prologue

936 32 0
                                    

Hai, welcome di cerita baru akuuu.
Kisah aku yang ini ga bakal panjang, mungkin cuma sampe 20-25 chapter aja. Kalo panjang takutnya kalian bosen:)

Mangkanya di sini aku buat dikit aja chapter nya, btw cerita ku ini kayanya ga bakal ada konflik gede. Ya karena ga bisa dan ga suka kalo ada konflik gede, soalnya kehidupan author aja udah banyak konflik gede. Jadi di cerita Raga ini cuman ada konflik ringan aja.

Inti dari cerita ini gay ya, cowo sama cowo. Jangan salah lapak! Kalo ga suka bisa di skip, jangan komen yang jahat! Hargai juga para author yang membuat cerita cerita semenarik mungkin! Dengan cara vote

Jadi kalo ga suka kalian bisa skip! Jangan komen aneh di cerita ku ataupun cerita lain.

Homophobia bisa pergi jauh jauh dari cerita ini.

🕊️


Prolog.

Haikal malam ini tengah berjalan-jalan di sekitar komplek rumahnya.

Menikmati embun malam yang basah, angin sepoi-sepoi menerpa tubuh nya.

Jalanan masih terlihat ramai.

Haikal terus berjalan hingga dia menemukan sebuah bangunan yang terdengar musik yang begitu keras yang mengalun, mobil maupun motor terparkir di bangunan itu.

Lampu disko memasuki indra penglihatan nya.

Haikal yang penasaran pun memasuki bangunan dengan nama 'FAZA BAR'.

Kakinya melangkah masuk, sebelum benar-benar masuk.

Seorang satpam mencegah nya, meminta kartu pengenal nya.

Setelah itu, barulah dia bisa masuk.

Haikal duduk sendirian di paling belakang, dengan minuman jus jeruk menemani nya.

Oh untunglah di sini menyediakan jus juga, jadi haikal ga perlu minum alkohol.

Segerombolan wanita dengan pakaian sexy dan ketat, juga kekurangan bahan itu mendekati meja Haikal.

"Hai adek manis~ mau bermain dengan ku?"ucap salah satu wanita

Haikal abai.

"Kau sombong sekali, Jika kau sudah mencoba kami. Kau pasti akan ketagihan, benarkan girl?"ucap salah satunya lagi.

"Ya, jadi ayo bermain"ucap wanita lain yang sekarang tangannya menggoda tengkuk Haikal

"Menyingkir dari tubuh gue!"sentak haikal

"Ga,sebelum kamu mau meniduri salah satu dari kami"

"Cuih, ga Sudi"

"Kamu–

"Pergi."

Suara dingin dan datar membuat para wanita penggoda dan haikal menoleh bersamaan.

"Eh hai, tuan raga. Mau bermain dengan ku tidak?"salah satu wanita yang tadi menggoda haikal kini beralih menggoda seseorang yang di panggil 'raga'

Haikal menoleh menatap seseorang yang di panggil raga, jantung nya dengan cepat berdetak.

Haikal menunduk, bisa berabe kalau si raga pecat dia di tambah lagi di raga anak sahabat mamanya. Kalo dia Cepu gimana? Bisa mati haikal.

AlragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang