****
Jaehyun tidak bisa berpikir lagi saat Taeyong menelfonnya dan mengatakan jika Rose demam dan saat ini sedang beristirahat di ruangannya.
"Ayah aku harus kembali ke Kampus untuk menjemput istriku. Istriku sedang sakit" Izin Jaehyun sebelum dia meninggalkan Kantor.
"Rose sakit? Lalu kenapa kau membiarkannya kuliah?" Yoon Ho ikut khawatir mendengar menantu kesayangannya sakit.
"Tadi Pagi Rose baik-baik saja, bahkan tadi siang juga masih baik-baik saja. Mungkin sakitnya baru terasa di sore hari. Yang pasti, aku harus ke Kampus sekarang Ayah" pamit Jaehyun.
"Jika sesuatu mulai sulit, tidak ada salahnya memberi tahu beberapa orang kepercayaan kalian tentang pernikahan kalian" Yoon Ho tahu jika kehidupan tanpa privasi bukanlah keinginan Jaehyun. Yoon Ho tahu bahwa itu adalah kesalahannya pernah memperkenalkan Jaehyun ke Publik, jadi dia berharap Jaehyun bisa lebih lapang dada dan tidak menjadikan hal itu beban.
"Ya Ayah" Jaehyun bergegas pergi. Dia sangat khawatir dengan keadaan Istrinya.
***
"Terima Kasih" Rose memejamkan matanya setelah Eun Woo memberikan obat untuknya.
"Kau seharusnya tidak memaksakan diri untuk kuliah dan latihan" Eun Woo dengan lembut memberikan jaketnya sebagai selimut untuk Rose yang sedang berbaring di atas sofa.
"Tadi Pagi masih baik-baik saja, pusingnya baru terasa tadi"
"Ya sudah. Aku akan menjagamu jadi kau beristirahat saja" Rose tersenyum kecil lalu memejamkan matanya kembali. Diam-diam Eun Woo tersenyum kecil. Tidak menyangka bisa memperhatikan wajah Rose sedekat ini. Eun Woo terpana sejenak, Rose begitu cantik. Rambutnya yang berwarna pirang sangat cocok dengan Rose sehingga semua teman-temannya mengira itu adalah rambut asli Rose padahal Rose bilang rambut aslinya adalah hitam.
"Ekhmmm" Eun Woo seketika menoleh karena Taeyong masuk.
"Kau sepertinya sangat senang memandangi wajah Rose"
"Hmm, dia cantik tentu saja" kata Eun Woo dengan senyuman bodoh. Taeyong tentu tidak bodoh untuk mengartikan jika Eun Woo menyukai Rose.
"Dia sudah ada yang punya sebaiknya lupakan"
"Saya tahu tapi tidak ada salahnya mencoba. Siapa tahu mereka tidak berjodoh" Taeyong terkekeh pelan, menyadari Jaehyun memiliki pesaing yang berat.
"Sulit. Dia adalah orang yang posesif dan juga tidak suka jika apa yang menjadi miliknya diusik. Kau terlalu berani jika mencoba merebut Rose darinya"
"Anda sepertinya sangat mengenal pacar Rose" Taeyong terdiam sejenak. Sepertinya Rose mengatakan kalau dia punya pacar bukan suami.
"Ya. Aku tahu apapun tentang Rose karena aku mengenal Orang Tuanya dengan baik"
Tok... tok
Taeyong dan Eun Woo menoleh saat pintu ruangan Taeyong diketuk.
"Permisi" Lisa membuka pintu dan menyembulkan kepalanya dari luar. "Maaf Profesor, saya diminta menjemput Rose oleh Orang Tuanya" Taeyong menaikan satu alisnya. Dia tidak tahu jika Lisa mengenal orang tua Rose. Hingga ponselnya berbunyi dan menampilkan pesan dari Jaehyun jika Lisa adalah utusannya.
"Ah, rupanya mereka menyuruhmu. Aku akan bantu menggendong Rose sampai di mobilmu"
"Biar saya saja Profesor-"
"Tidak. Aku tidak mau mendapatkan kemarahan dari pacarnya dan orang tuanya. Bahkan tidak boleh ada laki-laki yang masuk ke apartemennya kecuali pacarnya" Eun Woo menghela nafas pasrah. Sepertinya Taeyong tidak akan membiarkan Eun Woo mendekati Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret Wedding
FanficDia hidup dengan privasi yang terbatas sejak remaja, jadi dia tidak ingin kehidupan pernikahannya terekspose. Bisakah Jaehyun tetap merahasiakan pernikahannya?