(best part: 1:44)
Dengan kecepatan yang kilat, Jungoo menggendong Y/n dan melemparnya dengan kasar ke lantai basement, ia dilempar seperti kertas.
Jungoo dengan cepat menutup pintu basement dan menuruni setiap anak tangga, berjalan ke sebelah tangga dan mengambil palu.
Setelahnya Jungoo mendekati Y/n dan merantai kedua tangan Y/n dan satu kaki nya. Sementara kaki nya yang lain, ia genggam dengan erat dan kuat, lalu memukul mata kaki nya dengan palu itu.
"AAAAH!! A-AAARGGHH! HAAH...AAAAAHH!!" teriak Y/n yang merintis kesakitan. Jungoo tak memperdulikan tangis dan jeritan Y/n, ia malah semakin brutal memukul mata kaki Y/n dengan kuat.
"Keep screaming." Ucap Jungoo dengan nada pelan disela-sela memukuli mata kaki Y/n. "STOP IT!! A-ARE YOU INSANE?! TSSK- AAAAHHH!! AAARGGGHH!!" Rintih Y/n.
(T: Teruslah berteriak)
(T: Hentikan, apakah kamu sudah gila?!)satu pukulan, dua kali pukulan, lima belas kali pukulan, itulah angka berapa kali Jungoo memukul mata kaki Y/n dengan palu.
Setelah ia memukul Y/n dengan kejam, ia menarik diri dari Y/n dan berdiri. Y/n terkapar kesakitan tak berdaya di lantai, menangis kesakitan pada mata kaki nya yang kini membengkak, meninggalkan memar dan sedikit berdarah.
Jungoo melempar palu ke sebelahnya, kemudian menarik kaki Y/n lalu memelintirnya dengan kuat dan cepat. Kesakitan terhadap tindakan itu, Y/n menjerit, merintis kesakitan.
"Plis... udah, sakit!" rintih Y/n. "siapa yang memperbolehkan mu untuk kabur? aku tidak pernah mengizinkan, Y/n." ucap Jungoo sambil menjambak rambut Y/n. "sampai kapan pun, kau akan terus disini bersama ku, baby."
Y/n menangis kesakitan dan tak berdaya, ia tak dapat berbuat apapun atau bahkan melawan, tenaga dan energi nya melemah. Jungoo dengan tiba tiba menyentuh dagu Y/n dengan jari telunjuknya, dan berkata. "Sshh...semakin kau menangis, semakin terhibur diriku. kau bahkan tak berhak mendapat kebahagiaan apapun disini, baby."
"Maafkan aku... tolong berhenti menyiksa ku seperti ini, itu benar benar menyakitkan." pinta Y/n. "Boleh, asal kau janji tak akan mengulangi hal yang sama." ucap Jungoo. " Baik! aku...aku berjanji." kata Y/n. "Apa yang akan kau lakukan sebagai bukti kau tak membantahku lagi?" tanya Jungoo. "Jika aku melanggar...kau boleh membunuh ku dan memakan ku." jawab Y/n.
"Oh baby...kenapa perjanjiannya harus itu? aku bahkan sudah tidak nafsu untuk membunuh dan memakan daging mu. ayo, buat perjanjian lain." seringai Jungoo melebar perlahan. "Jika aku melanggar, kau boleh melakukan apapun pada ku." ucap Y/n.
"Baik lah..." Jungoo perlahan berdiri. "Namun kau akan tetap di basement sampai aku mengizinkan mu keluar." kata Jungoo sebelum berbalik badan dan kembali naik ke lantai atas, meninggalkan Y/n seorang diri di basement.
Y/n pun menangis tanpa suara saat mendengar pintu basement tertutup. "Hiks...sekarang aku harus bagaimana? Andai aku tak menyelidiki tentang hutan dan si Jungoo, sang kanibal bajingan!" Y/n bergumam.
Y/n pun menangis untuk meredakan pikirannya, saat dirasa ia mulai kelelahan, ia menenangkan dirinya sejenak sebelum berbaring dan tidur.
Suara pintu basement yang terbuka, perlahan terdengar, dengan suara langkah kaki yang menurun dari setiap anak tangga, mulai menghampiri Y/n.
Jungoo menekuk lututnya dan duduk disebelah tubuh Y/n yang berbaring, menyeka air mata dan mengusap lembut pipi nya. "Membuat mu merasa tertekan, membuat ku semakin senang. Ah...Y/n." batin Jungoo.
Perlahan Jungoo bangkit dan mencari kotak obat, mendekati kaki Y/n, mengobatinya dan memperbannya. "Sungguh menyedihkan, peliharaan yang berada dibawah kendali ku, inilah...Y/n, my lovely Baby." Batin Jungoo sembari menyeringai kecil.
...
...
Dua jam kemudian
...
...
Y/n terbangun dari tidur nya, melihat Jungoo yang bermain ponsel sambil berbaring di sebelahnya, membuat nya kaget. "oh kau sudah bangun, bagaimana tidur mu?" Tanya Jungoo dengan nada ceria seperti ia tak menyakiti Y/n sebelumnya.
"..." Y/n tak merespon, ia melainkan hanya diam dan membuang pandangan. Jungoo menaruh ponsel nya dan memposisikan dirinya diatas Y/n, menjepitnya. "Maaf, aku terlalu emosi tadi." Ucap Jungoo, memelas.
"Uhm, tidak apa apa..." kata Y/n. Dengan senyuman lebar, Jungoo berbicara lagi dengan nada ceria. "Ayo kita makan, aku sudah memasakkan sesuatu yang enak untuk makan malam hari ini." Ucapnya.
Jungoo menjauhkan dirinya dari Y/n dan mulai berjalan ke tangga. "Jungoo..." panggil Y/n sambil melihat ke kakinya, wajah menyedihkan itulah yang Jungoo inginkan! "Ah...aku lupa, biarkan aku menggendong mu." Ucap Jungoo, menghampiri Y/n dan menggendong nya naik keatas.
Saat di dapur, Jungoo menaruh Y/n di kursi dan mulai menghidangkan makanan yang telah ia masak. Keduanya pun mulai makan tanpa suara, ruangan sunyi tanpa ada yang berbicara. Jungoo memutuskan untuk memecahkan kesunyian.
"Malam ini kau ku perbolehkan tidur dikamar ku, bersama ku." Ucapnya. "Terima kasih." Singkat Y/n, ia jelas tak tahu ingin menjawab dengan apa.
Usai makan makan, Jungoo menggendong Y/n dan membaringkannya di ranjang kamar nya, menarik selimut dan menghangatkan Y/n dengan itu.
"Kaki mu... masih sakit?" Tanya Jungoo. "Ya menurut kamu aja." Y/n membuang pandangan, membuat Jungoo gemas dan mencubit pelan pipi Y/n. "Maaf, aku takkan mengulanginya lagi kalau kau tak melakukan hal yang sama." Bisik Jungoo.
"Baiklah kalau begitu, tidurlah." Ucap Jungoo. "Kau mau kemana?" Tanya Y/n. "Ingin menikmati udara malam hari di balkon." Jawab Jungoo. "Baiklah." Ucap Y/n, sebelum Jungoo mengecupnya di kening dan pergi ke balkon.
...
...
...
...
...
Bersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/361352530-288-k239324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungoo's Doll
FantasyBercerita tentang seorang Gadis penyihir yang mempunyai kekuatan ajaib, sedang menjelajahi sebuah hutan yang konon katanya disana adalah wilayah sang kanibal. Ia melakukan tindak kriminal tanpa henti, dan kini ia adalah buronan para polisi (Kim Jung...