13.

434 44 65
                                    

Happy reading!!

"Jangan lupakan handukmu."

Khaotung baru saja membuka pintu kamarnya, First yang kebetulan sudah bangun dan sedang berjalan menuju dapur langsung berteriak, mengingatkan Khaotung yang sering kali melupakan handuknya saat akan pergi mandi.

Jadi, Khaotung kembali masuk ke dalam kamar dan membawa handuknya.
Dia memang lupa, bukan sengaja melupakan.

----

Khaotung melihat sesuatu yang baru di tembok dengan pintu masuk kamar mandi, ia lalu pergi ke dapur untuk bertanya apa yang sedang dibuat First.

"Itu penyimpanan handuk, aku baru saja membelinya di toko sebrang jalan.
Aku juga membeli beberapa handuk."

First kemudian menyimpan banyak handuk di lemari  tersebut, yang bisa dijangkau Khaotung bila dia melupakan handuknya lagi.

Khaotung perhatikan lemari tersebut, agaknya ia merasa sedih karena First memiliki ide seperti ini.
Khaotung pun lalu kembali melangkahkan kakinya ke area dapur dan menemukan First sedang sibuk mengatur meja makan, siap untuk sarapan.

"Jam berapa semalam kau pulang?" Tanya Khaotung.

"Jam 1? Sepertinya, maafkan aku. Aku pulang terlambat, tapi aku membelikanmu banyak cemilan, kau bisa melihatnya didalam lemari makanan dan kulkas juga."

Khaotung sebenarnya ingin marah, karena dia merasa tadi malam First itu berjanji untuk makan cemilan bersama selepas dia kembali dari urusannya.

"Apa kau bekerja di rumah Phi Earth?" Tanya Khaotung lagi.

"Tidaklah."

"Lalu kalian pergi kemana? Dengan siapa saja? Hanya berdua?"

First lalu mengangkat kepalanya, menatap Khaotung yang terlihat menunggu jawabannya.

"Kau bertanya seperti Fern."

Khaotung sedikit terkejut mendengarnya, ia seperti baru saja ketahuan.

"Aku hanya penasaran, karena kau kini sering kali keluar malam dan pulang sangat terlambat."

First kemudian hanya beralasan jika itu urusan pribadi Earth, dan First hanya menemaninya saja. Toh Khaotung tidak perlu tahu, itu urusan orang dewasa.

"Sebaiknya cepat mandi, kau akan terlambat sekolah."

Khaotung menghela napas lalu menganggukkan kepalanya, dengan perasaan malas ia tatap sekali lagi kemari handuk buatan First, apa Khaotung harus mencari cara untuk menghancurkannya saja? Atau buat Fern tidak suka tempat penyimpanan handuk tersebut agar First melepaskannya?
.
.
.
.

Seperti biasa, Force yang menemani Khaotung saat disekolah.
Selain Neo, tentunya.
Keduanya berada di kantin saat ini, makan Mie sembari menunggu Neo yang sedang mengajak Mark untuk bergabung.

"Kau tahu? Kau tampak lebih hidup akhir-akhir ini."

Khaotung yang sedang menikmati makanannya kemudian menatap Force dengan heran.
Ia terlalu sibuk mengagumi First hingga tidak sadar pada perubahan dirinya sendiri.
Force lalu mengatakan jika Khaotung terlihat lebih sering tersenyum belakangan ini, banyak bergerak bahkan mulai memperhatikan pelajaran.
Force senang melihatnya, ya walaupun bukan Force yang membuat Khaotung berubah drastis seperti ini.

"Aku jadi penasaran, siapa seseorang yang sudah membuatmu berubah menjadi lebih baik seperti ini."

Khaotung terlihat berpikir sebentar, kemudian mengatakan bahwa dia akan memberitahu Force jika sudah berhasil mendapatkannya (First).

Love Is Blind [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang