Wah asik... nanti Aiza mau beli jajan depan gerbang pesantren ya mbak,'' ucap Aiza senang sekali tidak sabar ingin beli jajannya
membutuhkan waktu setengah jam diperjalanan akhirnya mobil yang ditumpangi oleh Aiza sudah sampai dipesantren, seketika Aiza langsung menatap luar jendela dengan semangat, dilihatnya berbagai aneka jajanan sudah ada dan tertata rapi didepan gerbang pesantren. Aiza udah gak sabar banget.
mobil sudah berhenti dihalaman Ndalem Aiza dengan tidak sabaran langsung turun dari mobil dan berlari menuju gerbang pesantren, Gus Azzam melihat Aiza hanya menggelengkan kepalanya aja begitupun juga dengan lainnya.
Aiza yang sedang berlari membuat banyak pasang mata melihatnya, ada yang menatap tidak suka, ada yang menatap penuh dengan kekaguman, ada juga yang menatap dengan tidak percaya apakah itu benar Aiza atau bukan. Sedangkan Aiza sendiri lebih milih bodo amat dengan sekitarnya yang terpenting sekarang Aiza harus mendapatkan aneka jajanan depan pesantren.Ketika sudah sampai depan gerbang Aiza malah dibuat karena ia lupa membawa uang saking semangat lupa tidak minta uang tadi, mana Aiza pingin banget beli jajannya.
Disaat Aiza yang sedang murung tiba-tiba ada dua santriwati yang menghampirinya dan menepuk pundak Aiza pelan. Aiza terkejut langsung menoleh kebelakang sambil menatap bingung siapa remaja kembar ini yang baru saja menepuk pundaknya.
''Siapa?'' Tanya Aiza sambil memiringkan kepalannya
''Kamu lupa dengan kami, ga kenal kami juga?'' Tanya balik santri tersebut yang membuat Aiza tambah bingung dan menggelengkan kepala
''Aku Zyan dan yang disampingku ini Zean kakak kembarku, kami dulu teman kamu, dulu kamu sering datang kepesantren dan main bersama kami, tapi tiba-tiba kamu menghilang selama 3 tahun dan gak pernah kesini lagi, kamu dimana selama ini,'' ucap Zyan lembut sambil menatap Aiza, sedangkan Aiza mengernyitkan alisnya bingung sambil berfikir apakah benar ia pernah mengenal orang yang ada didepannya ini
Lama berfikir akhirnya Aiza mengingatnya, dulu waktu Aiza masih kecil memang sering kepesantren bersama kedua orang tuannya dan juga sering menginap disini lebih tepatnya tinggal di Ndalem karena Papanya itu putra angkatnya Abah, dimana dulu lebih sering tinggal diarea pesantren jadi masa kecil Aiza selalu berada dalam lingkungan pesantren. Dan pada waktu Aiza masuk sekolah SMP Papannya memutuskan pindah kota dan juga ada pekerjaan dikota yang gak bisa ditinggalkan, selama dikota Papanya tidak pernah memberi kabar keluarga angkatnya, tapi tidak dengan Mamanya yang hampir tiap hari memberi kabar secara diam-diam agar Papa tidak tahu, alasannya ya karena Papa memang sengaja pindah kota untuk menghindari sifat overprotektive keluarga angkatnya, bahkan sifat overprotektive keluraga tidak ke Papa aja melainkan ke Aiza juga.
''Maaf dulu Aiza pindah ke kota karena Papa ada kerjaan disana, setelah pindah ke kota Papa gak pernah ajak Aiza kesini lagi, Aiza minta maaf tadi sempat lupa dengan kalian,'' ucap Aiza merasa bersalah karena sempat lupa dengan teman kecilnya
''Gakpapa yang penting sekarang kamu udah disini lagi, kamu tau tiap hari aku nangis terus nungguin kamu dihalaman pesantren buat ajak kamu main tapi kamunya gak datang-datang, Zean selalu bilang buat nunggu kamu terus tapi nunggunya harus didalam asrama katanya kamu bakalan balik lagi kesini dan apa yang dibilang sama Zean benar jamu balik lagi meskipun lama,'' ucap Zyan lembut sambil meluk Aiza erat takut kalau Aiza bakal ninggalin dia lagi
''maaf ya Zyan, tapi setelah ini Aiza gak akan pergi-pergi lagi karena Aiza bakalan tinggal disini,'' ucap Aiza sambil tersenyum yang membuat Zyan dan Zean begitu senang sekali
''beneran kamu akan tinggal dipesantren?'' Tanya Zean yang sedari tadi hanya diam aja, sedangkan Aiza hanya mengangangguk
kembar Zean dan Zyan senang banget mendengarnya seketika langsung meluk Aiza erat. Tapi disisi lain ada yang menatap Aiza, Zean, dan Zyan tidak suka menurut santri tersebut terkesan sangat lebay, dan juga membuat santri tersebut geli karena berpelukan didepan gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Ketiga Gus (ON-GOING)
FantasyDisaat dari sekian banyaknya perempuan ingin sekali menjadi istri ketiga seorang gus yang memiliki ahli waris dari pondok pesantren Al-ikhlas, mereka para perempuan berbondong-bondong rela tidak masalah jadi istri ketiga asalkan bisa melihat ketampa...