Bab 11

503 16 0
                                    

Suasana jadi hening, membuat khawatir semakin kuat, terus bergelimang air mata, itulah yang dialami oleh Azka sekarang.

Azka sudah sampai kerumah sakit. Azka pun keluar dari mobil bergegas ke pergi ke pintu mobil dimana zela diletakan. Azka membuka pintu mobil tersebut, lalu dia mengangkat tubuh zela dan bergegas masuk ke dalam.

Para Suster pun sudah menyiapkan brankar untuk zela dengan segera meletakkan zela ke brankar.

Semua suster pun mendorong brankar itu, bergegas pergi ke ruangan operasi.

Mereka pun sampai di ruangan operasi, zela pun langsung dibawa kedalam.

Operasi nya dimulai.

Azka merasa takut dan khawatir, tidak tau harus melakukan apa. Dia hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT.

"Ya Allah selamatkan istri hamba dari marabahaya ya Allah." Ucap Azka menangis

Sebelum pergi kerumah sakit. azka sempat menelepon keluarga nya dan keluarga Zela. Kemungkinan mereka sampai keesokan paginya.

Berjam jam Azka menunggu mondar mandir diruangan operasi. Azka gelisah takut dan khawatir, apalagi dia seorang diri diruangan operasi tanpa ada yang menemaninya.

Azan Dzuhur berkumandang. Mendengar hal itu Azka bergegas menuju ke mesjid tidak jauh dari ruangan operasi

***

Azka selesai melaksanakan sholat dzuhur. Dia pun mengangkat kedua tangan nya lalu dia berdoa kepada Allah.

Saat Azka berdoa sangat panjang. Azka merasakan, rasa ngantuk didalam dirinya. Dia pun merebahkan tubuhnya, lalu dia tertidur setelah ia berdoa.

***

Berjam jam pun berlalu azan isya pun berkumandang. Azka pun terbangun dari tidurnya dia pun segera mengambil wudhu kembali, setelah itu melaksanakan sholat Isya. Setelah itu menyempatkan diri qadha ashar. Setelah melaksanakan sholat, Azka pun kembali ke ruangan operasi.

Tetapi masih tetap lampu nya masih merah. Azka pun kembali duduk dan mengeluarkan tasbih nya, berdzikir.


"Kenapa masih tidak ada perkembangan, zela kamu bertahan ya."

Disisi lain didalam ruangan operasi. Semua dokter berusaha agar zela bertahan satu persatu alat untuk mengeluarkan peluru yang ada didalam kening zela. Alhasil mereka pun berhasil mengeluarkan peluru tersebut.

"Alhamdulillah." Ucap si dokter

Saat suster menoleh ke arah ekg, tiba tiba detak jantung zela berhenti.

"Dokter jantung pasien berhenti." Kata suster dengan panik

"Oke segera ambil tindakan."

Dokter pun mengambil alat pacu jantung dan meletakan nya searah jantung zela

"Oke satu dua tiga"

Tit ( suara Detak jantung zela )

"Satu dua tiga"

Tit ( suara detak jantung zela)

SECOND LOVE STORY  [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang