Vol 13 - back to this situation...

81 12 1
                                    

(best part 1:05)

Sebuah mobil berjalan di sekitar tengah hutan, itu adalah mobil Jungoo. Ia kembali ke rumahnya yang terletak di tengah hutan, memarkir mobilnya di garasi dan menggendong tubuh Y/n yang masih tak sadarkan diri.

Kemudian ia pun masuk kedalam rumah dan membaringkan Y/n di sofa. Setelahnya, Jungoo mengambil kapaknya dan membersihkan sisa darah Y/n yang masih ada di situ.

Sesudah membersihkan kapaknya, Jungoo berjala ke dapur dan membuatkan sebuah makan malam untuk dia dan Y/n.

Tak lupa Jungoo juga mengambil obat yang bisa digunakan untuk membuat tubuh Y/n sedikit membaik dari luka kapaknya.

Jungoo segera menaruh makanan yang telah ia masak di meja makan. Ia duduk disana namun tak memakannya, ia melihat ke arah Y/n menunggu Y/n bangun dan mengajaknya makan malam bersama.

Kini telah memasuki pukul 12:00, namun Jungoo tak perduli, ia ingin makan malam dengan Y/n.

Akhirnya Y/n pun terbangun dari pingsannya yang cukup lama, Jungoo segera bangkit dari kursi dan menghampiri Y/n. "Jangan gerak dulu, luka mu masih belum pulih." Ucap Jungoo.

"Semuanya karena mu, salah mu." Y/n berbicara, dengan nada tinggi. "Sstt...sudah ya? Kau pasti belum makan." Kata Jungoo sambil mengambil sebuah mangkuk berisikan sup.

Jungoo mulai menyendok sup ke mulut Y/n, namun Y/n tak ingin membuka mulutnya. "Makan, baby..."

"Tidak! Aku tidak mau! Pergi kau, bajingan!" Bentak Y/n. Jungoo membanting mangkuk itu ke lantai sampai itu pecah, membuat Y/n kaget sekaligus takut dengan perubahan ekspresi Jungoo yang tadi perduli sekarang menakutkan.

Jungoo berdiri, melihat kearah Y/n yang berbaring tak berdaya di sofa. Jungoo segera mengangkat tubuh Y/n dan membantingnya ke lantai, menendangnya berkali-kali.

Kemudian Jungoo menarik tangan Y/n dan mencengkeram leher Y/n dengan satu tangan lainnya. "Mengapa setiap aku berbalik hati pada mu, kau selalu menyia-nyiakannya..?" Jungoo memelototi Y/n.

Y/n tak dapat merespon, ia hanya bisa mengeluarkan air mata karena seluruh tubuhnya ditendang berkali-kali, dan itu semua sangat sakit.

Jungoo dengan amarah nya yang besar pun langsung menggendong Y/n dan duduk di sofa, menaruh Y/n dipangkuannya. Kini posisinya Jungoo bisa berbisik di telinga Y/n.

"Apa kau ingin mati, Hah? Sebaiknya turuti perintah ku atau kau akan menyusul teman-teman sialan mu itu, baby..." Ancam Jungoo.

"Keparat kau-" Y/n hendak bangkit dari pangkuan Jungoo namun Jungoo mencegahnya dengan merangkul pinggang Y/n dan menarik Y/n kembali ke pangkuannya.

"Shh...Jangan berdiri sampai aku bilang begitu." Bisik Jungoo, membuat telinga Y/n menghangat. "Tidak bisakah kau berbicara tanpa berbisik?!" Kesal Y/n.

"Tidak bisa, Baby." Jawab Jungoo. "Ketahuilah saat kau didekat ku, kau tak akan bisa kabur lagi..." Jungoo menjeda omongannya. "Tidak akan pernah bisa." Bisiknya.

"Gila, bajingan ini gila!" Batin Y/n, ia kini tak bisa berdiri karena lengan Jungoo yang melingkari pinggangnya, menariknya untuk tetap di pangkuan Jungoo.

"Mau mu ini, hanya kekuatan ku, bukan?" Tanya Y/n, mengulangi pertanyaan yang sama. "Sudah ku katakan, aku tak hanya ingin kekuatan mu, aku ingin dirimu juga, Baby." Jelas Jungoo.

"Apa kau berfikir aku hanya akan menyerah? Tidak." Ucap Y/n. "Apa yang akan kau lakukan? Apa yang bisa kau lakukan? Kau tidak bisa melakukan apapun, kau tersesat, kau hancur, hancur didalam tangan ku, didalam kendali ku, kau milikku." Kata Jungoo.

Jungoo's DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang