"SOFIA!"
Suara wanita berteriak dari ruangan lain. Padahal tidak perlu berteriak saja, mungkin si pemilik nama bisa mendengarnya dengan sangat jelas.
"Tunggu sebentar" kata Sofia dengan lembutnya pada seorang pria tampan yang duduk disebelahnya.
"Tidak masalah" jawabnya tak kalah lembut, pria tampan ini tersenyum begitu menawannya. Memandangi si wanita benama Sofia itu masuk ke dalam ruangan lain.
********
"Ibu...." Sofia merengek, helaan nafasnya terdengar jengah pada raut wajah ibunya yang terlihat sudah sangat kesal.
"Sudah berapa kali ibu bilang, jangan temui Inder!" Kata Ny. Lethy Hermione ibu Sofia.
"Kau akan menikah dengan Arden!" Sambung Ny. Lethy
"Ibu...."
"Ya! Kau memang sudah putus dengan Inder!" Kesal Ny. Lethy
"Tapi kalian masih saja bertemu! Bagaimana jika Arden mengetahui ini?"
"Apa setelah hubungan itu berakhir, aku harus menganggap Inder sebagai orang asing?" Kata Sofia.
"Sudahlah bu, Inder hanya datang untuk berbincang. Kami memang sudah lama tidak bertemu setelah putus" Sofia memelankan suaranya, ia lantas pergi begitu saja meninggalkan sang Ibu.
"Sofia!"
Panggilan Ny. Lethy tak dihiraukan putrinya yang sudah menghilang dari hadapannya, Ny. Lethy hanya bisa menghela nafas panjang dengan melonggarkan bahunya.
********
"Hei, kenapa murung?" Tanya pria disebelahnya.
"Tidak apa-apa" Sofia tersenyum kikuk.
"Inder..." Panggil Sofia.
"Hmmm"
"Maafkan aku"
"Maaf? Untuk apa?"
"Untuk semuanya" Sofia tertunduk lesu.
"Aku sudah menyia-nyiakan 15 tahun terakhir kita" kata Sofia.
"Jangan bicara seperti itu, tidak ada yang sia-sia. Kenanganmu itu adalah harta, aku tidak ingin jatuh miskin karena melupakannya" tangan Inder mengulur menyentuh jemari Sofia lalu digenggamnya erat-erat.
"Nanti, setelah menikah...apa aku masih boleh menemuimu?" Tanya Inder ragu.
"Tergantung" jawab Sofia dengan tersenyum menggoda Inder.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER CUT
Romance📌ADULT STORY ☘️ Dirty talk, Adult elements, Explicit sex scene. ☘️ Contains traumatic elements. ☘️ Sensitif story. ☘️ Just an adult story that won't offend anyone "Kau tahu? Sebagai seorang Istri, aku sangat iri dengan semua wanita yang bekerja sek...