≠ Friendship Revolution ≠

6 3 0
                                    

saat ini masih masa merka masih berada di ruangan vano arelin raven alden yang berada di sofa ziro memilih untuk berdiri sedangkan alya duduk di kursi yang ada di samping vano

arelin hanya diam "sabar lin" bisik raven

"eh" sontak kaget

"Lin" ucap vano

"iya" balas nya sambil nengok ke arah vano

"haus mau minum" ucap manja nya

baru arelin mau bangun "aku aja" ucap alya sambil mengambil gelas air yang ada di nakas

"nih minum" ucap alya vano hanya diam

"katanya haus mau minum" tanya alya

"lu denger ga si gue manggil siapa" balas nya

"dengar kamu manggil aku kan ya udah ni minum" ucap nya lagi

"ck budek" ucap raven

"stt ga boleh gitu ihh" ucap arelin

alya yang terus-menerus memaksa vano untuk minum arelin yang melihat itu pun langsung bangun dan menghampiri mereka berdua dan mengambil gelas yang berada di tangan Alya

"vano ga suka di paksa" ucap arelin

arelin menatap vano dan tersenyum " nih minum sini lin bantu" ucap nya sambil membantu vano untuk duduk lalu memberikan vano minum hingga habis

"eh habis Nono haus banget" tanya arelin

dan di jawab anggukkan kepala oleh vano arelin yang melihat itu pun refleks mengelus rambut vano

"pelen pelen nanti sakit kepalanya" ucap nya

"hehe maaf" balas vano

"iya" ucap nya dan menaro gelas di nakas

"ouh ya nono laper ga" ucap nya

"iya nono sangat lapar" ucap nya sambil pout

"hm gitu nono mau makan apa" tanya arelin

"mau buah aja buah melon sama naga " ucap vano

"ya udah vano tunggu di sini ya lin ke kantin dulu okeii" ucap nya lagi

"okeii captin" balas vano

arelin pun keluar dari ruangan vano dan berjalan menuju kantin sesampainya di kantin ia pun segera membeli buah potong ya itu melon dan naga dan beli susu dan juga berapa cemilan lainya  tak lupa untuk membayar nya dan segera pergi menuju ke ruangan vano

dan kini arelin sudah sampai di ruangan vano dan arelin menaro kantong plastik yang cukup besar di meja "nih buat kalian" ucap arelin

"wih makasih Lin" ucap raven

"asik makan" ucap alden

arelin pun menghampiri vano dan menyodorkan buah ke vano

"ini buah nya" ucap nya

"suapi" balas vano

dan arelin sempet melirik ke arah alya vano yang sadar akan itu

"ga mau sama dia mau sama kamu Lin ayo suapi nono laper" ucap nya rewel

"eh bowcah rewel bawnget lu kalow sawkit" ucap raven yang penuh dengan makanan

"well bodo bilang aja iri krna sea ga peka haha" ucap vano

"lu minggir biar lin yang duduk di situ" ucap nya vano kepada alya

"ga mau" balas alya

"udah ga papa no" ucap arelin

"kalo gitu Lin di sini aja naik ke bangkar" ucap vano dan arelin mengangguk kepalanya dan naik ke atas bangkar vano dan sambil membuka kotak buah nya

"uhh buah buahhh" ucap vano

arelin hanya terkekeh geli melihat tingkah vano dan mulai menyuapi vano

alya mentatap penuh amarah terhadap arelin "liat aja nanti" batin alya

arelin yang begitu telaten menyuapi vano dan sekali kali ia membersihkan sudut bibir nya yang terkena noda dari buah naga

setalah buah nya habis aerlin ngasih susu ke vano dan di habisin oleh vano

"ini" ucap vano sambil memberi botol susu yang telah kosong

arelin pun mengambil botol susu itu "udah kenyang" tanya nya

"udah" balas nya

"sekarang bobo ya udah malam" ucap arelin

arelin membantu vano untuk merebahkan tubuhnya di atas bangkar nya dan menyelimuti tubuh vano hingga sedada

"elus elus Lin" ucap vano

"iya iya bayi" balas nya

dan ia segera mengelus rambut vano dengan lembut vano yang merasakan nyaman pun memejamkan mata nya dan ga butuh waktu lama vano lu telah tertidur

ponsel alya berbunyi dan mendadak ada pesan masuk alya pun segara membuka ponsel nya dan membacanya lalu tanpa sepatah kata pun alya keluar gitu aja

"dari tadi ke keluar empet banget gue liat mukanya"ucap alden kesal

"gue pulang dulu besok kesini lagi" ucap raven

"gue juga" ucap alden

"yeyy ikut ikut aja lu" ucap raven

"di suka suka balas alden

"lu pulang ga Lin" tanya ziro

"kaya nya engga deh Lin di sini aja lagian besok kan libur ini sekolah nya" ucap arelin

"ya udah kita pulang dulu ya" ucap ziro

"iya kalo ada apa apa kabari kita" ucap raven

"okeii siap" balas nya

dan mereka pun keluar dari ruangan vano dan di ruangan itu hanya tersisa dua orang yaitu arelin dan vano

arelin yang merasa tubuh nya mulai pegel ia pun mencoba merebahkan tubuhnya di samping vano dan menghadap ke arah vano

"Lin sayang vano Lin suka vano vano sangat tampan" batin nya

arelin yang mengelus pipi vano dengan lembut dan penuh kasih sayang

"boleh ga si Lin egois no Lin mau vano " batinya nya

dan tak kerasa kantuk arelin pun datang dan arelin memeluk tubuh vano dan memejamkan mata dan segera menyusul ke alam mimpi



OKEII SAYANG MAKASIH YANG UDAH BACA JANGAN LUPA FOLLOW VOTE COMMENT AND SHARE!!

FRIENDSHIP REVOLUTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang