10

249 12 0
                                    

Sadewa berjalan dengan gesit. Begitu kabar mengenaskan itu tersiar, yang di pikiran nya kini hanya keadaan Jiwa.
Bahkan hingga kini tangannya masih gemetar sebab berita mengejutkan itu.

Kedua bola mata nya menangkap sosok yang kini terduduk dengan pandangan menunduk.

Jiwa setengah tersadar begitu bahu nya di sentuh seseorang.

"Dewa"

"Aku disini"

Jiwa segera berhambur kedalam pelukan Dewa. Ia kembali menangis. Ia ingin menjelaskan semuanya di sela tangisan nya, ia ingin mengeluarkan semua perasaan nya pada Dewa.

Dewa mengerti bagaimana hancur nya seorang Jiwa. Keluarga satu satunya yang ia miliki tewas dalam tragedi memilukan. Belum lagi kondisi Arga yang hingga kini masih di tangani dokter di dalam ruangan sana.

Jiwa terlalu kuat untuk menahan perasaan pilu nya.

"Kau bersama siapa tadi?"

"Kak Sagara bersama ku. Ia yang mengurus jenazah paman dan bibi serta keponakan ku. Namun aku tak tahu di mana ia sekarang"

Sadewa mengangguk mengerti. Jiwa pasti begitu terpukul.

Tak berapa lama kemudian, dokter keluar dari ruangan. Jiwa tersentak dan berdiri seketika. Dewa mendampingi nya.

"Dokter, bagaimana keadaan Arga Dok?" Tanya Dewa. Jiwa masih berusaha menghentikan tangisnya.

Dokter tersebut memandangi kedua nya sejenak.

"Pasien mengalami pendarahan yang cukup serius di bagian belakang kepala. Namun kami berhasil mengatasinya. Akan tetapi, kami tidak bisa mengetahui kapan Pasien akan terbangun"

"Maksudnya?"

"Tuan Arga mengalami koma"

Jiwa kembali menangis tanpa suara. Ironi sekali. Kedua orang tua serta adiknya sudah tiada, lalu Arga mengalami koma.

"Kalian boleh melihat pasien setelah pasien di pindahkan ke ruang lain."

"Terima kasih dokter"

Begitu dokter itu pergi, dahi Dewa berkerut. Apa yang menyebabkan Arga terluka begitu parah seperti itu? Sedangkan Dewa masih melihat Arga yang keluar dari sekolah sendirian saat itu. Lalu sore nya ia mendengar kabar ini.

'aneh sekali '

Di sisi lain, Sagara kembali menuju rumah Jiwa yang saat ini kondisinya sudah setengah hancur.

Beberapa puing bangunan nampak berserakan.

Sagara mengamati sekitar. Ada beberapa polisi yang sedang menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

"Halo"

"Ya, Tuan?"

"Will bisa kau ke tempat ku berada sekarang. Aku akan mengirim lokasi nya pada mu"

"Baik tuan!"

Sagara menyusuri daerah belakang rumah. Tak terlihat sesuatu yang mencurigakan.
Sampai saat ini masih di curigai penyebab kebakaran akibat korsleting listrik. Namun Sagara segera menepis hal itu.

Tidak mungkin itu terjadi untuk rumah yang semua penghuni nya masih beraktivitas didalam rumah namun justru tidak bisa menyelamatkan diri.

Sagara berusaha menepis sebuah faktor x yang memungkinkan adanya kasus kriminal di balik ini semua.

Beberapa saat kemudian, William -tangan kanan sagara- datang dengan beberapa anak buahnya.

"Susuri rumah ini. Beritahu pada ku sesuatu yang mencurigakan. Aku mengendus ada yang janggal di balik ini semua"

JIWA (BL STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang