Darren

24.2K 152 10
                                    

Silakan follow terlebih dahulu!
Jangan lupa vote and koment nya yaa
Happy reading!

______________________________

Kalian bisa memanggilku Nisa. Usiaku saat ini 20 tahun. Mahasiswi ilmu komunikasi di salah satu universitas yang cukup terkenal di kota ini. Aku cukup populer di kampus. Selain cantik, aku juga pintar dan banyak yang merasa iri denganku.

Aku tidak tumbuh menjadi "si anak konglomerat yang melakukan apa saja dengan uang." Tidak ada yang tahu jika aku adalah anak dari salah satu sultan dengan kekayaan fantastis di negeri ini. Itu memang sengaja dirahasiakan, dan aku juga tidak ingin orang melihatku karena kekayaan keluargaku. Aku ingin orang-orang mengenal aku sesuai dengan apa yang ada padaku.

Aku juga dikenal sebagai anak yang ceria dan baik, tidak memandang siapapun untuk bercakap-cakap. Meskipun aku memang memiliki sahabat yang terkenal sangat kaya. Dan memang benar kenyataannya, aku pernah beberapa kali ke rumah mereka. Aku sendiri tidak pernah menunjukkan pada mereka siapa diriku. Biar waktu yang mengabarkan semuanya.

"Nisa, nanti malem lu jadi kan ikut ngumpul bareng kita di rumah gue? Please ya, udah lama kita nggak pesta piyama." Ucap Tasya berharap.

Aku memang tidak selalu bersama mereka akhir-akhir ini, aku harus memastikan jadwal kesibukanku. Bulan depan adalah waktu di mana aku akan diperkenalkan kepada seluruh masyarakat sebagai generasi dan pewaris The Varsha Family.

Akhir-akhir ini aku harus melakukan banyak persiapan, termasuk pemotretan berbagai model. Aku benar-benar dibuat seperti princess. Walaupun aku memang princess di keluarga Varsha.

Aku memiliki kakak laki-laki. Jika mengikutiku aturan, seharusnya takhta itu menjadi milik kakakku, tapi dia enggan dan memilih membangun bisnis dari nol seperti dahulu papaku membangun perusahaannya. Kakakku meminta agar aku saja yang menjadi pewaris mutlak. Dia lebih tertarik dengan bisnisnya The Atlantis. Dia tidak membual. Perusahaannya kini menjadi nomor 30. Meski masih jauh dari pertama, tapi itu pencapaian yang cukup bagus, kurang dari dua tahun. Siapa si nomor 1? Tentu saja perusahaan papaku.

"Sorry, nanti malam gue ada acara keluarga. Next time ya..." Jawabku.

"Ya... Nggak asik lu mah .." timpal Rea.

"Ya udah, hari ini kita shopping yuk" ajak Nia.

Aku dan sahabatku saat ini masih di kampus, kebetulan jadwal kami hanya ada di jam pagi. Usulan Nia kali ini tidak akan bisa aku tolak, anggap saja sebagai permintaan maaf.

Kami pergi ke mall Mi Amor, salah satu mall terbesar di kota ini. Jika boleh sombong, ini mall keluargaku. Tentu saja aku sering ke sini, karena rumahku juga berada di atap tertinggi gedung mall ini. Ada jalan khusus yang hanya boleh dilewati oleh keluargaku, dan juga para pelayan tentunya. Rumahku sering jadi sorotan di layar kaca, berkat jalan khusus itu aku jadi tidak pernah terdeteksi. Terkadang orangtuaku menggunakan heli yang bisa di parkirkan di atas gedung.

Setelah shopping, kami memilih ke salon. Untuk menyegarkan badan setelah keliling berbelanja. Staf salon tentu saja mengenaliku, aku sering kemari, aku juga yang merekomendasikan ke sahabatku. Aku memberi kode agar tidak ada staf yang membongkar identitasku. Mereka tentu sudah tahu rulesnya.

"Nisa, gue penasaran deh rumah Lo di mana, di antara kita semua cuma rumah lu yang kita belum tahu." Ucap Nia.

"Padahal udah dua tahun kita Deket yaa... Kita nggak masalah kok kalo ternyata Lo nggak lebih kayak atau sama kayak kita. Walaupun gue liat lu bukan orang kekurangan. Cuma gue penasaran sama keluarga lu yang misterius." Imbuh Tasya.

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan sahabatku. Aku tahu ucapan mereka serius. "Nanti kalian juga tahu kalo udah waktunya...."

"Ayo kita taruhan! Gue bertaruh kalo keluarga lu no ke 10 keluarga terkaya!" Ucap Rea.

Two shoot 21+ world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang