delapanbelas.

92 18 4
                                    

seperti hari kemarin, destinasi junghwan tidak berubah. pulang, bersih bersih, membuat bekal dan kembali berangkat menuju rumah sakit, di antar oleh supir.

"kak yoshiii," junghwan menyapa dengan riang pemuda yang masih betah terpejam itu.

terhitung ini hari ke lima yoshi masih terbaring di ranjang ruangan vvip rumah sakit. dengan alat alat yang terpasang apik di wajah dan tubuh yoshi.

lama banget tidur nya...

junghwan tersenyum tipis, taruh barang dan duduk di kursi samping ranjang sambil mainkan jari jemari yoshi, seperti biasa.

"kak, ini hari terakhir orang orang itu di pengadilan, setelah itu semua nya selesai. kedamaian tanpa ada kebohongan yang kakak harapin itu akhirnya sampai, kak."

junghwan tatap wajah damai itu sendu, "hari ini anak anak kakak udah baikan sama haruto sama jeongwoo, udah cerita cerita bareng, dan lucu nya mereka berencana buat bantu jualan bibi setiap hari minggu pagi," jari jemari yoshi di genggam junghwan erat, "semua nya udah membaik, rumor rumor jelek juga udah mulai reda."

junghwan rebahkan kepalanya di bagian sisi ranjang yang kosong, sambil tetap ia tautkan jari jemari mereka.

"ayo, sadar kak..."

"...aku... kangen kakak..."

junghwan hembuskan nafasnya panjang, "siap siap buat ujian masuk kuliah kak, biar jadi orang keren, dan biar kakak bisa jadi kating ku."

ah, lagi lagi junghwan mau nangis.

"kak," junghwan berucap serak, "aku udah dengar semua cerita nya dari om...

"...makasih, ya? makasih udah mau jadi orang keren yang bisa kenal dan bantu orangtua aku."

[[]]

"dan junghwan, saya punya satu cerita lagi."

junghwan mendongak, tatap manik mata milik papa yoshi dalam diam, siap mendengarkan.

"dulu, waktu yoshi kelas 3 sd... saya pernah keliling nyari nyari yoshi di lapangan luas di dekat sekolah sd nya," papa yoshi bahasi kedua bibirnya, "waktu itu hari minggu pagi, sedangkan siangnya saya ada urusan dan harus pulang lebih awal untuk siap siap. sampai akhirnya saya lihat ada penjual lumpia pakai motor yang bawa yoshi disana. yoshi ngelambai heboh kearah saya dan teriak manggil manggil saya."

junghwan terpaku, dia seperti tahu sesuatu.

"saya berterimakasih ke penjual lumpia itu karena dengan sukarela bawa yoshi keliling lapangan buat bantu yoshi cari saya. dan dia dengan baik hati berterimakasih juga kepada saya karena sudah buat dia berkeliling nikmati angin pagi dengan motor nya," papa yoshi tersenyum, "dan setelah sampai rumah, yoshi sibuk cerita tentang penjual lumpia ke orang orang rumah. katanya, paman lumpia baik, banyak kasih dia nasihat, dan dia harap dia bisa ketemu paman lumpia lagi. bahkan yoshi yang paling pendiam dirumah itu mendadak jadi anak yang periang."

papa yoshi kali ini tatap junghwan dengan senyum, "tapi junghwan, di minggu minggu berikutnya, bahkan sampai lewat beberapa tahun, penjual lumpia itu udah gak pernah datang. sampai pada akhirnya itu semua buat yoshi enggan pergi ke lapangan lagi, dan mulai hilang juga sifat periang yang sempat ada sebelumnya. dan entah kenapa, suatu hari ada penjual lumpia yang mendadak jualan di perumahan kami, buat yoshi akhirnya tertarik dan pergi keluar buat beli lumpia itu."

i'll be lovin' you right [yoshwan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang