ONE WEEK LATER, 7.45 PM
Tibalah pernikahan! Perjalanan pengantin wanita menuju pelaminan selalu menjadi salah satu hal yang menarik di hari pernikahan – namun, dia bukan satu-satunya yang berjalan-jalan selama upacara.
Beberapa orang penting lainnya, seperti petugas, pengiring pria, pengiring pengantin, kedua orangtua dan kakak laki-laki Arden, semuanya muncul dan menunggu di lorong sebelum pengantin wanita masuk secara megah.
Sementara Arden sudah lebih dulu berdiri di atas altar, menanti wanitanya dengan sangat tidak sabaran, wanita yang sebentar lagi akan menjadi bagian penting dalam kehidupan barunya. Ditemani seorang Pastur yang juga berdiri di sebelahnya, Pastur itu tampak sibuk mempersiapkan diri dengan sebuah kertas berwarna putih di tangannya.
Tak lama, pintu beraksen kayu itu terbuka lebar. Sofia berdiri dengan anggun sembari merangkul lengan Ayahnya, sesaat sebelum keduanya melangkah, Sofia menoleh menatap Ayahnya dengan ragu, beliau terlihat tenang padahal beberapa kali jemarinya menyentuh ujung hidungnya, menampakkan jika sang ayah juga sedang gugup.
Atau mungkin saat ini dialah lelaki yang paling merasa bahagia sekaligus kehilangan anak perempuan satu-satunya, karena harus diserahkan pada pria yang akan menjadi pemiliknya kemudian. Dengan langkah bergetar, Sofia dan sang Ayah berjalan menuju tempat di mana takdirnya dengan sang lelaki akan terikat abadi.
Di balik gaun panjang warna putih dan wajah cantik yang terpoles riasan yang tertutupi oleh veil, Sofia tidak mampu menutupi kecemasannya. Dadanya terasa sesak mendapati tatapan penuh tanya atas langkah ragunya untuk naik ke atas altar.
Para tamu yang ikut merasakan sakralnya pernikahan ini, beberapa tampak menitihkan air mata karena tak mampu menahan rasa haru mereka. Momen tersebut jelas menjadi satu peristiwa yang paling bersejarah bagi semua orang yang hadir.
Sesampainya di atas altar, Arden pun menyambut kedatangannya dengan penuh rasa senang, senyumnya yang manis begitu merubah sudut pandang negatif seorang pria paruh baya yang kini masih menggandeng tangan anak perempuan satu-satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER CUT
Romance📌ADULT STORY ☘️ Dirty talk, Adult elements, Explicit sex scene. ☘️ Contains traumatic elements. ☘️ Sensitif story. ☘️ Just an adult story that won't offend anyone "Kau tahu? Sebagai seorang Istri, aku sangat iri dengan semua wanita yang bekerja sek...