≠ Friendship Revolution ≠

12 3 0
                                    

saat ini vano sudah berada di kelas ya ia sudah kembali ke sekolah setalah berapa hari lalu ia sakit

dan saat ini ia sedang menunggu seseorang yang telah merawat hingga sembuh

saat ini arelin sudah memasukin sekolah tapi semua yang melihat arelin sangat kamu krna arelin yang berubah 180 derajat itu bagaian orang tak menatap kamu krna ia merubah penampilan dengan rambut tergerai dan bando berwarna pink di rambut nya  dan makeup tipis nya itu membuat ia sangat manis dan menawan tak lupa iya menampilkannya senyum nya sambil memegang tali tas nya

saat ini arelin sudah memasukin sekolah tapi semua yang melihat arelin sangat kamu krna arelin yang berubah 180 derajat itu bagaian orang tak menatap kamu krna ia merubah penampilan dengan rambut tergerai dan bando berwarna pink di rambut nya  dan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( pinterest )

dan banyak yang bertanya apa kah ia anak baru

"dia anak baru kah?" tanya alden

"entah tapi cakep bet Cok" balas revan

ziro yang melihat itu pun hanya diam dan arelin yang melihat ke tiga teman nya pun jalan menghampiri mereka

"Cok dia kesini astgaa" Alden

"hai Alden raven ziro" ucap nya

"hah lu kenal kita" tanya raven

arelin yang mendengar itu pun hanya tertawa kecil "jelaslah kan kalian teman nya arelin" ucap nya

"apa ini elu Lin" tanya alden di balas anggukkan

"gila cantik banget lu" ucap alden

"haha bisa aja kalo gitu Lin masuk dulu ya udah mau bel" ucap nya sambil berjalan menuju kelas nya

dan di sampai kelas nya sama seperti tadi di luar banyak yang mentatap kagum ke pada nya

"siapa dia anak baru kah" tanya Jeje

"ga tau" ucap nara

"loh kok dia ke arah vano" ucap Celine saat ia melihat cewek itu berjalan ke arah vano

"hai vano udah sembuh" tanyanya sambil duduk di bangku nya

vano hanya mentatap bingung arelin pun terkekeh " vano ini Lin aku arelin" ucap nya sambil tersenyum

dan perkataan di dengar satu kelas nya

"sial ada apa dengan si culun itu" batin Jeje

"ini lu" tanya vano

"iya no" ucap nya sambil tersenyum

vano melihat arelin dari ujung kepala sampai kaki arelin yang melihat itu pun bingung

"kenapa no aku jelek ya ga cocok ya aku kaya gini" tanya nya

"engga Lu cantik lu sempurna" ucap vano mampu buat pipi arelin merah merona

"makasih Nono" ucap nya

kini bel sudah berbunyi dan merka pun melangsungkan perlajarannya

namun vano sekali kali ia melirik kearah arelin secara diam diam

"sial kenapa dia cantik banget dan kenapa jantung gue ini astgaa"batin vano

tanpa di sadari vano ada yang menatap kesel kearah nya

"apa yang di maksud dari tatapan si vano itu" batin jeje

bel istirahat pun berbunyi menadakan waktu istirahat dana semua murid berhamburan untuk ke kantin

'yuk ke kantin" ajak vano

"emang Lin ga papa ikut ke kantin" tanya nya

"ga papa pasti tiga kecebong udah nungguin" ucap nya sambil bangun dari duduk nya dan menggenggam tanya arelin

arelin yang pun hanya tersenyum malu ia merasakan jantung nya berdebar lebih kencang dari biasanya

"ihh ada apa dengan jantung Lin apa Lin punya penyakit jantung" batin nya

kini merka berdua sudah berada di kantin dan vano sedang mencari teman nya itu saat ketemu ia pun menghampiri dengan bersama arelin tak lupa merka berdua masih berpegang tangan

"ck lama lu" ucap raven

ziro yang hanya dia dan memperhatikan tangan merka yang masih saling berpegangan satu sama lain

"pegangan aja terus udah kaya mau nyebrang" sendiri Alden

refleks arelin melepas genggaman nya dan duduk di bangku vano yang duduk di samping arelin

"lu mau apa Lin biar gue yang pesen sekalian"tanya vano

"eumm somay kuah aja sama es melon" balas nya

"okei tunggu ya" vano bangkit dari tempat duduknya dan pergi untuk memesan makanan

"Lin lu sama vano jadian ya" tanya raven

"hah e engga kok" ucap nya

"kalo engga tapi aneh aja semenjak di rumah vanou berdua Deket banget tapi deket nya tuh beda" ucap alden

"nah iya tuh" tanya raven

"masa si perasaan kalian aja kali" ucap aerlin

kini vano sudah kembali dengan membawa nampan berisi pesanan dia dan arelin

dan merka pun menikmati makanan nya dengan hikmat

"habis ini pulang sekolah biasa yuk ke cafe" ucap alden

"boleh tuh gue udah lama ga ke situ" balas raven

"ziro lu ikut kan" tanya alden dan di balas anggukkan oleh sang empu

"kalo lu van" tanya alden ke vano

"gue ikut apa kata arelin" ucap nya membuat arelin kaget

"kenapa kamu harus ikut dengan kata aku" tanya nya

"emang kenapa ga boleh" balas nya

"tuhkan kalian pacaran ck ga mau ngaku dasar" uacp raven kesel

"jadi gimna Lin" tanya alden

"iya ikut" balas nya

--------

kini merka sudah berada di cafe dan sedang menunggu pesanan nya merka saat pesanan mereka tiba mereka pun mensantap pesanan nya sambil sekali bercanda dan ngobrol hal random

arelin yang sedang memakan cake hingga belepotan tanpa ia sadar ia telah jadi bahan tontonan temannya yang merasa gemas dengan tingkahnya

vano mengelap sudut bibir arelin dan arelin menatap mau dan setalah vano membersikan sudut bibir dengan ibu jari nya ia memasuk ibu jari nya yang sudah ada noda dari sudut bibir arelin ke dalam mulut nya

"no ihh jorok tau" ucap arelin

"jorok orang manis kok" balas nya

"ihh nyeselin" ucap nya sambil pout

vano hanya terkekeh kecil melihat tingkah arelin dan  merka tak luput dari pada gan ke tiga temannya itu

OKEII SAYANG MAKASIH YANG UDAH BACA JANGAN LUPA FOLLOW VOTE COMMENT AND SHARE!!

FRIENDSHIP REVOLUTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang