Pelaku utama yang membuat jantung berdetak cepat sekarang sudah tertidur pulas lagi, dan disusul oleh Gus Azzam sama Ning Adiba yang juga masuk ke alam mimpi tertidur pulas.
💉💉💉💉💉
Baru saja rasanya tidur nyenyak Gus Azzam dikejut dengan suara alarm HP yang berbunyi sangat keras dan nyaring sekali, seketika Gus Azzam langsung meraih HP nya yang ada diatas bantalnya dan melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 04.00 yang sebentar lagi sudah masuk waktunya Salat Subuh. Gus membangunkan istri-istrinya untuk segera siap-siap Salat Subuh.
Membangunkan istri pertama dan ke dua sangat mudah sekali karena setiap merasa ada pergerakan atau keramaian istri-istrinya akan langsung bangun, beda lagi dengan istri ke tiganya yang statusnya baru beberapa jam yang lalu jadi istrinya sangatlah susah sekali dibangunkan harus membutuhkan tenaga dan stok kesabaran yang banyak. Berhubungan Gus Azzam memiliki kesabaran yang tipis, setipis cintanya Aiza ke Gus Azzam alhasil memutuskan untuk istri pertamanya aja yang membangunkan. Sedangkan Gus Azzam malah mandi padahal diluar sana masih gelap tapi menurut Gus Azzam mandi diwaktu Subuh sangatlah segar dan sejuk begitupun juga yang dirasakan oleh istri pertama dan kedua Gus Azzam yang sama suka mandi diwaktu Subuh. Mandi sudah tak lupa Gus Azzam juga Wudu, selesai keduanya Gus Azzam keluar kamar mandi dan melihat istri pertamanya yang masih berusaha membangunkan Aiza.
''Humaira mandilah cepat dan juga ambilkan mas segayung air,'' suruh Gus Azzam ke Ning Fatimah yang sedari tadi hanya terkekeh melihat wajah Ning Adiba yang terlihat kesal
''Hah mau buat apa mas?'' Tanya Ning Fatimah bangun
''Ambilkan Humaira,'' Tegas Gus Azzam, Ning Fatimah langsung mengambilkan tanpa bantahan lagi
Sebenarnya Ning Fatimah masih kepo buat apa segayung air, tapi Ning Fatimah harus mengambilkan sesuai dengan intruksi suaminya jika dibantah yang ada aura dinginnya langsung keluar.
''Ini mas.'' Ning fatimah menyodorkan segayung air ke Gus Azzam yang langsung diterima oleh Gus Azzam
Gus Azzam menncelupkan tangannya di air dan diangkat lalu dibasuhkan ke wajah Aiza, seketika Aiza langsung terbangun duduk, dan membuat kepalanya jadi pusing.
"Uuuueeemmm pusing, Papa Mama pusing hiks," cicit Aiza pelan karena pusing banget rasanya seperti berputar
Gus Azzam, Ning Adiba dan Ning Fatimah terkejut ketika mendengar Aiza menangis dan berguman pusing. Gus Azzam langsung meluk Aiza dan memberi kata penenang sekalian juga meminta maaf karena gara-gara dirinya Aiza jadi seperti ini.
"Dek mas minta maaf pusing banget ya." Gus Azzam sangat merasa bersalah banget
"Hiks...hiks pusing om," ucap Aiza pelan, ntah kenapa pusingnya gak hilang-hilang biasanya kalau kejadian seperti ini gak lama langsung hilang tapi kenapa sekarang nggak tetap aja masih pusing
"Maaf dek, maafin mas," lagi-lagi Gus Azzam meminta maaf
"Zaujati, Humaira mandilah terlebih dahulu nanti Salat Subuh berjamaah," ucap Gus Azzam dan mendapat anggukan dari Ning Adiba dan Ning Fatimah
Gus Azzam masih setia meluk Aiza dan juga mengusap kepala Aiza lembut berharap rasa pusingnya Aiza cepat hilang. Saking kawathirnya Gus Azzam menitikkan air matanya.
"Om," panggil Aiza mendongak menatap wajah Gus Azzam dengan teliti yang sedang menutup matanya
"Om kenapa nangis?" Tanya Aiza ketika melihat ada air di pipi Gus Azzam
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Ketiga Gus (ON-GOING)
FantasyDisaat dari sekian banyaknya perempuan ingin sekali menjadi istri ketiga seorang gus yang memiliki ahli waris dari pondok pesantren Al-ikhlas, mereka para perempuan berbondong-bondong rela tidak masalah jadi istri ketiga asalkan bisa melihat ketampa...