Chapter 01

28 7 10
                                    

Gadis kecil itu terbangun dari tidurnya, buku yang di pangkunya terjatuh ke lantai. Ia terkejut dengan apa yang ditemukan. Seekor kumbang kecil terbang di hadapannya. Keningnya sedikit berkerut, wajahnya menatap penuh dengan rasa penasaran. 'Apakah ini nyata? Mata, hidung, telinga. Kumbang berwajah manusia?' Ia mengucek kedua matanya, tidak percaya dengan penglihatannya saat ini, ia meraba kacamata mencoba memasangkannya di mata. Namun pandangan menjadi lebih buram dengan kacamatanya. Ia kembali melepaskan kacamata dan pandangan menjadi lebih jelas. Ia memandang Kumbang di depan dan memandang kaca matanya kembali. Apa mata ku yang salah atau kacamataku yang mulai usang? Hish..." Ia mendesah, dan mencoba mencubit lengannya. "Aww..." Teriaknya merasa kesakitan.

Kumbang kecil itu mendongak dan terbang menyesuaikan pandangan wajahnya dengan gadis kecil itu. Kumbang memperhatikan tingkah gadis kecil di depannya yang terlihat konyol menurutnya. Gadis kecil itu bergerak mundur ke belakang, kumbangpun bergerak maju.

"Berhenti, jangan bergerak, tetap di sana!" Perintah kumbang kecil. "Aku selalu mendengar lirih suaramu, meminta permohonan setiap malam, dan sekarang aku ada di hadapanmu, kenapa kamu begitu terkejut dengan keberadaan ku?"

Gadis kecil itu hanya bisa mendengarkan dalam diam. "Aku...?" Ia tergagap. "Aku Memohon pada peri untuk mengabulkan keinginanku, bukan memohon pada kumbang kecil sepertimu." Ia mencoba menjelaskan.

Peri tidak percaya dengan apa yang di dengar dari mulutnya, "Apa.... kumbang?" Peri mendengus kesal merasa harga dirinya jatuh disamakan dengan seekor kumbang.

"Ya, kamu kumbang bertopi merah dengan sayap kecil." Jelas gadis kecil itu dengan suara sedikit tertahan.

Peri kemudian mengeluarkan cermin dari saku kecilnya. "Hiss..... Aku salah mengubah wujudku." Segera peri berwujud kumbang itu mengeluarkan tongkat ajaibnya dan merubah wujud menjadi kupu-kupu bersayap perak. "Aku peri kecilmu." Peri kecil itu tersenyum hangat. "Apakah tidurmu nyenyak?" Tanya peri kecil.

Gadis kecil itu mengangguk lalu menatap penampakan peri di hadapannya. Ia mengagumi sosok peri yang tampak cantik di matanya kini. Wuahhh cantik.

"Apakah tidurmu nyenyak? Peri itu bertanya lagi dan masih belum mendapat respon dari gadis kecil di depannya. "Bisakah kamu menjawab pertanyaanku kali ini? Kenapa hanya membisu. Apakah tidurmu nyenyak?" Tamu misterius itu terus mengulangi pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya.

"Ya, tentu saja aku tidur nyenyak sebelum kehadiranmu! Tapi siapa kamu? Kenapa kamu ada di sini?" Gadis kecil bersuara.

Sang peri, terbang mengelilingi gadis kecil itu beberapa kali dan akhirnya mendarat di bahu kiri gadis kecil sambil memainkan kakinya dengan santai. Dia mencondongkan tubuh ke telinganya dan berbisik pelan, "Aku Shawl, peri khayalanmu. Apakah kamu ingat sekarang? Aku lukisanmu di buku gambar mu. Kamu memanggilku Shawl setelah kamu menggambarkan peri . Aku suka nama yang kamu berikan padaku, itu indah."

Gadis kecil itu melamun, ia mencoba mengingat apa yang ia gambar di sketsa buku gambar yang ia peroleh dari seorang kakek di depan gerbang sekolah. saat waktu luang ia sering mengambar sosok peri. Ia sangat suka menggambar sosok peri, "Aku mengingatnya sekarang." Ia tersenyum tipis, "Itu nama pemberian orang tuaku, Shawl adalah nama belakangku." Jelasnya.

"Bolehkah aku tahu arti nama Shawl?" Peri bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Aku tidak tahu persis apa makna dari Shawl, tapi menurut ayahku, arti Shawl adalah seorang gadis yang menjadi pusat perhatian, memiliki perasaan yang tulus."

Dan siapa namamu gadis kecil?" Shawl bertanya balik.

"Aku Tuba, Tuba Mushtaq Shawl." Tuba menjelaskan.

Tuba and Her Magic WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang