(best part: 0:35)
Pagi hari pun tiba, sinar matahari menyinari ruangan, membangun kan Y/n dari tidurnya. Ia menyadari sebuah lengan dilingkarkan di pinggangnya, itu Jungoo.
Y/n hendak memindahkan lengan Jungoo darinya dan bangkit dari ranjang, namun paha nya terasa sangat sakit begitu juga dengan pinggul nya.
Ia tahu ini pasti karena kejadian kemarin malam. Y/n dipaksa menikmati dirinya sedang dipuaskan dengan jari-jari Jungoo oleh Jungoo sendiri.
Ia pun perlahan beranjak dari ranjang, namun saat ia berhasil, lututnya kembali lemas dan membuat tubuh Y/n terjatuh ke lantai.
Sebelum Y/n benar-benar terjatuh, seseorang menangkapnya dan menggendongnya kembali ke kasur, tentunya itu Jungoo. "Morning, sakit ya?"
"Semuanya karena kamu." Kesal Y/n, mengerutkan alisnya. "Coba aja kalau kamu tidak memaksa ku, pasti pagi ini diriku akan biasa saja seperti hari lain." Tambahnya.
"Tapi tidakkah kau ingat bahwa kau juga menikmatinya? Mengatakan 'Jungoo! Im going to c*m.' begitu kan?" Goda Jungoo dengan seringai nakalnya.
(T: Jungoo! aku akan mengeluarkan air mani).
Wajah Y/n memerah dan telinga menjadi hangat, ia benar-benar tak sengaja mengatakan kata-kata seperti itu saat bermain tadi malam.
Kini dia menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu, namun Jungoo mengangkat Y/n dan meletakkannya di pangkuan dia.
"Lihatlah betapa cantiknya saat kau melontarkan kata-kata kemarin malam, bahkan aku ingat kau meminta lebih dan-" Seringai Jungoo melebar.
"CUKUP!" potong Y/n, menyela Jungoo. "Kenapa? Tidak bisa menerima kenyataan bahwa kau memang menikmati jari-jari ku? Aku beruntung bisa memuaskan mu dengan jari-jari ku, lagipula apa susahnya mengakui bahwa jari-jari ku terasa...enak?" Goda Jungoo.
"Ah bajingan gila ini...aku tak sengaja. sial, aku malu." Batin Y/n, menyembunyikan wajahnya dari Jungoo.
"Mau sarapan apa?" Tanya Jungoo. "Terserah." Singkat Y/n. "Yaudah makan ak-" Ucap Jungoo. "Roti aja deh." potong Y/n, membuat Jungoo tersenyum dan memindahkan Y/n dari pangkuannya.
"Mau ikut ke dapur atau disini aja?" Tanya Jungoo. "Disini aja." Jawab Y/n. "Baiklah kalau mau ikut ke dapur~" ucap Jungoo dengan nada main-main sambil menggendong Y/n untuk membawa nya ikut ke dapur. "Aku jawab nya apa dia lakuin apa." Batin Y/n
Jungoo pun berjalan ke dapur dengan membawa Y/n di gendongannya, menaruh Y/n di kursi untuk menunggu sarapan telah dibuat.
Sesekali Jungoo melihat ke belakang, melihat Y/n yang duduk disana, menatapnya dengan tajam, namun tatapan itu hanyalah seperti tatapan main main bagi Jungoo, ia malah tersenyum kearah Y/n, membuat Y/n kesal.
Akhirnya, Jungoo pun menaruh dua piring dengan dua roti diatas mereka, juga membawa selai berasa Strawberry, chocolate, dan blueberry.
"Pilihlah kau ingin selalu yang mana?" Tanya Jungoo. "Aku mau semuanya, tapi di kombinasiin aja." Jawab Y/n. "Baiklah." Ucap Jungoo, kemudian mulai mengoleskan satu persatu selai ke roti Y/n, dan setelahnya, ia menumpuk satu roti lagi diatasnya dan memberikan itu pada Y/n. "Ini dia."
Y/n pun mengambil roti itu dan mulai melahapnya, Jungoo juga tak lupa membuatkan susu putih dan menaruhnya di sebelah piring Y/n. "Ini, minumlah susu, itu bagus untuk mu." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungoo's Doll
FantasyBercerita tentang seorang Gadis penyihir yang mempunyai kekuatan ajaib, sedang menjelajahi sebuah hutan yang konon katanya disana adalah wilayah sang kanibal. Ia melakukan tindak kriminal tanpa henti, dan kini ia adalah buronan para polisi (Kim Jung...