≠ Friendship Revolution ≠

19 3 0
                                    

kelima oarng itupun bergegas keluar sekolah

"masih jam segini main dlu kuy" ucap raven

"kuy" ziro

"kalo gitu kita ke cafe aja" alden

merekapun jalan meunuju ke pakiran ,kini merka sudah sampai di pakiaran

"lin lu ikut aja" tanya raven

"emm apa tak apa jika Lin ikut kalian" balas nya

"ya ga papalah justru makin seru" ucap alden

"setuju" ucap raven

"baiklah Lin ikut dengan kalian" balasnya

vano yang menarik lengan arelin dengan lembut ke ara motor nya

"lu sama gue" ucap vano sambil memakai helm dan menaikin motor nya

tanpa merka sadari ada yang melihat mereka yang sulit di artikan mungkin sedang menahan api cemburu

di sisi lain ada

ziro langsung menaiki motor nya "gue duluan gue tunggu di cafe biasa" ucap nya setalah itu pergi meninggalkan mereka

"lah kagak setia kawan banget" ucap reven sambil naik ke motor nya

kini arelin sudah naik ke motor vano dan mereka pun segera menyusul ziro yang terlebih dulu pergi

di sisi lain ada celine dan nara yang sedang menenangkan Jeje yang di sulut emosi krna dia melihat vano dengan arelin

"bisa bisa si kampungan itu sama vano" Jeje

"sabar ke besok kita kasih pelajaran ke dia" ucap nara

"gimna cara nya" balas Jeje

merka pun segera dan memikirkan cara aku arelin tak dekat dengan vano

"gimana kalo kita celakain dia" ucap celine

"caranya" tanya nara

merka pun saling berbisik dan merka pun tersenyum penuh arti

≈ BAKERY CAFE ≈

Mereka pun sudah sampai dari tadi dan sedang menunggu pesanan mereka datang

"Lin kok diem aja" tanya alden saat ia melihat arelin hanya diam sama

dan secara bersamaan vano dan ziro melihat ke arah arelin

"lu kenapa" tanya vano dan ziro secara bersamaan

"etdah paduan suara kali ah barengan gitu"ucap raven saat melihat kedua temannya itu

dan pesanan mereka pun datang dan mereka memakan pesanan nya sambil ngobrol dan tertawa ria

arelin yang sudah mulai terbiasa dengan teman teman itu , dan tiba tiba ada yang menghampiri mereka

"sayangg" ucap Jeje dan memeluk manja vano

arelin yang melihatnya pun mau mengalingkan muka nya ke arah lain

vano yang segera melepas pelukan jeje "ihh kok di lepas aku merindukanmu" ucap Jeje yang di tanya hanya diam

ziro yang melihat arelin yang sedang menunduk "apa kamu suka sama vano kamu terlihat cemburu" batin ziro

dan nara dan celine datang dengan membawa coklat panas di tangan nya dan dengan sengaja menumpahkan coklat panas ke arah arelin

arelin yang kaget dan merasakan panas di tangannya

"ups sorry ga sengaja" ucap celine merasa tak bersalah

vano yang melihat lengan arelin memerah akibat tumpah panas segera mengambil lengan arelin

"lu ga papa sakit ga" tanya vano penuh khawatiran

arelin hanya menggelengkan kepalanya vano mengambil tiuse yang berada di meja dan mengelap lengan arelin dan setalah itu meniup lengan arelin

dan di situlah Jeje dan ziro menahan api cemburu saat melihat betapa lembut dan perhatiannya vano tethadap arelin

"lu bertiga pergi dari sini kalo lu pada masih suka gangguin arelin gue ga bakal tinggal diam" ucap vano

"sayang kok gitu si hm" balas Jeje

vano yang sudah menahan emosi kini emosi nya meledak "GUE BILANG PERGI DARI SINI SEBELUM GUE PENGAL KEPALA LU SEMUA!" ucap vano dengan penuh emosi

semua yang ada di dalam cafe pun tertuju pada mereka krna teriakan vano dan teman teman pun terkejut saat vano bersikap seperti itu krna menurut merka ini sangat langkah krna vano yang di kenal cuek dan ga perduli sama siapa pun itu dan kini vano emosi jika arelin di perlakukan seperti itu

dengan terpaksa mereka bertiga pun pergi dari sana , dan vano bangun dari bangku nya "lu mau kemana" tanya raven saat meliaht vano bangun dari tempat duduk nya

vano hanya dia dan menggandeng tangan arelin "ayo pulang" ucap vano kepada arelin

arelin yang ga bisa berbuat apa apa pun hanya mengikuti vano dan mereka berdua pun keluar dari cafe tersebut

"gue baru liat vano kek gitu" ucap alden

"hooh gue juga kaget banget tadi" balas raven

"kira kira kenapa yang vano begitu posesif sama arelin" tanya alden

"suka mungkin"balas raven

ziro yang mendengarkan itu langsung beranjak dari tempat duduknya dengan pergi begitu saja meninggalkan teman nya tanpa menghiraukan teriakan kedua temannya itu

"lah kenapa si ziro" tanya alden bingung dengan sikap ziro

"cemburu , ku sadar ga si dari mata dan kelakuan ziro dia suka sama arelin dan cemburu" ucap raven

"iya si kalo engga kenapa dia kemarin ikuti vano pas nganterin arelin pulang" ucap alden

"tau ah gue pusing sama percintaan segitiga ini" ucap raven dan segera keluar dari cafe

"woy tunggu gue ah elah" ucap alden dan segera menyusul raven

kini vano dan arelin sudah sampai di rumah arelin , arelin pun turun dari motor vano

"makasih ya van" ucap arelin

"sama sama, kali gitu gue pulang ya" balas vano

dan yang di tanya hanya  memberi anggukan "iya hati hati di jalan jangan mengebut" ucap arelin

Vano yang mendengarkan itu hanya tersenyum tipis krna dia merasa arelin menggemaskan merunut nya

dan setalah itu ia mencap gas dan pergi dari sana arelin yang melihat vano sudah tak terlihat pun segera masuk ke dalam kontrakan nya

okey guys segitu dulu ya, jangan lupa vote comment dan share ya semoga kalian suka ya terimakasih sudah mau membaca cerita nya~!!

FRIENDSHIP REVOLUTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang