≠ Friendship Revolution ≠

8 3 0
                                    

"GUE MAU LU MATI ARELIN" teriak alya

alya pun melepaskan cengkraman pada leher arelin arelin pun segara menghirup udara dengan brutal

dan ga habis dari situ aja alya pun memberi berapa pukul pada arelin hingga tubuh nya tersungkur di lantai  dengan muka dan tubuh nya sudah di penuhi lebam Bahakan darah yang mengalir di pelipis nya

seolah-olah alya belum puas ia mengambil pisau dan arelin yang melihat itu seketika panik

"m mau apa j jangan gue mohon jangan" ucap nya gemetaran

"stt diem dan nikmat aja dasar jalang" ucap alya

Alya yang yang menggores pipi nya dengan pisau di tangan nya bukan hanya di pipi di bagaian lengan kiri nya dan di ada arelin

tubuh arelin pun semakin melemah dengan darah yang terus mengalir keluar arelin pun hanya bisa parah dan menangis

"a ampun" ucap nya di sela rintihannya

alya yang mendadak tuli itu pun terus menyiksa tubuh arelin ia oun dengan tega menusuk paha kiri arelin dengan pisau nya itu

"AKHSSH" teriak arelin

"kenapa sakit hm ingin ga sebanding apa yang gue rasain saat itu" ucap alya

--------

tiga hari sudah arelin tak ada kabar Bahakan tidak masuk sekolah dan itu membuat teman nya khawatir terutama vano

kini merka berada di kantin "kira arelin kemana ya" ucap vano sambil mengacak-acak rambut nya

"iya arelin ga ada jejak nya sama sekali bahkan di rumah nya juga ga ada orang sama sekali" ucap alden

"kita harus cari di mana lagi" balas raven

saat merka sedang pusing memikirkan dia mana arelin berada tiba-tiba alya datang dan duduk di samping vano sambil memeluk lengan arelin dengan manja

"kamu di sini aku cari cariin juga" ucap nya manja

vano yang melihat ke arah alya pun melepaskan pelukannya dan bangun ia pun segara pergi dari tempat dan di ikuti oleh teman teman nya itu

"ck jalang" ucap ziro

alya yang me dengarkan itu pun hanya dian menahan amarah nya "ini semua gara gara si arelin" batin nya

dan di sepanjang kelas vano tak fokus dalam pelajaran nya ia hanya melamun memikirkan di mana arelin berada ada

dan kini merka sudah pulang vano yang termenung dari tadi "woy udah nanti kita cari arelin lagi' ucap raven

"tunggu" teriak seseorang

dan sepontan mereka berempat pun berhenti dan melihat ke sumber suara

"astaga sea" ucap raven

"ada apa sea" tanya alden

"lu liat arelin ga udah berapa hari ini dia ga masuk kerja" tanya sea

"lu kerja di tempat sama juga" tanya vano

"iya tapi terakhir gue liat dia tiga hari lalu" balas nya

"terus" tanya raven

"awalnya gue ngajak dia pulang bareng tapi dia bilang mau ke ruang sakit buat nemenin lu van" balas sea

"justru waktu itu dia ga Dateng ke rs" ucap vano

"hah serius" tanya sea

"iya sekarang udah tiga hari ga masuk sekolah" ucap vano

"sial pasti ga ada yang ga beres nih" ucap sea

di sini lain kondisi arelin makin tak berdaya kini ia di hajar oleh alya , alya yang terus-menerus mencabuk tubuh mungil nya itu mengunakan ikat pinggang milik nya sendiri

"rasai ini lu mati lu anjing" ucap nya penuh emosi

arelin tak bisa berbuat apa apa Selian merintih kesakitan dan menangis krana ia benar benar sudah lemes bahan bergerak aja ia tak kuasa

krna tubuh nya terus di aniaya Bakan tidak di beri makan sama sekali tubuh nya yang penuh luka dan bahkan ada darah yang sudah mengering dan kini udah ada darah baru di tubuh nya

sangking udah ga kuat nya kini arelin pun tak sadarkan diri Alya yang melihat itu pun segera menyuruh anak buah nya itu mengecek ke ada arelin

"coba di cek udah mati apa belum" ucap nya

sang anak buah itu pun segera mengecek kondisi arelin "denyut nadi nya melemah bos" balas nya

"bagus bawa dia pergi dari sini dan sejauh mungkin" perintah alya

dan para anak buah alya pun segara membawa tubuh arelin dari gedung tua itu pun

dan kini ia sudah samapi di lokasi di mana lokasi tersebut di penuhi banyak jurang

dengan tega nya merka melemparkan tubuh arelin ke jurang dengan ke dalaman 7,5 meter

di saat tubuh arelin sudah benar benar menghilang dari pandangan mereka mereka pun segera meninggalkan lokasi tersebut

--------

kini vano raven alden sea dan ziro sedang mencari keberadaan arelin dengan motor nya masing-masing tak lupa mereka pun sudah memberi tahukan kepada polisi dan telah menyebarkan selebaran tengan ke hilangan arelin

dan kini merka sedang berada di taman untuk beristirahat sebentar krna mereka mencari arelin dari sepulang sekolah bahkan kini sudah larut malam

"kita harus cari arelin kemana lagi" ucap sendu sea

"sabar pasti kita dapat penunjuk bahkan kita udah minta bantuan kepada polisi kan" balas raven

"iya tapi gue bener bener takut terjadi sesuatu pada arelin" pecah sudah tangisan sea

raven yang melihat sea nangis Lin segera memeluk tubuh sea dan memberi kata penenang untuk nya

"stt arelin kuat pasti arelin ketemu dengan kondisi yang selamat dan sehat" ucap raven

dan vano pun hanya diem ia juga tak tau harus mencari arelin kemana lagi ia sangat hampa tanpa ada arelin dalam hidup nya ia merasakan hidup nya telah hancur

OKEII SAYANG MAKASIH YANG UDAH BACA JANGAN LUPA FOLLOW VOTE COMMENT AND SHARE!!!

FRIENDSHIP REVOLUTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang