Di lantai 10, Y/n melihat sosok pria tinggi membawa gergaji dengannya, ia diam dan membelakangi Lift tepat Y/n masuk.
Tak butuh banyak waktu, pria itu segera berbalik badan dan memperlihatkan wajahnya, Jungoo.
Mata Y/n terbelalak lebar. "Kau-"
"Benar. Aku yang membunuh semua teman mu." Ucap Jungoo, dengan senyuman kejam nya.
"Bajingan! Apa maksud semua ini?!" Teriak Y/n. "Tenang, Baby. Kau seharusnya tau mengapa aku turun dari hutan ke kota, karena aku menginginkanmu." Jelas Jungoo.
"Maksud mu?" Tanya Y/n. "Jangan berpura-pura bodoh, kau tak mungkin lupa siapa aku dan mengapa aku menginginkan mu." Ucap Jungoo.
"Jelaskan." Suruh Y/n. "Aku hanya menginginkan mu." Jelas Jungoo. "Kau tidak, kau hanya menginginkan kekuatan ku! Dan kau telah merebut seluruh kekuatan ku dari diriku, namun sekarang mengapa kau masih menganggu ku?!" Tanya Y/n.
"Aku juga menginginkanmu." Kata Jungoo. "Omong kosong macam apa itu? Sampai kau membunuh teman-teman ku? Apakah itu diperlukan?!" Kesal Y/n.
"Sangat, sangat diperlukan...karena mereka adalah sampah yang selalu mengikuti mu." Ucap Jungoo.
Air mata kemudian berlinang dipipi Y/n, ia menatap Jungoo dengan marah. "KEPARAT KAU!"
"Karena dirimu, karena perbuatan mu..aku kehilangan 3 teman ku! Mereka itu penting bagi ku!! Mengapa??? Kenapa??? Apa yang salah dengan mereka..???" Teriak Y/n, memelototi Jungoo.
"My lovely little baby, kau tidak tahu apapun, mereka jahat, sayang..." Kata Jungoo, berbicara dengan nada lembut.
"Jahat?! KAU YANG JAHAT!!!" bentak Y/n. "Kalau saja kau mati, itu lebih baik!!" Amarah Y/n meningkat.
"Apa? Mati?" Jungoo terkekeh. "Walaupun aku terlihat seperti manusia biasa, namun tidak, aku memang manusia, tetapi aku abadi." Kata Jungoo dengan percaya diri.
"Keparat." Gumam Y/n. "Mmm..karena kau disini, mengapa kau tidak mencoba kabur? Aku akan membiarkan mu berlari dalam 10 detik, sesudah itu, aku akan mengejar mu."
"Jika kau tertangkap, aku membawa mu pulang dan kau tak akan kemana-mana, jika kau berhasil kabur, aku akan pergi meninggalkan mu." Tawar Jungoo.
Tanpa merespon Y/n langsung berlari ke Lift dan menekan tombol Lobby. "Whoa.. sungguh bersemangat untuk pergi." Gumam Jungoo.
Jungoo mengambil speaker dan berbicara melewati itu. "1.. 2.. 3.. 4..." Dipertengahan, Lift rusak! Ia mau tak mau keluar di lantai 7. Ia segera berlari ke tangga darurat untuk turun ke lantai dasar.
"5... 6... 7..." Y/n terus berlari menuruni setiap anak tangga, dia sungguh kelelahan namun tak ada pilihan lain, ia terus berlari.
Detak jantung Y/n semakin menarik dan terus menaik. "8... 9..." Y/n yang mendengar angka itu, segera terkejut, namun ia terus berlari menuruni tangga. "10."
Kini Y/n berada di lantai dasar, ia membuka pintu dan melihat Jungoo telah didepan pintu tangga darurat, tersenyum licik pada Y/n.
"Tidak.." sebuah kapak diluncurkan ke bahu Y/n, membuatnya terpental dan terbaring ke tanah, Y/n berteriak kesakitan sambil melihat darahnya mengalir, mencoba menghentikan pendarahan dengan tangannya.
"AAAAAGGGRRHHHH!!!" Teriak Y/n. Jungoo hanya tertawa sambil melihat Y/n yang terbaring mencoba menghentikan pendarahan di bahunya.
"Tertangkap deh~!" Ucap Jungoo, senyum liciknya terus melebar, ia tau cara untuk menang.
"Aaaarghh!! Bajingan kau- ..keparat!!!" Teriak Y/n. Ia bahkan tak sanggup bangkit, bahu nya sangat sakit, darah terus mengalir dan ia terus menangis kesakitan.
Jungoo mendekati Y/n dan menggendongnya. "Pulang bersama ku..pulang bersama ku~" kata Jungoo dengan nada main-main.
Y/n bahkan tak bisa memberontak, kesakitan di bahu nya semakin meningkat, mati rasa. Mata nya kemudian tak bisa melihat sekitar.
Ia tak sadarkan diri. Jungoo tetap tersenyum, membawa Y/n ke dalam mobilnya, memperban luka di bahu Y/n. Kemudian membaringkan tubuh Y/n di kursi belakang.
Jungoo tetap diam, menatap Y/n dengan senyuman licik nya dan tatapan menakutkannya. Poor Y/n.
...
...
...
...
...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungoo's Doll
FantasiBercerita tentang seorang Gadis penyihir yang mempunyai kekuatan ajaib, sedang menjelajahi sebuah hutan yang konon katanya disana adalah wilayah sang kanibal. Ia melakukan tindak kriminal tanpa henti, dan kini ia adalah buronan para polisi (Kim Jung...