Patient 16 : Song Mingi

1.3K 87 34
                                    

07:30 ( 23 Januari 2023 )

"huft!" 

satu hembusan nafas gugup dari Yunho yang saat ini di pindahkan ke salah satu intitusi kejiwaan yang lebih besar dari tempat ia bekerja bebelumnya.

Saat ini ia bekerja sebagai perawat kejiwaan baru di intitusi kejiwaan tersebut. Yunho datang lebih pagi dari perawat yang lain, ia mengganti pakaiannya di ruang ganti. Setelah selesai, ia mengecheck semua kondisi pasien.

Ia berjalan mengelilingi gedung inap tersebut. Setelah mengechek selama 30 menit, ia melihat salah satu ruangan inap pasien yang gelap gulita dan di kaca pintu terdapat bercak gores darah. Ruangan itu tertulis 'Patient 16 : Song Mingi'.

Karena takut jika terjadi apa apa di dalam, Yunho membuka kunci ruangan tersebut dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia melihat sekeliling ruangan yang gelap itu menggunakan flashlight handphonenya.

Kamar itu begitu tertata rapi hanya saja terlihat suram karena terdapat bercak darah di beberapa perabotan kamar seperti bantal, lampu tidur, tembok, dan meja nakas.

Tiba tiba terdengar bunyi pintu yang terkunci, Yunho berbalik badan dan mencoba membuka paksa pintu itu, namun hasilnya nihil.

"haduh.. gimana aku keluarnya ini?" gumam Yunho sambil mencoba membuka paksa pintu kamar itu

Yunho mendengar suara tapak kaki yang makin lama makin keras diiringi nafas yang berat.

DEM!

Seseorang bertubuh tinggi mengukung Yunho di pintu dengan menggunakan kedua tangannya. laki laki itu menatap Yunho tajam. Jika Yunho lihat mungkin usianya lebih muda darinya dan di wajah laki laki itu terdapat luka gores di bagian pipi kiri.

"kamu seharusnya takut atau menangis sekarang" ucap Mingi dengan suara rendah

"h-hah?"

"kebanyakan orang yang masuk kesini akan keluar dengan tidak bernyawa" ucap Mingi sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Yunho

Yunho merasa merinding dan sedikit ngeri dengan laki laki ini. Ia menutup matanya rapat rapat, Mingi tersenyum miring lalu menyentuh bagian leher Yunho dengan kedua jarinya.

"aku tau letak nadi mu, sayang" bisik Mingi di telinga Yunho

"m-maaf.. aku tidak bermaksud mengaggumu tadi" ucap Yunho

Mingi tertawa karena mendengar jawaban Yunho. 

"untuk apa kau minta maaf?.. membuang waktu saja" kata Mingi

"aku rasa aku salah karena mengganggumu tadi" ucap Yunho

Seringai Mingi semakin lebar dan semakin mendekatkan wajahnya ke leher jenjang Yunho.

"k-kau ingin a-apa?" tanya Yunho

"aku ingin merasakan darah di nadi lehermu dan-" 

"aku ingin memilikimu" jawab Mingi dengan suara beratnya

Yunho ingin saja memberontak tapi, dia saja tak sanggup menggerakan badannya karena merinding akan aura dominan yang dimiliki oleh Mingi.

Mingi menjilat pelan tetapi sensual di leher putih nan jenjang milik Yunho. Yunho semakin dibuat merinding olehnya.

"tenang saja.. ini tak akan sakit" ucap Mingi

"b-bagaimana bisa k-kau menjamin hal itu?" 

Mingi menggigit leher Yunho dengan pelan sambil menghisapnya, meninggalkan bekas merah yang terlihat jelas.

"a-ahh.. kau.. ini kenapa?" tanya Yunho

"aku ingin membuatmu menjadi milikku"

"bagaimana jika ini terlihat oleh perawat lain?" 

"jawab saja kau sudah jadi milik ku" jawab Mingi enteng

"kau memang gila"

"ya aku gila?.. lantas?"

🩸

🩸

🩸

🩸

🩸

🩸

Kapan kapan lagi 😌

Patient - [ Minyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang