Our Last Night

521 42 3
                                    

Warn : 🔞

22:20 ( 14 September 2025 )

Malam ini Yunho pulang kerja sedikit larut malam. Biasanya jam 8 malam ia sudah sampai rumah, tetapi karena ia hadapi adalah pasien yang bisa dibilang parah, itulah penyebab Yunho pulang selarut ini. 

Cekrek..

Yunho yang baru saja masuk langsung di kagetkan dengan Mingi yang sedang duduk disofa dan dihadapannya ada 2 botol wine yang telah ditegak habis oleh Mingi

"Astaga! M-Mingi?.. yang benar saja kau minum sebanyak ini?"

Mingi menoleh kearah Yunho dengan tatapan tajammya, ia bediri lalu mengukung Yunho dipintu. 

"kau.. ingin berbuat apa, Mingi?" 

"Yunho.. apa kau suka melihat anak kecil ?" tanya Mingi dengan seringai tipisnya

"I-Iya.. aku suka melihat bayi dan anak kecil di sosial media"

Mingi mengelus perut Yunho pelan, membuat Yunho sedikit geli dan merinding dengan perasaan ini.

"aku ingin seorang anak kecil ada di tengah keluarga kecil kita" ucap Mingi

"Tapi.. apa kedepannya kau siap dengan semuanya nanti?" tanya Yunho

"bukankah yang harusnya bertanya seperti itu adalah diriku, apa kau siap menjadi ibu dan mengandung, Jeong Yunho?"

Yunho tampak terdiam sejenak, berpikir matang matang keputusannya. tak sampai 2 menit yunho menjawab Mingi

"kalau.. aku siap, apa yang akan kau lakukan kedepannya?"

"kau sungguh sungguh yakin?" ujar Mingi yang semakin mendekatkan wajahnya di telinga Yunho

Yunho mengaggukkan kepalanya "y-ya.."

Dengan tiba tiba Mingi menempelkan bibirnya dan dengan nakalnya tangan Mingi meremas bongkahan milik Yunho yang membuat sang empunya sedikit mendesah. Cumbuan itu berlangsung cukup panas.

Mingi benar benar membuat Yunho kehilangan akal sehatnya dengan mencumbunya dengan liar, kabut nafsu mengelilingi seluruh pikiran kedua insan itu.

Mingi mengendong Yunho kekamar tanpa melepas tautan bibir itu, ia membanting tubuh Yunho dikasur dan mengukungnya. Selama cumbuan itu berlangsung mereka berdua melepaskan pakaian satu sama lain dengan tanpa sadar.

Mingi memberikan banyak tanda dileher sampai dada mulus milik Yunho. Setelahnyar jai jari Mingi sudah membobol masuk kedalam hole milik Yunho. ia bergerak dengan cepat sambil melebarkan hole sempit itu.

"enghh.. M-Min.. gi" desah Yunho

"sabarlah sedikit lagi.. ini baru jariku belum milik ku yang masuk"

Saat dirasa cukup, Mingi mengeluarkan jarinya. Tanpa aba aba Mingi langsung memasukan miliknya dengan sekali hentakan

"AKH!.. s-sakit.. gi" Seru Yunho

Mingi mendiamkan sebentar lalu bergerak secara perlahan

"mhh.. ahh.. gi.. a-apa kau.. bisa b-bergerak dengan cepat?"

"baiklah.. tetapi jika besok kau tak bisa berjalan jangan salahkan aku"

Mingi bergerak dengan tempo yang cepat membuat pihak bawah mendesah teus menerus

"mhh.. g-gi.. ku ingin.. k-keluar" 

"Shh.. tahan sebentar lagi"

Mingi mendiamkan miliknya sebentar, tak lama kemudian mereka berdua mendesah lega karena pelepasan masing masing. Mingi mengecup kening Yunho lalu memeluknya

"Apa aku tadi terlalu kasar?"

Yunho menggelengkan kepalanya

"Tidak.. kau tidak terlalu kasar.. aku malahan menikmatinya" jawab Yunho

Mingi mengelus lembut pipi berisi Yunho 

"kau pasti kelelahan karena sehabis pulang tapi dengan egoisnya aku membuatmu semakin kelelahan"

"Tak apa, Mingi.."


🩸

🩸

🩸

🩸

🩸

🩸

Kapan kapan lagi 😁😁

Patient - [ Minyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang