The Mystery Of His Life

917 78 7
                                    

10:50 ( 24 Januari 2023 )

Setelah adegan cupang dari Mingi kemarin, Yunho menyembunyikan tanda itu dengan jaket miliknya seharian ini.

"kamu kenapa?.. apa kamu sakit?" tanya perawat lain yang bernama 'Jung Wooyoung'

"em?.. ah tidak tidak.. aku tak apa"

"oh ya.. aku ingin bertanya sesuatu padamu" kata Yunho

"tanyakan saja jika itu penting"

"jadi begini.. apa kau tahu tentang pasien 16?" 

"pasien 16?.. Song Mingi?!.. apa kau berurusan dengannya?!.. apa kau tak apa?" tanya Wooyoung panik

"tidak.. aku hanya bertanya apa kau tau dengan pasien itu" jawab Yunho

 "pasien itu adalah pasien pindahan" ucap Wooyoung

"maksud mu?"

"pasien 16 itu pasien pindahan dari institut jiwa lain.. dia di pindahkan karena hampir membunuh 3 orang perawat yang akan memberinya obat.. dia bisa masuk ke kesini karena masa lalunya" jelas Wooyoung

"masa lalunya?.. jadi dia memiliki penyakit DID?"

"ya bisa dibilang seperti itu.. yang aku tau dia pertama kali masuk institut jiwa karena trauma masa kecil yang di sebabkan orang tuanya"

Yunho mulai paham dan kasihan dengan kondisi yang di alami Mingi, Ia ingin merawat Mingi hingga ia sembuh atau terkontrol.

"Yunho" panggil Wooyoung

"ya?"

"apa kau bisa membantu ku?"

"membantu apa?"

"saat makan siang nanti apa kau bisa mengirimkan makan siang ke beberapa ruangan pasien?" tanya Wooyoung

"tentu saja!" jawab Yunho antusias

"ini daftar pasien yang akan kau datangi.. sekali lagi terima kasih!.. kau sangat membantu tugasku"

Wooyoung memberikan kertas post-it kecil yang berisi daftar pasien yang Yunho akan antarkan makan siang, di kertas itu Yunho tertulis pasien 2, 5,7, dan 16.

Sepertinya 2 hari ini adalah hari kesialan Yunho, bagaimana tidak jika dua hari ini ia berurusan dengan Mingi. Namun tekat Yunho untuh menyembuhkan Mingi masih lebih besar di banding egonya.


🎭💍



13:00 ( 24 Januari 2023 )

Yunho menyusuri setiap lorong gedung inap untuk mengantarkan makan siap pasien, mulai dari pasien 2, 5 hingga 7 ia lakukan dengan mudah.

Hingga sekarang ia di depan ruangan pasien 16, Mingi. ia membuka kunci ruangan itu, ruangan itu masih tetap sama gelap gulita. Namun saat ia menyalakan lampu ruangan, kamar itu sangat berantakan dan banyak bekas darah segar di lantai.

Ia segera meletakan nampan makanan yang di bawanya lalu mencari Mingi di seisi ruangan, Yunho menemukan Mingi di kamar mandi dengan luka goresan di sekujur tubuhnya dan di samping tangan kanan Mingi terdapat pecahan vas bunga berlumuran darah.

Yunho segera membawa Mingi menuju kasurnya dan merebahkan Mingi di sana.

"apa yang kau lakukan?" tanya Yunho

"maaf.. aku salah.. aku pembunuh mama" kata Mingi

"a-apa?"

Yunho dibuat bingung oleh sikap Mingi sekarang karena tatapan itu berbeda dengan tatapan yang kemarin, suara yang di keluarkan Mingi berbeda dengan kemarin, tatapan dan suara itu sangat lembut. Seakan akan Mingi adalah orang yang berbeda sekarang.

Yunho mengambil kotak P3K yang selalu ia bawa dan mengobati luka luka Mingi. Ia memperhatikan raut Mingi dengan seksama, Mingi tidak meronta bahkan melawan walau lukanya sedang dibersihkan dengan alkohol.

Ia membersihkan luka luka Mingi perlahan dan hati hati, ia terkadang meringis membayangkan bagaimana perihnya semua luka itu terkena tetesan alkohol.

"lukamu sudah ku obati.. apa kau ingin makan siang sekarang?" tanya Yunho

Mingi hanya mengagguk pelan. Yunho memberikan nampan makanan yang sudah ia bawa ke Mingi. Mingi memakan makanannya pelan sepeti terbebani sesuatu.

"kau kenapa?" tanya Yunho

tiba tiba leher Yunho disentuh oleh dua jari milik Mingi

"a-ada apa?"

"aku ingin menagih sesuatu darimu" kata Mingi dengan tatapan tajamnya dan suara rendahnya

"t-tunggu.. apa?" ucap Yunho gugup

Mingi tak menjawab pertanyaan Yunho, ia membuka jaket Yunho dan memperlihatkan kissmark yang ia buat sebelumnya.

"cantik" ujar Mingi dengan seringaiannya

"a-apa yang akan k-kau perbuat?"

"diamlah sebentar aku ingin merasakan sekali lagi nadimu"

Wajah Mingi sangat dekat dengan leher Yunho sekarang, Mingi membuka mulutnya lalu mengigit leher Yunho dengan cukup kuat.

"ahh.. k-kau berbuat.. lagi?"

"diam saja"

"mhh.. b-bagaimana.. a-aku bisa diam jika k-kau mengigitku?"

"sepertinya kau memang keras kepala, sayang" 

Mingi melepaskan gigitannya lalu membungkam mulut Yunho dengan bibirnya. Yunho tebelalak kaget saat Mingi menciumnya, dengan naluri Yunho mengalungkan lengannya dileher Mingi.

Cumbuan itu berlangsung dengan cukup panas, saliva entah milik siapa mengalir dari ujung bibir hingga leher jenjang Yunho. Mingi mendominasi ciuman mereka, ia menggigit bibir bawah Yunho membuat sang empunya dengan reflek membuka mulutnya.

Mingi memasukan lidahnya ke mulut Yunho, mengabsen setiap rongga mulut Yunho. Yunho yang mulai kehabisan pasokan oksigen sedikit mengetuk dada Mingi. Mingi melepaskan tautan bibirnya membiarkan Yunho meraup rakus oksigen.

Tangan Mingi tergerak untuk mengusap pipi Yunho "kau sepenuhnya milikku sekarang, Jeong Yunho" ucap Mingi 

Wajah Yunho seketika memerah hingga menjalar ketelinganya. Mingi terkekeh lalu menautkan kembali bibir mereka berdua.

🩸

🩸

🩸

🩸

🩸

🩸

Kapan kapan lagi 😆


*D.I.D : Gangguan identitas disosiatifdissociative identity disorder, disingkat DID), yang sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk*

Patient - [ Minyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang