Eight

80 13 0
                                        

Setelah pertemuan Jongin dan Chanyeol di Sungai Han kala itu, mereka belum bertemu kembali dua hari setelahnya. Bahkan saat itu, setelah dirinya menangis histeris karena mengetahui fakta Chanyeol dan Sehun berteman, Ia memilih langsung pulang. Hal itu semakin mengundang rasa ingin tahu Chanyeol. Malam ini Jongin terpaksa harus pulang karena ia mendapat pesan dari ibunya jika keluarga Oh, tepatnya Sehun mengajaknya makan malam berdua. Awalnya ia menolak ketika Sehun yang mengajaknya langsung. Tapi pria pale itu memiliki seribu cara agar Jongin mau menemuinya. Jalan satu-satunya yaitu ibu pria tan itu. 

Jongin sudah siap dan rapi. Ia memakai setelan atasan dan bawahan serta dibalut jas berwarna merah. Penampilannya terkesan begitu sexy. Setelah memastikan dirinya sudah siap, ia segera berangkat dengan diantar oleh supir. Kali ini Sehun mengajaknya makan malam direstoran milik keluarga pria pale itu. Diperjalanan Jongin sama sekali tidak bisa merasakan senang. Pandangannya begitu datar. Tidak ada minat sama sekali baginya untuk menghadiri makan malam ini. Tapi, mengingat jika Sehun mengenal Chanyeol, membuatnya ingin tahu apakah pria pale itu sudah mengetahui hubungannya dengan Chanyeol atau belum. Itulah yang membawanya kemari. Ia sudah sampai dan segera memasuki restoran yang ternyata sudah dibooking. Suasana begitu sepi. 

"Saya Kim Jongin. Orang yang akan makan disini dengan Tuan Oh Sehun." Ucapnya pada pelayan restoran tersebut. pelayan itu tanpa basa-basi langsung mengantar Jongin pada meja yang sudah ada Sehun disana. Pria pale itu berdiri dan menghampiri Jongin untuk menyambut kedatangan pria tersayangnya. 

"Akhirnya kau datang. Kukira kau tidak mau menemuiku" Ucap Sehun dengan menampilkan senyum terbaiknya membuat Jongin jengah. 

"Sudahlah, aku tidak punya banyak waktu." Ucap Jongin melewati Sehun dan ketika akan duduk Sehun langsung menarikkan kursi untuknya. Tanpa mengucapkan terima kasih, Jongin langsung duduk dan bersidekap dada tanpa menatap Sehun yang masih berusaha tersenyum padanya. Padahal pria pucat itu sudah tidak tahan menahan gejolak amarahnya akan sikap Jongin yang selalu ketus padanya dan membuat harga dirinya turun. Sehun kemudian kembali duduk dihadapan Jongin. mereka memulai makan tanpa pembicaraan sedikitpun. 

Setelah makanan mereka habis, Suasana masih terasa hening membuat Jongin merasa bosan. Sedari tadi Sehun hanya memandanginya membuat dirinya tidak nyaman. Jongin yang sudah bosan berada dalam suasana hening dengan orang yang ia benci akhirnya memilih membuka suara bertanya tentang apa yang ia pikirkan.

"Apa kau mengenal Park Chanyeol?" Tanya Jongin tanpa basa-basi. Sehun terkejut sebentar mendengar pertanyaan Jongin. Ia tidak menyangka jika pria tan ini langsung menyudutkan pertanyaan itu padanya. Mengubah mimik wajah menjadi lebih tenang, Sehun tersenyum lalu menjawab pertanyaan itu kelewat santai.

"Kenapa memangnya?" Tanyanya membuat Jongin mengerutkan alisnya dan menatapnya tajam. 

"Jawab saja. Apa kau mengenalnya?"

"Jika iya, memangnya kenapa?" Tanya Sehun lagi dengan batinnya menyeringai senang melihat lawannya terpancing dengan permainannya.

"Jadi benar jika kau adalah teman Chanyeol?" Jongin bertanya memastikan dengan satu alis terangkat. Sehun diam tidak menanggapi pertanyaan pria tan itu.

"Dengar.. Aku dan Chanyeol. Kami memiliki hubungan. Anggap saja kami sedang berkencan. Kuharap kau mengerti dan tidak lagi menggangguku dengan perihal perjodohan konyol ini. Jadi, karena aku sudah memiliki pasangan pilihanku, kuharap kau juga bisa mencari pasanganmu." Ucap Jongin membuat Sehun masih menahan senyumnya. Tapi tangan pria pucat itu terkepal dibawah meja. Benar-benar pria tan itu sudah membuat harga dirinya runtuh. bagimana bisa Jongin menolaknya mentah-mentah hanya demi pemuda miskin seperti Chanyeol? 

"Ucapanmu sangat menyakiti hatiku, Kim Jongin.. Tidakkah kau tahu betapa aku menyukaimu? Ah tidak, Aku mencintaimu bahkan sebelum Chanyeol mengenalmu. Bagaimana bisa kau menolakku demi pria miskin sepertinya?" Sehun mencoba mendramatisir ucapannya. 

HURT ON LOVE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang