Chapter 5 : "YOU'RE SELFISH!"

153 34 27
                                    

Calgary Stampade, 5.10 PM

"Sofia"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sofia"

"Hmm?"

"Sudah jam 5 sore, kau..."

"Jam 5?" Sofia sedikit berteriak karena suasana terlalu gaduh untuk bicara dengan pelan. Inder mengangguk seraya menunjukkan angka 5 dari arlojinya.

"Astaga! Aku sangat terlambat!" Sofia bergegas pergi dari arena kelas VIP yang sengaja di pesan Inder.

"Sofia tunggu!" Inder juga bergegas mengikuti Sofia keluar dari arena.

**********

"Jadi, mau ku antar pulang atau ku antar ke kantor Arden?" Kata Inder memberi penawaran sesampainya di parkiran mobil.

"Aku harus ke perpustakaan"

"Perpustakaan? Tapi ini sudah sore"

"Aku masih banyak pekerjaan" kata Sofia.

"Kau yakin? Bagaimana jika Arden mencarimu? Ponselku mati, aku tidak bisa menghubungi Arden untuk meminta ijin" kata Inder.

"Untuk apa? Kenapa harus kau yang meminta ijin? Sudah jangan dipikirkan, ponselku juga mati. Arden sibuk! Mana mungkin ia akan berpikir untuk mengingatku dengan menelpon" kata Sofia, raut wajahnya masih saja kesal.

Pengalihan yang sengaja di lakukan Inder agar Sofia tidak terus menangis karena kecewa, rupanya tak benar-benar bisa meredakan kekesalannya. Sofia masih saja ketus ketika harus memulai pembahasan tentang Arden.

Inder hanya tidak ingin membuat kesalah pahaman, barangkali Arden tengah berusaha menghubunginya karena si calon istri dipercayakan padanya untuk di temani, bukan untuk di ajak kencan.

Padahal Sofia berniat ingin berkuda, ia sempat meminta Inder untuk memesan kuda yang terbaik. Tapi, kuda yang dipesan Sofia rupanya akan siap beberapa hari ke depan, oleh sebab itu. Inder akhirnya meminta Sofia untuk menundanya.

**********

"Darimana saja?" Tanya Gwen sedikit kesal.

"Maaf" Sofia berlari kecil menghampiri Gwen yang sibuk dengan tumpukan buku dan komputernya.

"Hei! Kau pergi dengan Inder?" Gwen melongok keluar, ia melihat Inder berdiri di depan pintu masuk perpustakaan.

"Ehem" sahut Sofia dengan deheman, Sofia berbalik ke belakang dan masih mendapati Inder disana sedang melambaikan tangan padanya.

Setelah lambaian tangan itu disambut oleh Sofia, barulah Inder pergi dengan rasa senangnya, senyum lebar itu menggiring langkah kakinya semakin menjauh dan menghilang dari keramaian.

PAPER CUT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang