Lantas ia pun tak sengaja membuka hologram tersebut lalu menampakkan sebuah tombol dan suara menggema dari dalamnya berbunyi
"klik tombol dibawah untuk memulai alat penjelajah waktu".Ketika Cecil menekan tombol, Cecil pun dikejutkan dengan cahaya yang terpantul ke arahnya, tidak lama kemudian sinar objek dengan dimensi 3D yang menampilkan kejadian penting di masa lalu.
Lantas terdengar lagi suara yang mengintruksi aturan mengenai pemakaian portal tersebut.
Kemudian langsung terdengar suara yang berkata," Selamat datang di portal midnight yang akan membawamu ke masa lalu." hologram tersebut menjeda kalimatnya sejenak.
"Adapun peraturan dan cara pemakaiannya sebagai berikut, 3 kali kesempatan yang bisa dilakukan di pukul 00.00 dan akan kembali setelah 24 jam. Ayo ubah masa lalu mu yang penuh dengan penyesalan itu."
Cecil melongo sambil berpikir bahwa apakah ini hanyalah sekedar mimpi, atau memang sebuah kesempatan yang bisa di ambil untuk mengubah takdir.
Cecil pun bergumam mengatakan,
"Apakah akan ada konsekuensinya kalau aku melakukan semua ini?"
Sontak Hologram yang mendengar itu berkata,"Ini adalah kesempatan emas yang paling berguna untuk hidupmu, apapun yang kau ubah dimasa lalu maka akan mempengaruhi kehidupanmu saat ini."
Lalu Cecil mengungkapkan hal penyesalan terbesar disepanjang hidupnya yaitu tidak bisa mencegah Reagan yang pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Maka, tanpa aba-aba ia langsung menekan tombol untuk gambaran kejadian dihari kecelakaan Reagan. Yang artinya, Cecil memilih time travel ke waktu tersebut.
Sontak ia langsung terhempas ke arah portal itu lalu pingsan.
"Kesempatan pertama telah terambil."
Cecil terperanjat dari kasurnya lalu melamun sejenak dan menutup mulut tak percaya saat melihat disekelilingnya yang berbeda dengan tahun 2024.
Ia spontan melihat kalender yang terpampang didekat lemari kamarnya.
Disinilah Cecil berada, yakni di tahun 2020 malam saat dimana besoknya akan terjadi hal yang paling menyakitkan dihidupnya.
Yaitu kepergian Reagan yang sangat membuat dirinya menyesal seumur hidup, ia bertekad kuat untuk mengubah hari esok.Meskipun dirinya masih tidak yakin bisa mengubah takdir, namun tetap saja ini adalah kesempatan. Kehidupan yang penuh kegelapan, mati rasa karena hidup yang telah lama hancur.
Membuatnya akan melakukan berbagai cara agar menyelamatkan semuanya.
Cecil pun terlelap tidur untuk bersiap siap menyambut hari esok.Dengan keesokan harinya, Cecil di bangunkan dengan pantulan cahaya yang menyinari jendela kamar nya, lalu ia pun terbangun sehingga terlintas di benaknya kejadian yang semalam , ia mengingat bahwa di tahun ini orang tuanya masih utuh dan berniat untuk segera menghampiri kedua orang tuanya dengan sapaan yang begitu hangat .
Dengan ekspresi yang sangat ceria Cecil menyapa orang tuanya yang sedang berkumpul di meja makan, Cecil pun di sambut dengan wajah sumringah oleh kedua orang tuanya.
Kemudian Cecil menghampiri bundanya dan duduk di samping kedua orang tuanya, mereka sambil menikmati hidangan yang telah di siapkan oleh bundanya.
Setelah semuanya selesai makan, bunda Cecil pun langsung membereskan bekas makan dan berpamitan.
Cecil berangkat bersama Reagan , mereka sedang di dalam mobil tiba tiba lelaki itu berkata dengan serius kepada Cecil.Ia mengingat saat percakapan itu terjadi.
"Sayang kalau semisal dunia tidak merestui hubungan kita kamu jangan bersedih ya?nanti kalau semisal kita berpisah baik itu perjodohan ataupun kematian kamu harus ikhlas,
aku Reagan Fernandez akan selalu berusaha untuk memperjuangkan cinta kita,semoga dunia juga berpihak kepada hubungan kita ya sayang? I love you Cecilia Raveena "ucap Reagan sama persis seperti waktu itu.
Waktu itu Cecil menghela napas nya kasar lalu tidak lama kemudian berkata bahwa ia tidak akan mengatakan hal seperti dulu lagi. Dengan air mata yang perlahan luruh, ia akan bersikeras untuk menyelamatkan pria dihadapannya.
Spontan ia mengucapkan kata-kata yang tidak dipahami oleh Reagan.
"Reagan jika suatu saat kita tidak untuk di persatukan oleh takdir, apakah kehidupan dan kisah ku dan kisahmu akan berakhir begitu saja?"
Reagan terdiam sambil menatap lekat mata Cecil karena ia merasa kebingungan apa yang di bicarakan oleh Cecil sebenarnya.
"Meskipun begitu, sebelum itu terjadi aku yang akan berusaha mengubah takdir itu sendiri. Dan aku harap bisa melakukannya demi kehidupanku dan kamu."
Cecil berkata lagi seperti itu membuat Reagan mengangguk meskipun Reagan tak paham.
Tidak lama kemudian tibalah mereka di kantor dan Reagan pun turun dari mobilnya berjalan menuju pintu mobil yang diduduki Cecil untuk membukanya."Kita sudah sampai, apakah kamu mau langsung ke ruangan?"
Tanya reagan sembari membuka pintu mobil, Cecil pun mengangguk sebagai jawaban pertanyaan Reagan.
Cecil segera menuju ruangannya sambil menyapa orang-orang dan tersenyum begitu pula dengan Reagan.Cecil yang tidak fokus dengan kejadian yang akan menimpa Reagan membuatnya mengabaikan pekerjaan dan terus berfikir agar menemukan cara untuk menyelamatkannya.
Ia duduk termenung dengan perasaan cemas. Sedangkan disisi lain Reagan masih fokus dalam pekerjaannya sebelum ada yang menelepon bahwa ibunya pingsan.
Di detik-detik menegangkan itu Cecil memutuskan untuk menghampiri Reagan menuju ruang kerja nya, tetapi atasan di kantor nya malah datang dan menyuruh Cecil untuk membereskan dokumen yang belum selesai.
Sehingga Cecil terpaksa mengurungkan niatnya untuk menemui Reagan.
Waktu telah menunjukkan pukul 09.00 dan di perkiraan pada pukul 09.20 kejadian tersebut dimulai.
Cecil terburu-buru untuk mengerjakan pekerjaannya, supaya cepat selesai dan segera menuju ke ruangan Reagan untuk menghentikannya agar tidak pergi sendirian dan berhati-hati.
Dengan perasaan was-was dan keringat yang bercucuran, Cecil sesekali melirik jam tangannya sambil membereskan dokumen itu.
Kini sudah pukul 09.13, tujuh menit lagi dan akhirnya selesai.Dia pun bergegas membuka pintu tanpa mempedulikan tatapan aneh dari para rekan kerja nya.
"Brakk"Cecil mendobrak pintu nya dengan keras, Reagan yang sedang bekerja langsung terperanjat kaget.
"Reagan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Chance
RomanceGenre: Romance, Fantasy Cecilia Raveena wanita berusia 24 tahun berparas sempurna namun memiliki kehidupan kelam. Kekasihnya, Reagan Fernandez meninggal 4 tahun lalu karena kecelakaan beruntun. Keluarga yang berantakan, sahabat yang perlahan menghil...