Latar belakang dunia Shinobi
(She is half of my life)
...
Happy Reading
..."Kalau aku yang bukan melihat kau bertarung dengan Danzo apa kau tidak akan menikahi ku?" Tanya Sakura.
Shisui menyeringitkan alisnya.
"Aku akan tetap menikahi mu"
"Terus selama sebelum menikah dengan ku apa kau punya kekasih?" Tanya Sakura.
Shisui mendesah lelah, kalau bukan hormon hamil Shisui sudah ingin kabur dari sini.
"Sayang aku belum pernah memiliki kekasih, hanya kamu, ayo kembali tidur, kasihan anak kita nanti" Bujuk Shisui.
.
"Kaasan, kenapa Kaasan muntah-muntah terus?" Tanya Raiden.
"Kaasan, ayo aku bantu" Ucap Raiden.
Raiden pun membantu Sakura menuju kasur.
Sakura menangis. Shisui, yang baru saja menyelesaikan pelatihan pagi, segera bergegas pulang ketika mendengar suara tangisan dari dalam rumah. Ia membuka pintu dan melihat Sakura duduk di tepi tempat tidur, wajahnya pucat dan penuh air mata. Raiden, anak pertama mereka yang baru berusia lima tahun, berdiri di samping ibunya dengan wajah khawatir.
Shisui menghampiri Sakura dan duduk di sampingnya, meletakkan tangan di punggungnya dengan lembut. “Sakura, apakah kamu merasa lebih baik?” tanyanya.
“Aku merasa sangat mual dan lelah. Entah kenapa semakin hari rasanya semakin sulit.” jawab Sakura yang lemas.
Shisui mengangguk dan menatap Raiden. “Raiden, bisa tolong ambilkan air hangat dan beberapa bantal untuk ibumu?”
Raiden dengan sigap berlari ke dapur, menunjukkan betapa cemasnya dia terhadap ibunya. Shisui lalu memindahkan Sakura dengan lembut, membaringkannya dengan hati-hati di tempat tidur.
Sakura menatap Shisui dengan mata yang penuh harapan. “Aku merasa bersalah, Shisui. Aku tahu kamu sudah bekerja keras dan sekarang harus mengurus semuanya sendirian.”
Shisui menggenggam tangan Sakura, menatapnya dengan penuh kasih. “Kamu tidak perlu merasa bersalah. Ini adalah bagian dari perjalanan kita bersama. Aku ingin kamu merasa nyaman dan tenang. Ini adalah waktu yang sulit, tapi kita akan melewatinya bersama.”
Raiden kembali dengan air hangat dan bantal, menempatkannya dengan hati-hati di dekat Sakura. “Kaasan, minumlah sedikit air ini. Aku tahu ini tidak enak, tapi ini akan membuatmu merasa lebih baik.”
Sakura menerima air dari Raiden dengan senyuman lemah, berterima kasih pada anaknya yang penuh perhatian. Shisui menyeka keringat di dahi Sakura dan berkata, “Sekarang kamu harus beristirahat. Aku akan mengurus Raiden dan semua kebutuhan rumah tangga.”
Sakura mengangguk, merasa sedikit lega melihat betapa besar perhatian Shisui dan Raiden kepadanya. Dengan mata setengah terpejam, dia merasa sedikit lebih tenang. Raiden, meskipun masih kecil, mencoba membantu dengan cara yang dia bisa, menunjukkan bahwa dia juga memikirkan kesejahteraan ibunya.
Shisui kemudian berdiri dan menyentuh bahu Raiden, memberi isyarat agar anaknya ikut keluar sebentar. Mereka berdua keluar dari kamar dan Shisui memeluk Raiden dengan lembut. “Terima kasih karena sudah membantu Kaasan. Kamu sangat berharga untuk keluarga kita.”
Raiden tersenyum, merasa bangga bisa membantu. “Aku akan selalu membantu Kaasan dan Tousan.”
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Haruno Sakura
FanfictionKumpulan Cerita pendek Haruno Sakura bersama Character Naruto. ... Disclaimer : All Character belong Masashi Kishimoto Warning : Mature Content Story : By Salvaxeee Cover : By Pinterest and Edit By Salvaxeee