duapuluhdua.

106 17 18
                                    

ini hari ketiga yoshi di rumah sakit. dan di waktu ini, yoshi nikmati sore hari bersama junghwan di taman rumah sakit.

junghwan ambil duduk di salah satu kursi rumah sakit, sedang yoshi duduk di hadapannya di atas kursi roda.

alasan kenapa yoshi duduk di kursi roda adalah karena saat kecelakaan kemarin, yoshi harus mengalami patah tulang di bagian kaki dan tangannya. dan sampai saat ini, yoshi masih harus mengikuti rangakaian pemulihan.

"kak yoshi udah makan?"

yoshi mengangguk, "udah tadi sebelum lu datang."

junghwan mengangguk dan hembuskan nafasnya panjang.

"aku... mau cerita, boleh?"
"boleh, jujuuu."

junghwan bersemu, "harus juju banget manggilnya?"

"harus dong, kan panggilan kesayangan dari bibi," yoshi unjuk deretan gigi rapihnya, "atau mau di panggil dedek?"

plak!

junghwan tentu saja bersemu hebat, sedang yoshi yang terkena pukul ini tertawa lepas.

"astaga lucu banget, junghwaaann."

junghwan putar bola matanya malas, lalu pula tetap tersenyum lebar dan tak malu malu unjuk wajah bersemunya di depan yoshi.

"udah dulu kak yoshi nge godain aku nyaa, nanti aku gak jadi jadi nih ceritanya."

yoshi terkekeh, raih tangan junghwan, "oke, oke, maaf yaa."

junghwan kaitkan erat tangan mereka yang saling bergenggaman ini, dan tersenyum tipis, "jadi, dulu..."

[[]]

"ini dari siapa papi?" junghwan tatap bingung barang barang mahal di hadapannya.

"dari yoshi, katanya itu buat dedek."

junghwan sejujurnya gak asing dengan nama ini. kadang kala, saat dirinya bersama papi di tempat papa, atau kalau papi sedang cerita tentang kesehariannya, junghwan pasti dengar nama itu di sebut.

sampai akhirnya junghwan penasaran, "yoshi siapa papi? kenapa papi sering sebut sebut nama dia?"

papi mendekat, usap kepala junghwan sayang, "dedek panggil yoshi harus pake kak, yaa... yoshi lebih tua setahun dari dedek."

"kak yoshi?"
"iya, kayak gitu yaa."

junghwan mengangguk saja, "tapi kak yoshi ini siapa papi?"

papi raih lengan junghwan dan diajaknya duduk bersampingan. dari situlah papi mulai bercerita siapa itu yoshi, betapa baiknya yoshi, ramah dan senang membantu, bahkan mau mendengarkan papi dengan baik dan...

"...yoshi ganteng banget loh, dedek..."

junghwan menoleh, "iya terus, emangnya kenapa?"

papi tertawa kecil, "dedek daritadi semangat banget dengerin cerita papi tentang yoshi, awas naksir."

"enggak lah, dedek gak akan pacaran sampe selesai sekolah,"
"sampai selesai kuliah nih?"

junghwan mengangguk yakin, "fokus sekolah dulu lah papi, masa cinta cintaan?"

papi tertawa lepas, bahkan sampai mengeluarkan setitik air mata, "dedek, papi sama papa kan gak pernah ngelarang dedek pacaran, apalagi kalau dedek mau pacaran sama yoshi."

"apa sih papiii, dedek aja gak pernah ketemu kak yoshii."

papi mengangguk, "tapi dedek penasaran sama fotonya yoshi gak? papi ada foto sama video nya yoshi, dia sering ngirim laporan ke papi," dan keluarkan ponselnya dari saku.

i'll be lovin' you right [yoshwan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang