10"musuh

29 4 0
                                    

***

Faira sudah berada di pesantren setelah semua orang sibuk mencarinya dimana,  faira di antar oleh zayyan, dibonceng? tentu iya. sebenarnya faira tidak mau di bonceng oleh laki-laki seperti zayyan
apalagi laki-laki itu slalu saja modus, ya karena di paksa terus dan zayyan malah bilang kalo di persimpangan jalan ada anak geng motor lainya yang berbahaya, terpaksalah faira ikuti saja.

Ralandan yang melihat faira yang dibonceng laki-laki yang tidak ia kenal membuat ia cemburu, bahkan ia ingin memberi hukuman kepada faira dengan ta'zir dia tidak mau membuat faira kena hukuman sebenarnya, tapi hanya karena efek cemburunya itu.

Abah yang di beritahu faira kejadiannya, walaupun tidak detail ia pun memberhentikan Ralandan yang ingin menghukum faira.

***

Didalam asrama faira tengah berbaring di atas paha dirga, karena ia kelelahan setelah di suruh gus Ralandan untuk mengambil sampah karena hukumannya tidak jadi tadi, jadi dia beri hukuman kecil saja.

"neng.. Kamu beneran nggak papa?."

"Nggak papa ko cuma lelah aja" ucap faira.

"Masa sih neng tadi itu kamu di suruh buang sampahnya, di suruh ambil di semua ruangan, di suruh bakar nya juga, masa sih nggak marah sama gus sok cool itu!?"kesal dara yang melihat temannya itu kelelahan, dia tahu kalo sebenarnya gus ral itu cuma cemburu tapi nggak gitu juga ngehukumnya.

"nggak perlu marah marah orang ini salah aku juga" ucap faira.

"Iya sih,, tapikan---"

"Udah,,nggak usah memperpanjang masalah" ucap dirga memotong ucapan dara.

Lalu terdengar suara bahwa sekarang akan ada razia yaitu razia surat dan juga barang barang yang di larang di pesantren.

"dir temenin aku buat ke kantor bentar ya sebelum razia" ucap faira.

"Iya" dirga.

Lalu mereka bergegas ke kantor karena takut di marahin oleh pengurus karena tidak ada pas razia.
Mereka berdua memasuki kantor bersamaan namun saat faira ingin masuk ke ruangan salah satunya untuk mengambil sesuatu dirga malah ke belet buang air besar.

"neng aku mau ke hammam dulu ya udah nggak tahan nih" ringisnya yang sudah tak tahan.

"Iya cepet sana. "

Lalu faira masuk ke ruangan sendirian karena di dalam kantor tidak ada guru yang berada di dalam, Guru guru sedang menyaksikan razia.

tiba-tiba ia melihat ada laki-laki di dalam kantor itu yang tengah berkutat dengan leptop tampaknya sepertinya seorang santri laki-laki, dan hanya mereka berdua di sana.

Lalu laki-laki itu datang kepada faira dan ingin bertanya, namun karena faira yang berada di bawah meja karena berkas yang dia ambil terjatuh, dan tanpa sengaja faira terkena siringan meja lalu tertantuk di kepala belakangnya, yang membuat faira meringis.

"Aakhh"ringis faira kesakitan, tanpa sadar faira sudah pingsan di bawah meja.

Laki-laki atau santri yang melihat itupun khawatir melihat faira yang pingsan dia ingin membantu, tapi karena dilarang untuk menyentuh perempuan ia pun kalang kabut tidak tau cara tanpa ia sadar ia pun membantu faira dengan  mengedong , tapi karena situasi yang tidak pas,saat santri ingin mengambil tubuh faira untuk diangkat , tiba-tiba ada  nisa yang masuk ke dalam  kantor, karena melihat faira dan santri itu yang sekarang sudah sangat dekat nisa pun berteriak.

Memimpikan PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang