"Sayang kok bisa kotor semua badannya, dan kenapa bisa sampai tiduran dilantai, terus itu kucing dapat darimana kasian masih kecil banget kucingnya?" Tanya mama berturut-turut membuat Aiza pusing mendengarnya
"Huaaaaa hiks...hiks Aiza kepleset dua kali mama, yang pertama disungai pas mau nolongin kucingnya Aiza kepleset jadi nyebur disungainya hiks, yang kedua baru aja kepleset lagi disini karena sandalnya licin banyak lumpurnya hiks...hiks, mama kucingnya kasian sendirian disungai jadi Aiza bawa pulang," jawab Aiza yang sesekali nangis sambil sesegukan
Aiza masih belum sadar jika sekarang dirinya sudah dikelilingi oleh keluarganya Gus Azzam.
"Sungai mana?" Tanya papa sambil membantu putrinya berdiri dan langsung menggendongnya ala koala
"Sungai ujung sana papa," jawab Aiza sambil menunjuk tangannya dan tangisannya pun sudah reda
"Astaghfirullah dek, kamu ngapain main sampai sana, terus kamu keplesetnya gimana kok bisa sampai kotor begini," ucap mama yang kelihatan sangat kawathir ketika Aiza main disungai terlarang itu, bahkan papa juga langsung kawathir
"Sungai kecilnya mama, Sungai yang ada lumpurnya banyak, Aiza nyebur disungainya jadi kotor," jawab Aiza
Papa sama mama kawathir banget, sungai terlarang itu belum ada satupun warga menginjakkan kakinya kesana hanya Aiza yang berani, kenapa bisa sampai kecolongan begini mereka takut Aiza kenapa-napa.
"Ya udah sekarang adek mandi dulu setelah itu langsung turun keruang tamu ya ada yang ingin ketemu sama adek," ucap mama yang langsung diangguki Aiza
Lagi dan lagi Aiza masih belum sadar, bahkan Aiza turun dari gendongan papa nya tidak menatap sama sekali keluarga Gus Azzam. Aiza berjalan lebih cepat agar cepat sampai dikamar dan langsung mandi, ia juga penasaran siapa yang ingin ketemu dengannya, gak biasanya ada yang mencari Aiza.
Membutuhkan waktu yang singkat Aiza sudah selesai mandi, jangan dikira Aiza itu mandinya lama ya, kalian salah malahan Aiza mandi cepat sekali kayak bebek berendam satu menit langsung pergi jalan-jalan lagi cari makan. Selesai mandi Aiza langsung berganti pakaian santai dan bergegas turun kebawah, lebih tepatnya ruang tamu.
Rasanya kalau jadi Aiza gak akan sanggup, kenapa bisa gitu? Yan karena Aiza sangat ceroboh sekali, buktinya sekarang ia jatuh kesandung kakinya sendiri gara-gara ingin cepat turun ke bawah dan kepalanya membentur ujung ranjang yang membuatnya langsung timbul memar keunguan di dahinya.
Ketika sudah dibawah Aiza gak langsung pergi ke ruang tamu, melainkan menuju dapur terlebih dahulu untuk mengambil makanan yang ia buat sendiri dari permen yupi dicampur susu cair sampai meleleh menjadi satu dan dimasukkan ke dalam kulkas agar beku jadi semacam es krim, ada-ada aja tingkahnya sampai bikin eksperimen yupi campur susu. Ntah rasanya kayak gimana enak atau nggak hanya Aiza yang tau.
Setelah itu Aiza membawa es krim yupinya ke ruang tamu untuk ia buat camilan nanti.
"Apa itu yang kamu bawa dek?" Tanya mama ketika Aiza duduk disampingnya
"Es krim mama," jawab Aiza singkat sambil menikmati enaknya es krim yupi ini
Sedangkan yang lainnya hanya menatap saja, bahkan mereka juga bingung es krim apa kayak gitu kok aneh banget modelannya, beli dimana coba.
Lagi enak-enaknya menikmati es krim dikejutkan dengan suara dobrakan pintu yang sangat keras, Aiza terkejut banget sampai tersedak es krimnya untung gak sampai kambuh sesak nafasnya.
"Vano gak sopan sekali sebelum masuk ketuk pintu dan salam terlebih dahulu bukan malah mendobrak," ucap Abi marah, putra bungsunya ini memang beda dengan sulungnya, si sulung yang kelewat sopan banget sampai mau nambah istri lagi, sedangkan bungsunya terlalu bar-bar
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Ketiga Gus (ON-GOING)
FantasyDisaat dari sekian banyaknya perempuan ingin sekali menjadi istri ketiga seorang gus yang memiliki ahli waris dari pondok pesantren Al-ikhlas, mereka para perempuan berbondong-bondong rela tidak masalah jadi istri ketiga asalkan bisa melihat ketampa...