Problem

675 103 8
                                    

***

Jaehyun tidak pernah merasa sebahagia ini. Dia selalu mempunyai kehidupan yang monoton dan tidak menarik. Pernah dia merasa sedikit bahagia saat menyukai Wendy tapi sayangnya semua itu hanya sesaat karena setelah itu dia harus merasakan patah hati saat tahu Wendy sudah mempunyai kekasih.

Jaehyun memeluk erat tubuh Rose yang masih tertidur membelakanginya. Pagi ini terasa sangat indah mengingat malam yang telah dia lalui bersama Rose.

"Selamat Pagi" Bisik Jaehyun sembari mencium pundak telanjang Rose.

"Hmmm" Gumam Rose yang masih menutup mata.

"Jadwal kuliahmu siang kan?"

"Jam 10 pagi" Jawab Rose masih enggan membuka matanya. Jaehyun menoleh ke atas dinding, jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Padahal Jaehyun ada jadwal mengajar jam 8. Sudah pasti dia terlambat.

"Ini sudah jam 8 pagi, sebaiknya kau bangun lalu mandi. Aku akan buatkan sarapan" Rose masih tidak menjawab dan justru mengeratkan pelukannya pada selimut. Jaehyun menggelengkan kepalanya dan memberikan ciuman di kening Rose sebelum pergi ke kamar mandi.

***

Taeyong menepuk tangannya cukup keras saat Jaehyun baru saja masuk ke dalam ruangannya. Jaehyun pada akhirnya datang jam set 10 setelah mengantar Rose sampai di Halte Bis.

"Kau seperti tidak punya ruangan" Jaehyun menggelengkan kepalanya sembari terkekeh.

"Hya, tidak ada dalam sejarahnya kau membatalkan kuliah dan tiba-tiba datang dengan senyuman sumbringah seperti ini. Sepertinya sesuatu terjadi? Kau sudah baikan dengan istrimu?" Tebak Taeyong sembari memainkan berkas di atas meja Jaehyun.

"Hanya bangun kesiangan" Jawab Jaehyun seadanya.

"Sungguh? Woah! Aku pastikan sebentar lagi akan ada Jaehyun Junior!" Pekikan Taeyong itu sontak membuat wajah Jaehyun memerah karena malu.

"Kecilkan suaramu lagi pula semua itu masih jauh. Rose masih terlalu muda untuk menjadi Ibu. Jika dia siap baru kami akan pikirkan"

"Rose yang bilang belum siap?"

"Tidak. Aku yang memutuskan"

"Hya sudah aku katakan biasakan mendengarkan pendapat istrimu! Bagaimana kau tidak sering salah paham jika sedikit-sedikit langsung memutuskan tanpa berdiskusi. Hubungan Rumah Tangga akan langgeng atas dasar komunikasi yang baik dan saling percaya. Mengerti?"

Jaehyun mengangguk pelan mendengar rentetan ceramah dari Taeyong.

"Ngomong-ngomong aku ingin mendengar jawabanmu. Rose boleh tampilkan?" Tanya Taeyong penuh harap. "Ayolah, dia itu berbakat. Iya? Iya? " Bujuk Taeyong dengan berbagai macam Aegyo.

"Boleh tapi dengan syarat tidak ada duet dengan laki-laki!"

"Cih, posesif sekali." Ledek Taeyong. "Tapi tidak masalah! Aku setuju dan terima kasih Profesor Jung yang terhormat. Aku mencintaimu-"

"HYA!" Jaehyun berteriak kegelian melihat Taeyong memberikan tanda love dengan jarinya. Taeyong tertawa puas lalu kabur sebelum Jaehyun mencaci maki dirinya. Jung Jaehyun memang anti hal-hal seperti itu.

***

"Kau akan tampil?" Pekik Jungkook setelah Rose mengatakan jika dia sudah menerima tawaran untuk tampil.

"Kalau begitu sepertinya kita bisa duet bersama" Kata Doyoung semangat.

"Aku tidak tampil, mungkin sendirian" Rose yakin Jaehyun sudah memberi tahu Taeyong bahwa dia tidak diijinkan untuk duet.

His Secret WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang