four

91 15 0
                                        


Haiii guys...
Sesuai sama kataku di work akhir 'UNHAPPINES' kalau aku bakal update cerita ini sampai End...

Jadii selamat membaca dan semoga suka yaa sama jalan ceritanya😊

.

.

.

Dalam kamar sebuah mansion mewah milik keluarga Oh, Sehun kini tengah menenangkan sang kakak yang kembali histeris. Sehun memiliki seorang kakak laki-laki bernama Luhan. Sang kakak juga sudah mengalami depresi sejak 2 tahun yang lalu karena kekasihnya yang tiba-tiba menghilang. Dan dalang dibalik meninggalnya sang kekasih tak lain adalah ayahnya sendiri.

Sehun kini tengah menenangkan Luhan yang kembali histeris mencari sang kekasih. Bahkan kakaknya nekad ingin melompat dari balkon kamarnya membuat semua orang didalam mansion khawatir. Namun tidak ada satupun yang berani mendekati Luhan. Bahkan sang ibu sendiripun tidak berani mendekatinya. Alhasil, sang ibu menelepon Sehun yang posisinya masih berkuliah.

"Hyung! Kumohon turunlah... ini sangat berbahaya, hyung" bujuk Sehun lagi dengan sesekali berjalan pelan mendekati kakaknya.

"Diam ditempatmu, Oh Sehun! Biarkan aku pergi! Aku hanya ingin mencari keberadaannya!" Teriak Luhan dengan lantang. Kemudian ia membelakangi Sehun dan menaiki pagar pembatas balkon. Melihat hyungnya yang membelakangi Sehun membuat kesempatan pria putih pucat itu langsung mendekat dan menarik pergelangan tangan sang kakak lalu menggendongnya untuk memasuki kamar kembali.

"Lepas! Lepaskan aku! Hiks.. biarkan aku mencarinya! Aku harus bertemu dengannya!" Teriak Luhan dan memberontak dalam gendongan Sehun. Semua orang bernafas lega saat Sehun berhasil membawa Luhan masuk kedalam kamarnya.

"Bibi Hong, segera hubungi para bodyguard untuk membuat sekat dipintu balkon" ucap Nyonya Oh dan langsung diangguki oleh maid kepercayaaannya. Lalu tak lama para bodyguard di mansion langsung membuat sekat disetiap ruangan kamar Luhan. Bahkan di jendela sekalipun.

"Hyung, makanlah dan minum obatmu, hm?" Ucap Sehun sambil mencoba menyuapi sesendok nasi dan lauk pada Luhan. Luhan hanya diam dengan pandangan kosongnya membuat Sehun menghela nafas berat. Kemudian ia menoleh pada sang ibu meminta bantuan.

"Nak.. makanlah dan minum obatmu.. jika seperti ini terus, kau bisa semakin sakit, Luhanie" mendengar ucapan sang ibu, Luhan melihat kearah wanita paruh baya itu.

"Ibu.. dimana dia? Kenapa dia tidak ada disini?" Tanya Luhan dengan mata berkaca-kaca membuat sang ibu tidak tega. Namun, Nyonya Oh tidak bisa membenarkan perbuatan putra sulungnya itu.

"Hyung.. bisakah kau tidak membahas tentang dia lagi? Dia sudah tiada hyung! Berhenti memikirkannya dan sekarang makanlah lalu minum obatmu" Sehun yang sudah tidak sabar itu membentak Luhan membuat sang kakak terbelalak akan ucapan yang terlontar dari mulut adiknya.

"Apa maksudmu?! Dia tiada?! Apa maksud ucapanmu?"

"Dia sudah tiada, hyung.. kekasih miskinmu itu sudah tiada. Dia sudah mati ditangan ayah" Sehun berucap jujur membuat Luhan membola. Lelaki cantik itu kemudian menatap tajam adiknya.

"Jangan berbohong padaku sialan! Lepaskan aku dan biarkan aku pergi dengan kekasihku!" Teriak Luhan histeris membuat Sehun menyeringai pada kakaknya.

"Jika kau ingin pergi, pergilah, hyung.. Mau kau mencari sampai ujung duniapun, kekasihmu itu memang sudah mati" Setelah mengatakan itu, Sehun pergi meninggalkan kamar kakaknya. Ia sudah lelah membujuk kakaknya yang keras kepala itu. Sedangkan Luhan, pria itu histeris ingin bertemu kekasihnya, namun ia diikat lagi atas perintah Sehun lalu mereka semua yang berada didalam kamar Luhan keluar dan mengunci pria itu dari luar.

HURT ON LOVE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang