Five

78 13 0
                                    

Jongin sore ini terpaksa pulang ke mansion karena paksaan dari ibunya. Sang ibu memaksanya pulang karena malam nanti keluarga Oh akan berkunjung ke kediaman Kim. Awalnya Jongin menolak paksaan ibunya, Namun Nyonya Kim selalu punya cara agar Jongin menurutinya. Tentu saja ancamannya tidak jauh dari menyakiti Taeyong dan ibu dari adiknya itu.

Memasuki mansion, Jongin melihat semua maid sibuk membersihkan dan ada juga yang menyiapkan makanan untuk makan malam nanti. Ia menatap sekeliling dan tidak menemukan ayah ataupun ibunya. Sepertinya kedua orangtuanya belum pulang dari bekerjanya. Ia kemudian memilih melangkah menuju kamarnya.

Baru saja ia merebahkan dirinya, ponsel pria tan itu berdenting menandakan ada notifikasi pesan masuk. Ia meraih ponsel yang canggih pada masanya itu. Melihat jika Chanyeol yang mengirim pesan padanya.

Chanyeol
Jongin, nanti malam apakah kita jadi bertemu?

Jongin
Maaf, sepertinya kita tidak bisa bertemu malam ini. Aku ada urusan di Busan.

Chanyel
Kau pulang ke Busan?

Jongin
Iya

Chanyeol
Baiklah, hati-hati dan semoga urusanmu cepat selesai.

Jongin menghela nafas kasar ketika melihat pesan terakhir yang Chanyeol kirimkan. Selama ia berkencan kembali dengan Chanyeol, ia belum bisa menerima Chanyeol dihatinya. Bahkan dengan segala perhatian yang Chanyeol berikan padanya pun ia belum bisa mencintai Chanyeol. Bagi Jongin, ia berkencan hanya agar dirinya terbebas dari peraturan keluarganya. Hanya itu yang ada dipikirannya.

Lama menerawang mengenai kenangan selama ia berkencan dengan Chanyeol, ponselnya kembali berdering. Telepon dari seseorang yang ia benci terlihat dilayar ponselnya. Jongin memilih menolak panggilan dari orang itu, Oh Sehun. Entah kenapa dari dulu Jongin begitu tidak menyukai Oh Sehun. Baginya Oh Sehun itu sama seperti ayahnya. Pria itu begitu dominan dan menurutnya Sehun itu termasuk orang yang otoriter. Jongin tidak suka dengan pria seperti itu. Terkadang ia juga merasa bingung pada dirinya, ia tidak suka Sehun tapi ketika bersama Chanyeol yang berkebalikan dengan sikap dan sifat Sehun , ia juga tidak bisa merasakan perasaan apapun. Entahlah, ia pusing jika memikirkan tentang cinta. Merasa deringan telepon terus mengganggunya, akhirnya Jongin menerima panggilan dari Sehun.

"Ada apa sih? Kau itu mengganggu sekali!" Ucap Jongin dengan nada tingginya. Ia kesal. Sedangkan diseberang sana, Oh Sehun menyeringai mendengar Jongin yang kesal.

"Apa kau tidak bisa bicara dengan nada yang lebih lembut padaku?" Tanya Sehun dengan suara yang ia buat seperti sedih.

"Ck! Sudahlah. Katakan ada apa kau menelponku?"

"Aku hanya ingin mengatakan jika nanti malam, bisakah setelah makan malam kita pergi berdua saja? Aku ingin menghabiskan waktu sebentar saja"

"Tidak bisa. Aku harus segera istirahat."

"Ayolah.. kita tidak pernah menghabiskan waktu berdua.. lagipula kita ini sudah dijodohkan bukan? Aku hanya.."

"Cukup! Aku sudah bilang tidak. Jadi jangan memaksaku lagi" Jongin segera mematikan sambungan telepon dari ponselnya lalu melempar ponsel ke sisi ranjangnya. Ia kemudian memilih tidur hingga waktu makan malam tiba.

Sedangkan diseberang sana, Oh Sehun mengepalkan tangannya kesal. Ia marah karena Jongin menolaknya lagi. Padahal ia hanya memancing pemuda tan itu tadi untuk pergi berdua bersamanya, tapi mendengar respon penolakan dari pemuda tan itu membuatnya marah. Ia merasa dirinya kalah dengan Chanyeol yang hanya pria miskin.

HURT ON LOVE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang