Mingi's Bad Dream

427 44 8
                                    


21:35 ( 19 September 2025 )

4  hari setelah kecelakaan Yunho di masukan keruang ICU, banyak alat bantu masih terpasang di tubuh Yunho. Mingi setia menunggu Yunho sadar dari komanya.

Ia duduk di sofa yang ada di ruangan, walau dirinya dan Yunho terpisah kaca pembatas. Semakin lama mata Mingi semakin berat, ia tertidur di sofa. 

Mingi tersadar di sebuah ruangan putih dan disebelahnya ada Yunho yang sedang menatap sendu wajahnya

"Y-Yunho.. kau kenapa ada disini ?" 

"Mingi.. sebenarnya aku ingin meminta izin pada mu"

"Maksudmu apa?" bingung Mingi 

"Aku izin pergi ke suatu tempat, Mingi"

"Yunho?.."

"Maafkan aku jika aku pernah salah padamu.. aku sungguh sungguh" ucap Yunho tersenyum kecil  namun dari matanya terlihat kesedihan yang mendalam 

"Yunho.. kau berbicara apa?.. kumohon jangan tinggalkan aku, sayang" kata Mingi menggenggam tangan Yunho 

"Semoga saja, ya?"

Yunho mengecup pipi milik Mingi, seketika Mingi tersentak bangun dari tidurnya. Pertama kali yang didengar oleh telinga Mingi adalah alat bantu Yunho yang berbunyi kencang karena penurunan kondisi.

Dokter segera memasuki ruangan Yunho membantu apa yang mereka mampu,  para dokter memicu jantung Yunho. Namun penurunan kondisi semakin drastis.

Mingi hanya bisa berdoa dan melihat di balik kaca sayangnya itu. Ia mengeratkan matanya dan berdoa terus menerus, dalam hatinya ia sangat tidak ikhlas jika Yunho harus pergi sekarang.

"Ya Tuhan.. kumohon.. jangan ambil Yunho dariku sekarang.. aku belum siap" bisiknya pelan

Air mata terus mengucur dari ujung manik indah itu. Saat berdoa ia mendengar suara alat bantu Yunho yang kembali tenang

"Terima kasih banyak, Tuhan.." ucapnya

Mingi menyentuh kaca pembesar itu dan menempelkan dahinya dengan kaca itu

"Sayang.. semangatlah.. aku akan senantiasa menunggu mu" ujarnya dengan senyuman kecil 

🩸


🩸


🩸


🩸


🩸


🩸


Kapan Kapan Lagi 😌..

*Mau gimana?.. Angst atau happy end?*


Patient - [ Minyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang