Chapter 3 : "SHOULD I APOLOGIZE TO HIM?"

141 33 24
                                    

"Angkat saja!" Pinta Inder.

Sofia menatap Inder dengan perasaan ragu, apa yang harus ia katakan jika menerima panggilan Arden? Bagaimana respon Arden jika mendengar jawabannya?

"Aku bertanggung jawab, angkat saja" kata Inder lagi.

Tatapan ragu Sofia berubah menjadi perasaan khawatir, deringan terus menyuara. Jika tak cepat di tanggap, bukankah akan menjadi amarah bagi Arden.

📱 : "Ya, Arden..."

📱 : "Kau ada dimana sekarang? Kenapa pergi?"

📱 : "Tadi kau sendiri yang mengizinkan ku pergi dan kita akan bertemu di makan malam nanti"

📱 : "Aku hanya bergurau, kenapa dianggap serius"

📱 : "Arden...kau.."

📱 : "Datang ke kantorku sekarang! kita akan makan siang"

📱 : "Tapi..."

📱 : "Aku tidak mau mendengar alasan yang harus menyita waktu untuk berakhir debat, aku tunggu!"

📱 : "Oke, oke, aku kesana sekarang"

"Ada apa?" Inder menyadari perubahan ekspresi wajah Sofia yang tiba-tiba murung.

"Maaf Inder, aku harus pergi sekarang"

"Arden memintamu menemuinya?" Sofia mengangguk lamat-lamat seraya memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.

"Aku antar"

"Tidak perlu, aku naik Taxi saja"

"Tidak apa, kebetulan aku juga ingin kembali ke kantor. Jalan kita searah"

"Tidak Inder, terimakasih"

"Jangan terlihat canggung padaku" kata Inder.

"Bukan begitu..."

"Kenapa? Kau seperti tidak nyaman bersamaku?"

"Inder...mengertilah.."

"Aku mengerti, aku bahkan lebih mengerti perasaanmu. Kenapa kau terlihat lemah di hadapan Arden, apa kau tertekan?" Tuding Inder.

"Tidak, tidak sama sekali.."

"Lantas? Kenapa perubahan ekspresi mu seperti itu?"

"Kenapa kita berdebat?" Sofia sampai bicara dengan merendah. Menghela nafas panjang sebelum kembali berujar pada pria yang sudah terlihat kesal di hadapannya.

"Aku hanya tidak senang melihatmu seperti ini" kata Inder kembali menyela, padahal Sofia sudah bersiap untuk bicara.

"Dulu kau lebih banyak tersenyum, kau lebih banyak bicara dan selalu terbuka dalam hal apapun" sambung Inder masih tidak terima.

"Oke, oke, antar aku ke kantor Arden" Sofia harus memejamkan matanya sejenak, menata hatinya yang tak ingin menerima perdebatan yang memang belum pernah terjadi diantaranya dan Inder.

"Maafkan aku" kata Inder.

Inder berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menghampiri Sofia yang masih tertunduk diam, Inder meraih tangan Sofia lalu ditariknya agar bangkit tuk kemudian direngkuhnya erat-erat.

"Berbahagialah" hanya itu yang di ucapkan Inder sebelum rengkuhan itu diakhiri dengan saling menatap pilu.

**********

"Hei sayang..." Sambutan Arden begitu manis, Sofia sampai tersenyum menerimanya.

"Kau ingin makan siang dimana?" Tanya Arden setelah berhasil memeluk Sofia.

PAPER CUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang