahlawan kesiangan nih?"

junghwan teguk ludahnya kasar, tapi tetap bawa kepalanya mendongak dan beri seulas senyum tipis.

"bentar lagi bel masuk kak," lalu raih pergelangan tangan di bahu nya itu untuk ia bawa turun, "ini juga kakak menganggu anak kelas kita di pagi hari gini, gak etis kak."

"oh— wow?" dagu junghwan di tarik paksa untuk berhadapan langsung dengan yang tadi tepuk bahu junghwan, "lu barusan ngatain gw gak etis? yang bener aja?"

junghwan tepis tangan yang cengkram dagu nya kasar dan tatap berani manik mata orang di hadapannya ini.

"maaf, tapi saya gak salah. dan jelas jelas perbuatan kakak ini salah."

orang dihadapannya ini tersenyum lebar, "siapa nama lu?"

junghwan diam, enggan menjawab.

"jawab ege, punya mulut kan lu?"

junghwan lirik singkat kearah badge name milik kakak kelas yang tadi cengkram dagu nya kasar,

kanemoto yoshinori...

kemudian junghwan lirik kearah jeongwoo yang menatap nya sarat agar junghwan berhenti. tapi ketika dapat tatapan itu, junghwan semakin ingin menjadi berani dan bantu jeongwoo. berbalas budi karena selama ini hanya jeongwoo lah yang dengan senang menerima kehadirannya.

"kakak punya mata, kan? kenapa gak lihat aja badge name saya?" dan begitulah junghwan berucap dengan berani.

lagi lagi yoshi di buat takjub oleh junghwan. maka matanya beralih lirik badge name milik junghwan sesaat, lalu kemudian tarik junghwan mendekat dan berbisik,

"oke, so junghwan... pulang sekolah ini, temuin gw di belakang sekolah atau teman gatel lu ini habis sama gw," lalu tepuk tepuk pelan pucuk kepala junghwan.

"junkyu, jihoon, ayo cabut," lalu berputar untuk keluar dari kelas junghwan.

sebelum tiga manusia itu benar benar keluar dari kelasnya, junghwan berucap kencang, "kakak bisa jaga mulut kakak! jeongwoo gak gatel, adek kakak yang namanya haruto haruto itu yang gatel! dia yang suka ngejar ngejar jeongwoo!"

BRAKKK

"lu—" junghwan ditunjuk, "syukur gw gak lempar bangku ini ke lu ya, anjing."

junghwan telan ludah nya kasar bersamaan dengan yoshi dan teman temannya pergi, dan berbalik untuk lihat jeongwoo yang sudah pucat pasi dan berkeringat dingin.

"jeongwoo," junghwan cengkaram pelan kedua bahu temannya itu, "mau ku anter ke uks?"

jeongwoo tersenyum dan menggeleng kecil, "gw gak apa."

"beneran?"
"iya, beneran."

junghwan hembuskan nafasnya panjang, "maaf ya, aku gak bantu banyak. aku gak tahu kalau kak yoshi ternyata lumayan serem."

jeongwoo diam saja, tapi ia bergerak tekan pelan bahu junghwan dengan jari telunjuknya, "makasih banyak junghwan."

junghwan mengangguk kuat, "sama sama jeongwoo," lalu beralih untuk rapihkan barang barang jeongwoo yang berserakan bersama dengan bel masuk yang berdering.





[i'll be lovin' you right; satu]

i'll be lovin' you right [yoshwan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang